Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karakter Siswa Yuei yang Paling Ambisius di Anime My Hero Academia

Katsuki Bakugo dan Izuku Midoriya (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Boku no Hero Academia merupakan anime shounen populer dengan judul literal My Hero Academia yang berpusat di sekitar protagonis utama bernama Izuku Midoriya. Usai berjuang sekuat tenaga, dia berhasil lulus ujian sekolah menengah populer bernama U.A. (Yuei) High School sebab sebagian besar pahlawan pro dididik di sana.

U.A. High School telah dinobatkan sebagai Akademi Pahlawan terbaik di Jepang. Di sekolah ini, setiap siswa akan dipisah berdasarkan kemampuan. Sebab peminat yang banyak, sekolah ini dipenuhi oleh para siswa dengan ambisi kuat. Sebagian besar siswa pelatihan di sekolah ini ingin menjadi pahlawan pro terbaik sehingga berupaya untuk mengembangkan diri. Dari banyaknya siswa di sekolah ini, berikut lima siswa yang paling ambisius.

1. Izuku Midoriya

Izuku Midoriya (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Terlahir tanpa quirk, Izuku Midoriya sangat antusias, bahkan terkadang terlihat menakutkan, tentang topik pahlawan. Dia juga terbukti cukup rajin. Sedari kecil, dia bercita-cita untuk menjadi Simbol Perdamaian sehingga dia mengidolakan All Might. Sebagai upaya pertama, dia selalu menulis catatan tentang semua yang dia pelajari sehubungan dengan kebiasaan para pahlawan dan kemampuan bertarung. Berkat latihan ini, dia mampu menyusun strategi pertempuran yang rumit dalam beberapa detik.

Usai mewarisi One for All dari All Might, Izuku mulai menyadari bahwa dia harus berusaha lebih keras dari pahlawan mana pun. Sebab tidak memiliki quirk dari lahir, dia tidak terbiasa untuk mengendalikan kekuatan, apalagi dia mewarisi quirk yang rumit. Dia juga ingin menjadi pahlawan pro nomor satu. Maka dari itu, dia terus belajar mengenai cara yang tepat untuk meningkatkan One for All. Dia pun memahami bahwa tekanan besar selalu menghadang sehingga dia kian mengokohkan tekad agar tidak tumbang.

2. Hitoshi Shinso

Hitoshi Shinso dan Shouto Aizawa (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Hitoshi Shinso dianggap jahat oleh sebagian besar orang hanya karena dia memiliki Brainwashing Quirk, kemampuan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. Dia juga ditakuti dan didiskriminasi sejak lahir. Ketika dia mengikuti ujian masuk U.A. High School, dia tidak mendapatkan kesempatan untuk bersinar karena sifat quirk-nya. Jadi, dia ditempatkan di Kursus Studi Umum, bukan Kursus Pahlawan yang sangat dia inginkan.

Meskipun demikian, Hitoshi tidak menyerah begitu saja. Dia bekerja tanpa henti, terus-menerus berlatih dengan Shoto Aizawa. Dia bertekad untuk menjadi sosok yang lebih kuat demi mengejar mimpinya dan belajar bagaimana menggunakan syal penangkap. Dia juga mendapatkan modulator suara yang bisa mengubah suara. Dengan alat tersebut, dia menjadi lebih terbantu saat memanipulasi lawan. Kerja keras yang dia lakukan pun membuahkan hasil sebab dia diterima di Kursus Pahlawan.

3. Katsuki Bakugo

Katsuki Bakugo (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pahlawan yang kerap mendidih, Katsuki Bakugo, adalah orang yang dipenuhi ambisi. Meskipun memiliki sifat dan sikap tidak menyenangkan, dia membuktikan diri bahwa dia pantas menjedi pahlawan pro. Dia pun memiliki tekad yang sama besarnya dengan Izuku Midoriya untuk menjadi pahlawan pro nomor satu. Berkat sifat kompetitif yang melekat padanya, dia memberikan motivasi untuk siswa Kelas 1-A yang lain.

Selain berbakat dalam pertarungan, Katsuki sangat cerdas dalam melakukan perencanaan strategis. Dia juga pandai di bidang akademis. Dia memperlakukan kegiatan belajar dengan sangat serius, terbukti dari nilainya yang menjadi salah satu nilai tertinggi di kelas. Tidak hanya itu saja, dia juga andal memasak hingga bermain biola. Secara keseluruhan, dia telah dianggap sebagai sosok jenius alami dengan potensi untuk menjadi pahlawan pro terbaik.

4. Mei Hatsume

Mei Hatsume (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Sebagai gadis cerdas, Mei Hatsume gemar membuat gadget yang dia sebut sebagai bayi super imut. Dia tidak menunjukkan rasa takut akan kegagalan. Dia malah menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar lagi, lalu membuat gadget yang lebih baik di lain waktu. Maka dari itu, dia tidak keberatan sama sekali jika penemuannya gagal.

Mei terlihat cukup egois karena menempatkan apa yang dia cintai di atas yang lain. Namun, keegoisan miliknya bukan hal negatif sebab dia menjadi lebih termotivasi untuk memperbaiki diri sendiri. Dia tidak akan bosan untuk belajar, belajar, dan belajar lagi. Meskipun tidak mengikuti Kursus Pahlawan di U.A. High School, dia menganggap bahwa penemuannya bisa tetap membantu bidang kepahlawanan.

5. Eijiro Kirishima

Eijiro Kirishima (dok. Bones/Boku no Hero Academia)

Eijiro Kirishima menyatakan bahwa dia tidak terlalu memikirkan quirk-nya, tetapi dia sebenarnya cukup memiliki kekhawatiran. Dia merasa bahwa quirk-nya tidak cocok untuk pekerjaan pahlawan. Ketika SMP, dia mulai merasa insecure setelah dia melihat Mina Ashido yang menyelamatkan beberapa siswa dari ancaman. Semenjak itu, dia menganggap bahwa dia benar-benar menyedihkan karena kelambanan dan ketidak berdayaan yang dia miliki.

Akan tetapi, Eijiro bisa mendapatkan perspektif yang dia butuhkan untuk mengatasi rasa insecure berkat rekaman wawancara lama yang memuat sang idola. Sejak itu, dia mulai bekerja, belajar, hingga berlatih dengan rajin. Usai diterima di U.A. High School, dia memilih untuk memperlihatkan kepribadian tangguh yang dipenuhi rasa percaya diri, bahkan dia cukup berapi-api meski tidak sepanas Katsuki Bakugo. Dia juga tidak segan-segan untuk membandingkan diri sendiri dengan Izuku Midoriya.

Lima karakter My Hero Academia di atas sama-sama memperlihatkan bahwa kemauan tanpa tekad yang kuat akan tetap menjadi angan. Sebagai upaya dalam menggapai mimpi, mereka tidak segan-segan untuk belajar, berlatih, dan bekerja sekeras mungkin. Meskipun sering merasa ragu, mereka tetap percaya bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Usai melihat mereka, apakah kamu juga memercayai apa yang mereka yakini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us