Apakah Daredevil Masuk MCU? Ini Penjelasannya!

06 Mar 2025, 08:22 WIB

Fernanda Saputra

Daredevil dalam Daredevil: Born Again (dok. Marvel Studios/Daredevil: Born Again)

Intinya sih...

Daredevil kembali ke MCU lewat serial Daredevil: Born Again (2025).
Matt Murdock alias Daredevil resmi bergabung dalam MCU setelah debut di Spider-Man: No Way Home dan She-Hulk: Attorney at Law.
Daredevil: Born Again akan terdiri dari 9 episode dengan kembalinya aksi brutal superhero tersebut.

Karakter Daredevil sudah lama dikenal sebagai bagian dari Marvel Comics. Pertama kali debut dalam komik Daredevil #1 yang muncul pada April 1964, karakter tersebut langsung menarik perhatian. Pasalnya, Daredevil adalah superher difabel netra.

Perjalanan Daredevil di layar kaca dan perifilman bisa dibilang cukup rumit. Pada 1997, film Daredevil hak rilisnya dipegang pleh 20th Century Fox. Beberapa tahun kemudian, Fox merilis film Daredevil (2003) yang dibintangi Ben Affleck. Nasib Daredevil selalu terombang-ambil karena ia tidak pernah terlihat bergabung dengan superhero besar Marvel Cinematic Universe (MCU).

Namun, kini Daredevil kembali muncul dalam serial Daredevil: Born Again (2025). Lantas, apakah Daredevil masuk MCU melalui serial tersebut? Begini penjelasannya!

1. Daredevil resmi masuk MCU sebagai kameo di Spider-Man: No Way Home

Daredevil di Spider-Man: No Way Home (dok. Marvel Studios/Spider-Man: No Way Home)

Matt Murdock alias Daredevil kini resmi bergabung dalam MCU. Diperankan oleh Charlie Cox, Daredevil masuk ke MCU pada 2021. Debutnya di MCU ada dalam film Spider-Man: No Way Home (2021), di mana ia muncul sebagai pengacara yang memberikan nasihat hukum pada Peter Parker

Meski kemunculan Murdock hanya sebentar, fans sudah tahu jika nasib superhero berkostum merah itu bakal panjang di MCU. Buktinya, Daredevil kembali muncul di serial She-Hulk: Attorney at Law (2022) sebagai love interest Jennifer Walters alias She-Hulk. Ini merupakan batu loncatan besar bagi Daredevil untuk terhubung dengan MCU, seperti dilansir Empire.

2. Daredevil berada di garis waktu utama MCU alias Sacred Timeline

Daredevil dan Jennifer Walters dalam She-Hulk: Attorney at Law (dok. Marvel Studios/She-Hulk: Attorney at Law)

Beruntungnya, Daredevil berada di garis waktu utama MCU di Earth-616 alias Sacred Timeline. Ini dibuktinya dengan kemunculannya di She-Hulk: Attorney at Law. Pasalnya, serial Marvel itu juga berada di realitas utama yang menunjukkan keberadaan Bruce Banner di awal episode.

Bisa dibilang, nasib Daredevil berbeda dengan kisah Fantastic Four dalam The Fantastic Four: First Steps (2025). Pasalnya, superhero kuartet itu berada di realitas alternatif, tetapi masih bagian dari MCU. Daredevil masih bisa dengan mudah bertemu dengan superhero atau karakter MCU lainnya.

3. Daredevil debut proyek solo di MCU lewat Daredevil: Born Again

Charlie Cox sebagai Daredevil dalam Daredevil: Born Again (dok. Marvel Studios/Daredevil: Born Again)

Setelah menjadi kutu loncat di MCU melalui beberapa serial, seperti She-Hulk: Attorney at Law dan Echo (2024), akhirnya Daredevil debut di serial solo pertamanya, yakni Daredevil: Born Again. Serial tersebut tayang pada Selasa (4/3/2025). Daredevil versi MCU masih dibawakan oleh Charlie Cox.

Daredevil: Born Again akan terdiri dari 9 episode. Di serial ini, Matt Murdock alias Daredevil harus berusan dengan rezim Kingpin yang kini menjadi Wali Kota New York. Ada pula villain lain yang akan dikenalkan, yakni Muse, yang gak kalah berbahaya. Aksi brutal Daredevil juga akan kembali, terlihat dari trailer yang sudah dibagikan.

Daredevil sudah menjadi bagian dari MCU. Setelah tampil di Daredevil: Born Again, superhero itu masih akan eksis di MCU. Dilansir Forbes, musim kedua dari Daredevil: Born Again sudah dalam tahap produksi dan sudah ditentukan akan terdiri dari 8 episode. Mari tunggu saja aksi Daredevil yang makin brutal di MCU, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.