7 Film dengan Pesan Feminis Terbaik 2024, selain The Substance

The Substance masih jadi salah satu sorotan perfilman 2024. Disebut sebagai film horor dengan pesan feminis terbaik, ia jelas tak sendiri. Sineas masih melihat feminisme sebagai isu yang menarik untuk dijelajahi dan dikembangkan. Tak hanya memikat para sineas, penonton pun masih menganggap film bertema feminis sebagai sesuatu yang menyegarkan, menginspirasi, dan membuka mata. Tema ini seolah sedang mendobrak tradisi maskulin dalam film yang selama ini memang didominasi perspektif pria.
Butuh rekomendasi film feminis rilisan 2024, selain The Substance? Berikut rekomendasinya. Ada beberapa yang terpilih jadi kandidat resmi Oscar 2025.
1. Laapataa Ladies (2023)

Dipilih jadi kandidat resmi India untuk Oscar 2025, Laapataa Ladies atau Lost Ladies adalah film jebolan Toronto International Film Festival (TIFF) 2024 yang berhasil mencuri perhatian. Konflik film berpusat pada tertukarnya pengantin perempuan dalam perjalanan menuju kampung halaman suami mereka masing-masing. Peristiwa aneh dan tak terduga ini tanpa sengaja menyelamatkan kedua pengantin itu dari nasib buruk yang menanti mereka setelah pernikahan tersebut.
2. Vermiglio (2024)

Vermiglio merupakan film Italia garapan Maura Delpero yang tayang perdana pada Venice International Film Festival dan laris manis di bioskop-bioskop Italia. Film ini sebenarnya mengikuti perspektif tiga bersaudari yang dinamika hubungannya berubah setelah kedatangan seorang tentara muda yang kabur dari medan perang. Kedatangan orang baru ini bak harapan baru buat mereka. Namun, poinnya justru hidup ketiga perempuan ini harus tetap berjalan tanpa harus menanti seseorang menyelamatkan mereka dari kebuntuan.
3. Black Box Diaries (2024)

Black Box Diaries (2024) merupakan dokumenter yang mengikuti perjuangan jurnalis Shiori Ito mencari keadilan atas kasus pemerkosaan yang dialaminya. Setelah jadi korban seorang petinggi media Jepang, Ito melawan saran orang-orang terdekatnya untuk diam. Ia memilih menuntut pelaku di depan publik yang justru membuatnya dicerca habis-habisan. Kasus Ito sering disebut sebagai gambaran betapa misoginisnya masyarakat Jepang.
4. The Devil's Bath (2024)

Masih bicara isu misogini (kebencian, prasangka, dan diskriminasi terhadap perempuan), The Devil's Bath adalah film horor yang terinspirasi dari sebuah dokumen sejarah yang ditemukan di negara-negara berbahasa Jerman pada 1800-an. Film berlatar sebuah desa di Austria yang dihantui beberapa kasus pembunuhan dengan pelaku perempuan. Salah satu alasannya ialah pengabaian kesehatan mental dan pelimpahan beban ganda terhadap perempuan. Tak hanya harus bekerja di luar rumah bersama suami mereka, beban reproduksi dan pengasuhan anak harus mereka emban sendiri.
5. The Girl with the Needle (2024)

The Girl with the Needle mengikuti perjuangan seorang ibu tunggal menafkahi dirinya sendiri dan bayi yang sedang dikandungnya. Terdesak keadaan, ia terpaksa menerima sebuah pekerjaan berisiko, yakni jadi asisten untuk bidan yang menyediakan jasa aborsi dan adopsi ilegal. Namun, ternyata bidan ini tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Film ini terinspirasi kisah pembunuh berantai yang menghebohkan Denmark pada 1910-an.
6. Shambhala (2024)

Shambhala adalah potret tradisi poliandri yang umum dipraktikkan di Nepal. Film mengikuti salah satu penganutnya, Pema (Thinley Lhamo) yang menikahi tiga bersaudara. Film dengan seksama memotret relasi dan peran gender dalam praktik tersebut yang kompleks serta berlapis. Ketiga suami Pema mewakili tipe maskulinitas yang berbeda-beda dan pada akhirnya mengantar Pema menemukan jati dirinya. Shambhala adalah perwakilan Nepal untuk Oscar 2025. Ia jadi film Nepal pertama yang tayang pada Berlinale.
7. Life (2024)

Life atau Hayat merupakan film multiperspektif yang cukup seru kamu ikuti. Meski berlaju lambat, kamu akan diajak menyelami sudut pandang dua orang yang dijodohkan, tetapi tak pernah bertemu. Itu karena si calon mempelai perempuan memilih kabur untuk mengejar sesuatu yang sungguh-sungguh ia inginkan. Sementara, si calon pengantin pria justru terobsesi untuk mencari tahu keberadaan tunangannya itu. Lewat balada kedua orang ini, sutradara Zeki Demirkubuz sedang membuka diskursus soal kultur patriarki dan feminisme di Turki.
Gak perlu takut kehabisan stok film dengan pesan pemberdayaan. Tujuh film feminis rilisan 2024 tadi siap menambah panjang daftar film berkelas dalam watch list kamu, selain The Substance. Mari, kita tunggu jadwal tayang massalnya!