7 Alur Cerita MCU Paling Underrated, padahal Sebenarnya Keren

- Nebula tumbuh dari pembunuh dingin menjadi pahlawan yang rela berkorban
- Ghost menerima masa lalunya dan memilih untuk kembali memperjuangkan kebaikan
- Shang-Chi menerima takdirnya dan siap memikul tanggung jawab besar sebagai pahlawan
Marvel Cinematic Universe (MCU) menghadirkan banyak alur cerita luar biasa yang penuh emosi, aksi, dan kedalaman karakter. Namun, dengan begitu banyak kisah besar yang ditampilkan, tidak semua mendapatkan sorotan yang sama. Beberapa justru tersembunyi di balik layar dan menjadi “permata tersembunyi” yang kurang dihargai oleh penonton.
Alur-alur ini membuktikan bahwa Marvel Studios selalu berusaha memberi ruang bagi setiap karakter untuk bersinar. Meski underrated alias kurang diapresiasi, alur cerita MCU ini sebenarnya keren dan perlu perhatian lebih. Apa saja? Simak daftarnya di bawah ini!
1. Nebula tumbuh dalam kekerasan, tapi ia mampu menghadapinya

Saat pertama kali muncul di Guardians of the Galaxy (2014), Nebula hanya terlihat sebagai penjahat pendamping. Tak ada yang menyangka bahwa ia akan berkembang menjadi anggota Guardians yang dicintai. Dibesarkan oleh Thanos dengan cara brutal dan terus disiksa untuk menjadi mesin pembunuh, Nebula mengalami perjalanan panjang menuju kemanusiaannya.
Meski ia adalah alien cyborg, Nebula justru belajar tentang makna keluarga dan persahabatan dari tim Guardians yang kacau tapi hangat. Ia berjuang melawan rasa bersalah, kehilangan, dan amarah masa lalu hingga akhirnya menemukan kedamaian dan tujuannya sendiri. Dari seorang pembunuh dingin menjadi pahlawan yang rela berkorban, kisah Nebula adalah salah satu transformasi paling menyentuh di MCU, meskipun sering terlupakan di antara kisah besar lainnya.
2. Ghost menerima masa lalunya yang kelam

Ava Starr, alias Ghost, bukanlah penjahat karena keinginan sendiri. Dalam Ant-Man and the Wasp (2018), ia hanya seorang wanita yang berusaha bertahan hidup setelah tubuhnya terkena efek partikel kuantum. S.H.I.E.L.D. sempat memanfaatkan kekuatannya, lalu meninggalkannya begitu saja ketika ia tak lagi berguna. Karena itu, saat Ava akhirnya diberi kesempatan untuk menebus dirinya di Thunderbolts, ia memilih untuk menerimanya.
Kisah Ghost sering terlupakan, karena MCU punya banyak contoh penebusan lainnya, seperti Bucky Barnes atau U.S. Agent. Namun, keputusan Ava untuk kembali memperjuangkan kebaikan, meski pernah disakiti sistem yang sama menunjukkan kekuatan dan kedewasaannya. Ia tidak lagi hidup dalam dendam, melainkan menjadikan masa lalunya sebagai alasan untuk melindungi orang lain.
3. Shang-Chi menerima takdirnya

Saat pertama kali diperkenalkan, Shang-Chi hidup sederhana sebagai petugas valet di San Francisco bersama sahabatnya, Katy. Ia berusaha melupakan masa lalunya sebagai anak dari pemimpin organisasi kriminal Ten Rings. Namun, ketika masa lalu itu kembali menghantui, Shang-Chi tidak lagi melarikan diri. Ia memilih untuk menghadapi takdirnya dan memanfaatkan kemampuannya untuk tujuan yang benar.
Keputusan itu menunjukkan pertumbuhan luar biasa dari seorang pria biasa menjadi pahlawan sejati. Meski perjalanannya baru dimulai, Shang-Chi kini telah menerima kekuatannya dan siap memikul tanggung jawab besar. Kisahnya mengingatkan kita bahwa menjadi pahlawan tidak selalu berarti dilahirkan hebat. Kadang, itu berarti berani berdamai dengan masa lalu dan melangkah maju dengan keyakinan baru.
4. Sersi memilih jadi manusia

