Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kontroversi tentang Industri Musik yang Jarang Diketahui

ilustrasi seorang pria di studio musik (unsplash.com/John Hult)

Musisi, khususnya penyanyi pop, merupakan salah satu selebritas yang paling banyak diminati lantaran musik dan wajah mereka ada di mana-mana. Di sisi lain, kehidupan mereka tampak sempurna tak ada celah. Mereka pun mendapatkan uang dari pekerjaan yang mereka sukai, yakni menyanyikan lagu-lagu.

Namun ternyata, ada banyak kontroversi yang mungkin membuat kamu harus berpikir 2 kali sebelum terjun ke industri musik. Salah satu sisi gelap industri musik ini digambarkan dalam film dokumenter berjudul Behind The Music (1987) karya VH1. Dalam film dokumenter ini, kita diberitahu bahwa narkoba erat kaitannya dengan dunia musisi. Selain itu, masih banyak lagi fakta kelam yang terjadi dalam industri musik. Nah, kali ini kita akan membahas kontroversi tentang industri musik yang bisa dibilang sangat rahasia. Apa saja?

1. Banyak musisi atau penyanyi yang tidak menulis lagunya sendiri

Avril Lavigne di Brasilia, Brasil saat tur konser The Avril Lavigne Tour, 2014 (commons.wikimedia.org/Breno Galtier)

Kamu pasti mengira kalau kebanyakan musisi menulis lagunya sendiri, atau punya peran penting dalam penciptaan karya musik tersebut. Tapi kenyataan justru sebaliknya, lho. Banyak musisi yang dikreditkan menulis lagunya sendiri, tapi faktanya, hanya kredibilitas palsu. Juga, hanya untuk mendapatkan royalti saja.

Seperti yang ditunjukkan oleh CBS News, sudah sangat umum ketika musisi tidak punya kontribusi apa pun dalam proses penulisan lagu. Nah, kebanyakan penyanyi hanya menyumbangkan satu atau dua kata, dan itu pun sudah dianggap sebagai co-writer. Kadang-kadang, mereka sebenarnya tidak peduli dengan pembuatan sebuah karya musik.

Salah satunya penyanyi Avril Lavigne. Penulis lagu Chantal Kreviazuk pernah mengatakan bahwa Avril Lavigne hanya menulis sedikit lirik dalam lagunya. Lalu ada musikus Lauryn Hill, yang digugat oleh tim penulis lagu yang membantunya mengaransemen "The Miseducation of Lauryn Hill" pada 1998. Anehnya, label rekamannya sempat memuji Hill karena menulis dan mengaransemen hampir semua lagunya sendirian, padahal menurut tuntutan hukum, hal itu tidak benar.

2. Persona palsu para musisi

potret Rick Ross (commons.wikimedia.org/The 85 South Comedy Show)

Setiap musisi punya ciri khasnya sendiri. Misalnya saja band Slayer yang terkenal dengan pemujaan Setan dan terobsesi dengan kematian. Padahal di kehidupan nyata, anggota bandnya justru seorang Katolik yang taat, lho. Hal ini bahkan dituangkan dalam salah satu lagu Slayer yang berjudul "Jesus Saves".

Nah, persona palsu ini justru menimbulkan masalah bagi seorang musisi hip-hop. Rapper sekaligus penulis lagu, Rick Ross, yang memiliki nama asli William Roberts digugat karena mengambil nama Rick Ross dari mafia bos narkoba. Seperti yang dilaporkan The Independent, Rick Ross yang asli menggugat Rick Ross palsu (William Roberts) sebesar 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp162 juta. Tapi gugatan ini kalah di pengadilan karena meniru nama dianggap bukan sebuah kejahatan.

Sementara itu, ada rapper Akon yang ketahuan berbohong tentang masa lalunya. Hal ini bermula ketika website The Smoking Gun mengungkapkan bahwa Akon bukanlah mantan gembong jaringan pencurian mobil yang pernah di penjara. Kisah tersebut hanya dibuat-buat saja oleh Akon. Lalu ada Roxanne Shante, yang mengaku punya gelar PhD. Namun sebenarnya, Roxanne belum pernah kuliah.

3. Label rekaman mengunduh sebanyak-banyaknya lagu penyanyi mereka sendiri agar menduduki top tangga lagu teratas

potret Jesper Borgen (penulis lagu sekaligus produser) menerima penghargaan dari Spotify untuk 1 miliar streaming lagu ciptaanya di Spotify (commons.wikimedia.org/Jericsonjoseph)

Dalam sebuah wawancara dengan Wired, Tom Silverman, presiden Tommy Boy Records, membocorkan bahwa label rekaman punya cara tersendiri supaya penyanyi mereka bisa populer lewat single lagu yang dirilis. Nah, label rekaman ini akan mengunduh lagu penyanyi mereka sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan angka penjualan, dan tentunya menempatkan penyanyi mereka di posisi tangga lagu teratas. Pasti, dong, penikmat musik penasaran dengan lagu teratas tersebut dan otomatis ikut mengunduh juga. Strategi ini pun cukup sukses.

Menurut Tom, awalnya label harus menggelontorkan sejumlah uang atau sekitar 30 persen untuk melakukan strategi ini, tapi hal tersebut tidak sebanding dengan kesuksesan yang didapatkan. Tom juga menambahkan bahwa trik semacam ini ada karena terpaksa. Berkat internet, iTunes dan Spotify jadi mudah diakses oleh penikmat musik di seluruh dunia. Strategi semacam ini pun jadi lebih mudah dilakukan ketimbang pergi ke toko kaset dan membeli semua albumnya.

