Film animasi The King of Kings (2025) jadi salah satu tontonan keluarga yang dirilis bertepatan dengan momen Paskah. Dengan visual yang memikat, film ini membawa pesan spiritual dengan cara yang mudah dicerna oleh berbagai kalangan usia.
Jika kamu sedang mencari tontonan reflektif tapi tetap menghibur di masa liburan, film ini bisa jadi pilihan menarik. Sebelum kamu keluar dari bioskop, ada satu pertanyaan penting: adakah post-credit scene yang perlu ditunggu? Yuk, simak!
The King of Kings mengangkat sudut pandang yang cukup unik di mana kisah Yesus disampaikan oleh penulis terkenal asal Inggris, Charles Dickens. Cerita ini dibingkai melalui interaksi antara ayah dan anak yang menjadi focal point dalam film.
Sepanjang film, kita pun dibawa untuk mengikuti perjalanan hidup Yesus, dari kelahiran hingga kebangkitannya. Pendekatan ini membuat film terasa lebih personal dan membumi, meski tetap setia pada kisah-kisah besar dalam Injil.
Jawabannya tidak ada. Film ini ditutup dengan ending yang jelas dan memuaskan atau biasa disebut sebagai close ending. Setelah kisah utama selesai, kredit langsung ditampilkan tanpa adanya tambahan cuplikan atau teaser di akhir.
Jadi, kamu tak perlu menunggu sampai lampu bioskop menyala jika ingin tahu apakah akan ada petunjuk sekuel, karena film ini dirancang sebagai satu narasi yang tuntas.
Film ini sangat direkomendasikan, karena rilisnya bertepatan dengan libur Paskah. The King of Kings menjadi jembatan sempurna bagi keluarga yang ingin memperkenalkan kisah Yesus kepada anak-anak dengan cara yang penuh kasih dan tidak menggurui.
Dari segi visual, animasinya menawan. Dari segi cerita, narasinya menyentuh. Lalu dari segi nilai, film ini sarat dengan pesan harapan dan iman. Jadi, bagimu yang ingin mengisi liburan dengan tontonan yang inspiratif, The King of Kings patut masuk daftar tontonanmu!