Para Eternals menghadapi pergulatan batin besar saat mengetahui tujuan sebenarnya keberadaan mereka di Bumi. Namun, Sersi menjadi sosok yang paling terluka oleh kenyataan ini. Sebagai pahlawan yang penuh empati, ia memilih untuk hidup di antara manusia dan menemukan kedamaian di tengah mereka. Karena itu, keputusan untuk memilih antara takdir dan kehendak bebasnya bukanlah hal yang mudah.
Meski film Eternals (2021) tidak seberhasil harapan, kisah Sersi tetap menjadi salah satu yang paling menyentuh di MCU. Ketika ia menolak kehendak para penciptanya dan memilih untuk mempertahankan kemanusiaannya, keberaniannya menjadi bukti bahwa pahlawan sejati tidak selalu diukur dari kekuatan, tetapi dari hati dan moralitas yang ia pegang teguh.
5. Valkyrie menebus dirinya demi saudari-saudarinya

Saat pertama kali muncul di Thor: Ragnarok (2017), Valkyrie tampak sebagai wanita yang hancur dan kehilangan arah. Ia menenggelamkan diri dalam alkohol untuk melupakan tragedi pembantaian para Valkyrie, rekan seperjuangannya yang gugur. Rasa bersalah karena menjadi satu-satunya yang selamat membuatnya menjauh dari Asgard dan masa lalunya.
Namun, semuanya berubah ketika ia kembali bertarung bersama Thor dan menemukan kembali semangatnya sebagai pejuang. Setelah membuktikan keberaniannya, ia dipercaya untuk memimpin rakyat Asgard sebagai Raja baru. Keputusannya untuk bangkit dari kesedihan dan menebus masa lalunya menjadikan Valkyrie salah satu karakter dengan perkembangan karakter paling kuat, meski jarang dibicarakan penggemar.
6. Hilangnya kepolosan Peter Parker yang jadi cerminan MCU sendiri

Saat pertama kali muncul di MCU, Peter Parker versi Tom Holland masih benar-benar remaja polos. Ia mengidolakan Iron Man, haus pengakuan, dan terlalu bersemangat menjadi pahlawan. Namun, seiring waktu, kehidupan memaksanya tumbuh terlalu cepat. Di akhir Spider-Man: No Way Home (2021), ia kehilangan segalanya, keluarga, teman, bahkan identitasnya sebagai bagian Avengers.
Perjalanan pahit ini mengubah Peter menjadi versi Spider-Man yang paling murni, pahlawan jalanan yang berjuang sendirian. Setelah melalui titik terendah, satu-satunya jalan baginya hanyalah bangkit. Perubahan ini juga menjadi refleksi bagi MCU sendiri, bahwa menjadi pahlawan bukan soal teknologi atau koneksi, melainkan keberanian untuk terus berjuang meski kehilangan segalanya.
7. Pengorbanan Black Widow yang selalu menjadi pilihannya sendiri

Natasha Romanoff memiliki salah satu kisah penebusan paling kuat di seluruh MCU. Ia bertransformasi dari pembunuh berdarah dingin menjadi pahlawan yang mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan dunia. Meski begitu, pengorbanannya sering kali tenggelam di balik momen heroik Tony Stark.
Namun, perjalanan Natasha jauh lebih dari sekadar beralih sisi. Kisahnya adalah tentang merebut kembali kendali atas hidupnya. Red Room memang memaksanya menjadi senjata, tapi ketika diberi kesempatan untuk memilih, ia memilih menebus kesalahannya dan membantu orang lain menemukan kebebasan. Pengorbanannya bukan karena rasa bersalah semata, melainkan karena tekad tulus untuk memperbaiki dunia, bahkan ketika dunia itu pernah memperlakukannya dengan kejam.
Banyak alur cerita di MCU yang mungkin tidak mendapat sorotan sebesar kisah besar seperti Iron Man atau Captain America, tapi justru menyimpan kedalaman emosional yang luar biasa. Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa pahlawan sejati tidak selalu berasal dari pertarungan besar, melainkan dari perjuangan pribadi dan pilihan yang sulit. Dengan karakter dan momen seperti ini, MCU membuktikan bahwa bahkan cerita yang tampak kecil pun bisa meninggalkan kesan yang kuat dan berarti bagi penontonnya.


