4. Banyak musisi yang menghasilkan uang selain dari menjual lagunya

Katy Perry saat mempromosikan perfume-nya (commons.wikimedia.org/Eva Rinaldi)

Berkat hadirnya streaming dan unduh lagu secara online, banyak musisi yang kesulitan menghasilkan uang dari musik mereka, apalagi jika lagu yang mereka rilis tidak populer. Jadi, banyak musisi yang melakukan tur konser keliling dunia. Namun, bagi beberapa musisi, tur konser juga tidak cukup.

Beberapa musisi top dunia biasanya akan menjual produk parfum atau lini pakaiannya sendiri. Meski begitu, musisi akan menghasilkan lebih banyak uang jika mereka menjadi brand ambassador untuk suatu produk atau apapun itu. Para bintang pop ini akan tampil untuk mempromosikan merek produk yang bekerja sama dengan mereka. Dari sinilah musisi akan mendapatkan kompensasi yang telah disepakati sebelumnya.

5. Penulis lagu hampir tidak mendapatkan penghasilan dari streaming lagu yang mereka tulis

potret Justin Bieber di atas panggung oleh Rory Kramer (instagram.com/justinbieber)

Bangkitnya streaming musik yang bisa didengarkan secara gratis, tentu saja dapat mempengaruhi penghasilan seorang penyanyi. Tapi, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan para penulis lagu yang mengerjakan karya musiknya di belakang layar. 

Hal ini dialami seorang penulis lagu bernama Andre Lindal. Ia adalah orang yang menulis lagu hits Justin Bieber yang berjudul "As Long As You Love Me." Sayangnya, Lindal hanya mendapatkan 218 dolar AS atau setara Rp3,5 juta dari YouTube, meski sudah dilihat lebih dari 500 juta orang. Di Pandora, ia hanya mengantongi 278 dolar AS atau setara Rp4,5 juta. Bisa dibilang, satu-satunya sumber pendapatan penulis lagu adalah royalti dari musik yang mereka tulis.

6. Pertengkaran di antara musisi ternyata hanya setting-an

potret Beyonce dan Jay-Z di atas panggung (instagram.com/beyonce)

Tahukah kamu kalau pertikaian yang terjadi antara musisi itu sebenarnya sudah di-setting (direncanakan)? 50 Cent dan Kanye West, misalnya. Mereka memang sudah lama tidak akur, tapi menurut rapper Reverend Run, perselisihan mereka ternyata palsu. Pasalnya, 50 Cent dan Kanye West sering kali merilis musik pada waktu yang hampir bersamaan. Jadi menurut Ron, mereka berselisih hanya untuk mempromosikan karya mereka.

Selain itu, adik perempuan Beyonce yang bernama Solange Knowles, bertengkar dengan Jay-Z di lift pada 2014 lalu. Diduga, pertengkaran ini terjadi karena Jay selingkuh dari Beyonce. Nah, menurut ayah Solange Knowles yang bernama Matthew Knowles, pertengkaran itu hanya setting-an semata, lantaran ada tur konser Jay Z dan Beyonce yang akan datang. Pertengkaran ini sengaja dilakukan agar nama mereka menjadi berita utama. Tentu saja, hal ini meningkatkan eksposur untuk tur konser Jay Z dan Beyonce, serta meningkatkan penjualan album Solange Knowles.

Perseteruan palsu juga bisa memperkenalkan kita pada penyanyi baru. Di era 90-an, penyanyi R&B Brandy dan Monica pernah berseteru. Nah, Monica pun mengaku kepada sebuah stasiun radio bahwa perseteruan itu merupakan drama yang dibuat oleh label rekaman yang menaungi mereka, dan dimaksudkan agar nama mereka menjadi sorotan.

7. Penggerebekan tour bus musisi yang kedapatan narkotika

Lil Wayne dalam konsernya di Long Island, NY (commons.wikimedia.org/Michael Williams)

Tour bus adalah kendaraan yang biasa dinaiki para musisi papan atas ketika sedang bepergian untuk tur konsernya. Itu mengapa, tour bus ini didesain dengan sangat nyaman demi kepentingan sang bintang. Namun, apa jadinya jika di dalam tour bus ini ditemukan obat-obatan terlarang.

Salah satu contohnya adalah tour bus milik Lil' Wayne yang digrebek polisi pada 2009, karena anjing polisi mencium bau narkotika. Lalu ada polisi Swedia yang menggerebek tour bus milik Justin Bieber pada 2013. Selain itu, ada tour bus Dappy yang digrebek polisi Skotlandia pada Februari 2018, dan ditemukan zat terlarang. Di 2018 juga, polisi menangkap seorang anggota grup rapper Migos, setelah ditemukannya ganja dalam penggerebekan polisi di tour bus mereka. Nah, semua penggerebekan ini didapati narkotika.

8. Setiap lagu hits pada zamannya memiliki kemiripan satu sama lain

ilustrasi seorang pria di studio musik (unsplash.com/John Hult)

Sebagian besar lagu populer pada zamannya, ternyata dipengaruhi oleh tren dan beberapa pedoman yang sama, lho. Pada 2011, University of Bristol’s Intelligent Systems Laboratory mengamati lagu-lagu yang menduduki puncak tangga lagu selama 50 tahun terakhir, kebanyakan dari lagu hits ini punya tempo, irama, durasi lagu dan kekerasan suara yang sangat mirip satu sama lain.

Memang tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Banyak kontroversi di industri musik yang tak tercium publik. Itu sebabnya, para musisi harus berjuang mati-matian dalam industri musik yang sulit ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us