7 Film Hollywood dengan Kontroversi yang Mengegerkan, Drama!

Film drama asal Prancis ini bertujuan mengkritik seksualisasi gadis-gadis muda dalam media. Namun, ketika Netflix mendapatkan hak distribusi pada 2020, platform streaming ini menuai kritik terkait materi promosinya. Poster dan cuplikan film menggambarkan para pemeran berusia 11 tahun mengenakan pakaian tari yang mencolok.

Gambar-gambar tersebut memicu kemarahan dan Netflix dituduh mempromosikan pedofilia. Netflix berakhir dengan meminta maaf dan menarik promosi yang kontroversial tersebut. Namun sayangnya, kebencian publik terus berlanjut dan para politisi menyerukan penyelidikan. Bahkan, Texas menggugat Netflix atas tuduhan konten pedofilia di pengadilan yang berakhir damai.

Alice Through the Looking Glass bermaksud menghormati peran terakhir aktor terkenal yang telah meninggal, yakni Alan Rickman. Namun, menjelang rilis, Johnny Depp yang membintangi film tersebut mengalami perceraian kontroversial. Pasalnya, Amber Heard menuduh Depp menyerangnya secara fisik.

Perceraian keduanya tentu menarik perhatian media secara intens. Tuduhan kekerasan muncul seminggu sebelum pemutaran perdana film ini, sehingga menggeser fokus ke arah skandal selebriti. Akibatnya, perilisan film ini terlupakan, karena publik terlalu banyak membicarakan tuduhan kekerasan yang dilakukan Johnny Depp.

Crash meraih kemenangan mengejutkan sebagai Film Terbaik di Academy Awards pada 2005. Film drama ini berhasil mengalahkan Brokeback Mountain yang saat itu menjadi favorit. Akhirnya, banyak yang menyalahkan kemenangan mengejutkan Crash karena Oscar bersikap homofobia. Pasalnya, terdapat kisah cinta yang tidak konvensional dalam Brokeback Mountain.

Selama beberapa tahun berikutnya, kemenangan Crash dianggap sebagai tindakan ketidakadilan. Hasil Oscar yang meragukan membuat film ini menjadi kontroversial. Oleh karena itu, pembicaraan tentang film ini tetap terwarnai oleh tuduhan homofobia di dalam Oscar, ditambah Crash mencuri kehormatan yang seharusnya dimiliki Brokeback Mountain.

Don't Worry Darling yang disutradarai Olivia Wilde riilis pada 2022 dengan gosip tanpa henti mengenai ketegangan di balik layar produksi. Adanya laporan tentang Shia LaBeouf yang dipecat memicu desas-desus tentang ketidakharmonisan di lokasi syuting. Dugaan hubungan romantis Wilde dan pemeran utama, Harry Styles, juga memupuk intrik publik.

Film ini juga menuai kritikan yang kurang memuaskan dan drama di luar layar terbukti lebih menarik daripada jalan ceritanya. Skandal Don't Worry Darling berpusat pada konflik kru, spekulasi hubungan, dan perubahan artis yang membuatnya kurang bersinar sebagai film thriller. Bagi banyak orang, elemen-elemen paling liar dalam film ini tampaknya adalah yang tidak terlihat di layar.

Sutradara Bryan Singer yang menjadikan film biopik Freddie Mercury, Bohemian Rhapsody, terlibat kontroversi. Meskipun menghadapi tuduhan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, Singer tetap terlibat dalam pembuatan film ini. Perilaku arogan dan perlakuan buruk terhadap para pemain menyebabkan Singer dipecat, meski ia tetap memegang saham finansial.

Setelah Bohemian Rhapsody mencapai kesuksesan, sebuah eksposé tentang Singer diterbitkan yang memaparkan kisah para korbannya. Sehari setelah memperoleh nominasi Oscar, peningkatan pengawasan muncul terkait penghargaan proyek yang melibatkan kontribusi Singer. GLAAD dan BAFTA akhirnya mencabut nominasi Bohemian Rhapsody.

Keputusan pemilihan pemain memicu kontroversi bagi film Ghost in the Shell bertahun-tahun sebelum dirilis. Hal ini dikarenakan pemilihan Scarlett Johansson untuk memerankan Major, yang aslinya adalah orang Jepang. Tuduhan bahwa film ini melakukan pemutihan karakter untuk menghindari representasi Asia dalam peran utama memicu protes berat.

Di tengah seruan untuk mengganti Johansson, Paramount tetap mendukung bintangnya sambil meremehkan keributan ini sebagai sesuatu yang dibesar-besarkan. Namun, setelah performa box office yang kurang memuaskan, studio tersebut mengakui bahwa kontroversi white-washing berdampak pada kritikan dan finansial film ini.

The Brown Bunny dilanda kontroversi karena adegan seks oral eksplisit antara Vincent Gallo dan Chloe Sevigny. Setelah Festival Film Cannes menerima film tersebut dengan dingin, Roger Ebert secara terbuka mengutuk film ini sebagai yang terburuk dalam sejarah festival.

Gallo membalas Ebert secara publik dengan serangan pribadi yang penuh amarah terhadap berat badan kritikus terkemuka tersebut. Perang kata-kata keduanya membuat film ini menuai lebih banyak kontroversi. Akhirnya, film ini diedit ulang secara drastis agar bisa dirilis secara lebih luas yang kemudian mendapat review lebih baik dari Ebert.

Banyak film yang akhirnya terkenal karena cukup kontroversial. Namun, terkadang sebuah kontroversi dapat menutupi kualitas sebuah film. Pasalnya, publik lebih banyak membicarakan kontroversi tersebut daripada filmnya.