5 Tanda Aqua adalah Karakter Red Flag di Anime Oshi no Ko, Waspadai

Aquamarine Hoshino adalah protagonis anime Oshi no Ko. Jiwa Aqua merupakan reinkarnasi dari seorang dokter bernama Gorou Amamiya. Sementara itu tubuhnya merupakan salah satu anak kembar dari Ai Hoshino, seorang idol bertalenta sekaligus pasien Gorou sebelum kematian nahasnya akibat fans Ai.
Memiliki kehidupan kedua sebagai anak seorang idol, Aqua awalnya cukup bahagia tanpa menyesali kematian sebelumnya. Sayangnya tragedi atas kematian Ai akibat orang yang pernah membunuhnya, membuat Aqua begitu terpukul. Sifatnya pun mulai berubah dan menunjukkan tanda-tanda red flag ketika beranjak remaja. Berikut beberapa tanda bahwa Aqua adalah karakter red flag di anime Oshi no Ko!
Peringatan, artikel mengandung spoiler.
1. Pandai berbohong

Aqua dan Ruby semasa kecil pernah berakting dan membohongi Miyako untuk menghentikan niat perempuan tersebut membocorkan rahasia Ai. Namun saat itu Aqua tampak gentar menyampaikan kebohongannya. Sangat berbeda dengan Aqua remaja yang begitu andal ketika berbohong.
Aqua pernah menyamar sebagai perwakilan agensi dan membohongi adiknya bahwa ia tak lolos audisi padahal kenyataannya Aqualah yang membuat Ruby seakan mengundurkan diri. Aqua juga pernah berpura-pura jadi agen pencari bakat untuk mengorek informasi orang dalam mengenai perusahaan yang mencoba merekrut Ruby. Kebohongan yang Aqua sampaikan di usia remaja begitu meyakinkan dan tanpa ragu sehingga membuat karakternya sulit terbaca.
Sebenarnya ada juga beberapa scene yang menunjukkan bahwa Aqua menghindari kebohongan dan hanya menyembunyikan detail kebenaran. Akan tetapi mengidentifikasi batas antara kejujuran dan kebohongan Aqua menjadi agak rumit. Meski kebanyakan kebohongan yang dilakukan Aqua didasari niat baik dan tidak benar-benar merugikan, kebohongan tetaplah kebohongan.
2. Manipulatif

Selain pandai berbohong, Aqua juga pandai membaca karakter seseorang. Hal itu kemudian sering ia manfaatkan untuk membuat orang lain bertindak mengikuti keinginannya dengan menyerang kelemahan psikologis yang bersangkutan. Miyako, ibu angkatnya sering memperingatkan Aqua agar berhati-hati dengan tindakan manipulatifnya itu.
Akan tetapi bagi Aqua, tindakannya bukan sesuatu yang buruk. Ketika ia memanipulasi Kana agar bergabung dengan grup idol bersama Ruby, ia benar-benar berkeyakinan grup tersebut bisa berhasil. Rencana-rencana Aqua lainnya yang diikuti aksi manipulasi juga dianggapnya tak buruk kecuali ujung tujuan akhirnya yaitu balas dendam. Meski begitu sifat manipulatif tetaplah indikasi red flag yang tidak sehat untuk kelangsungan suatu hubungan, ya.
3. Memanfaatkan perasaan orang lain

Demi kelancaran rencananya, karakter anime ini memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya. Termasuk tak segan-segan memanfaatkan perasaan orang lain. Akane bisa dibilang merupakan korban paling nyata terkait poin ini.
Bahkan ketika Aqua menyadari bahwa ia tak bisa membalas perasaan gadis itu padanya, Aqua tak bisa melepaskan Akane begitu saja. Sebab Aqua menilai bahwa kemampuan Akane akan sangat bermanfaat. Tak hanya Akane, Aqua juga banyak menjadikan orang lain layaknya pion dalam permainan catur. Semuanya demi tujuannya balas dendam atas kematian Ai.
4. Terkesan 'bolak-balik' di antara beberapa perempuan

Karena prioritas Aqua terhadap misi balas dendam, ia jadi agak abai dengan masalah romansa termasuk perasaannya sendiri. Ia pun jadi terkesan mempermainkan perasaan perempuan-perempuan di sekitarnya. Komentar tersebut terutama secara vokal disuarakan Ruby, MEM-cho, Himekawa, bahkan Kana.
Meski sebenarnya tindakan Aqua masih dalam batas toleransi dan tak sepenuhnya disengaja, kenyataannya beberapa orang memang tersakiti. Baik Kana yang merasa diberi harapan, Akane yang merasa tak aman dengan hubungannya bersama Aqua, maupun karakter lain yang nantinya ikut terlibat. Masalah romansa yang dihadapi Aqua ini juga sempat membuat ia dilema dan kesulitan. Aqua perlu bertindak lebih tegas agar masalah serupa tak kembali terjadi.
5. Melanggar privasi

Poin red flag Aqua yang paling parah yaitu tindakannya dalam melanggar privasi. Ia pernah membajak handphone Ruby untuk menulis email pengunduran diri pada agensi yang dilamar sang adik tanpa sepengatahuan dan tentunya di luar keinginan yang bersangkutan. Ia juga pernah memasang pelacak pada Akane untuk memantau pergerakan gadis itu.
Meski disertai niat baik seperti mencoba melindungi Ruby maupun Akane, tetapi seperti yang Akane sampaikan, pelanggaran privasi tidak bisa dibenarkan. Menurut Akane, Aqua harusnya bisa lebih terbuka dan belajar mempercayai orang lain. Dengan begitu ia tak perlu bertindak terlalu jauh dan malah menyakiti perasaan orang-orang yang disayangi dan menyayanginya.
Dari berbagai bukti yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa karakter Aquamarine Hoshino memang menyimpan banyak tanda-tanda red flag. Perilakunya yang manipulatif dan seringkali mengabaikan perasaan orang lain menjadikannya sosok yang patut diwaspadai. Hanya karena dia protagonis, bukan berarti semua tindakannya bisa dibenarkan.
Penonton anime Oshi no Ko bisa menjadikan sisi negatif karakter Aqua sebagai media pembelajaran agar tak mengulang kesalahan serupa. Bagaimanapun perilaku red flag bukanlah tindakan yang baik. Hindari sebisa mungkin semua tanda-tanda perilaku berbahaya tersebut dalam kehidupan nyata, ya.