5 Kematian Paling Menyedihkan dalam My Hero Academia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam anime pertarungan seperti My Hero Academia, kematian karakter terkadang menjadi hal yang tidak terhindarkan. Bagaimanapun, pahlawan dan penjahat selalu bertarung satu sama lain. Ketika salah satunya kalah, terkadang mereka harus kehilangan nyawanya.
Sepanjang seri My Hero Academia berlangsung, sudah ada beberapa karakter yang gugur, baik itu penjahat maupun pahlawan. Dari sekian karakter yang telah gugur, berikut ini adalah lima kematian karakter paling menyedihkan dalam seri My Hero Academia. Simak ulasan berikut.
5. Himiko Toga
Ketika artikel ini ditulis, status Himiko memang masih tidak diketahui. Namun, ada kemungkinan dirinya mati dalam pertarungannya dengan Ochaco Uraraka. Dalam perang terakhir, Himiko bertarung melawan Ochaco.
Himiko berhasil memenangkan pertarungan dan membuat Ochaco kehilangan banyak darah. Namun, karena Himiko mengagumi Ochaco, dirinya tidak ingin Ochaco mati. Akhirnya, Himiko memberikan semua darahnya kepada Ochaco agar Ochaco dapat bertahan hidup.
4. Keluarga Shimura
Sebelum menjadi Tomura Shigaraki, nama sang antagonis adalah Tenko Shimura. Dirinya adalah cucu dari pemilik One For All sebelum All Might, Nana Shimura. Namun, karena Nana meninggalkan ayah Shigaraki, ayah Shigaraki sangat membenci pahlawan.
Suatu malam, Shigaraki dihukum karena bermain pahlawan. Namun, pada malam itu juga Quirk Shigaraki pertama kali bangkit. Kehilangan kendali atas kekuatannya, Shigaraki tidak sengaja membunuh semua anggota keluarganya.
Baca Juga: Penjelasan Kematian Himiko Toga dalam My Hero Academia
3. Midnight
Editor’s picks
Midnight adalah salah satu pahlawan yang gugur pada pertempuran melawan Paranormal Liberation Front. Midnight merupakan salah satu guru terbaik di Yuei sehingga banyak penggemar yang menyukainya. Oleh karena itu, tidak mengherankan kematiannya menjadi momen yang mengharukan.
Pada pertempuran tersebut, Midnight membantu Kamui Woods untuk menumbangkan Gigantomachia. Dirinya mencoba untuk menidurkan Gigantomachia sebelum monster tersebut mencapai kota. Namun, Midnight malah gugur setelah ditembak oleh Mr. Compress.
2. Twice
Twice sebenarnya bukan orang jahat. Dirinya hanya seseorang dengan gangguan mental. Hal tersebut membuatnya tidak diterima di lingkungan sosial sehingga dirinya menemukan rumahnya di Liga Penjahat.
Sejak awal, Hawks tidak berniat untuk membunuh Twice. Dirinya malah mencoba untuk membawa Twice ke kubunya. Sayangnya, keterlibatan Dabi dalam pertarungan mereka akhirnya memaksa Hawks untuk membunuh Twice.
1. Sir Nighteye
Sir Nighteye memang bukan orang yang ramah. Meski begitu, dirinya adalah teladan yang baik untuk muridnya. Nighteye bersikap seperti itu karena dirinya harus memastikan bahwa keputusan All Might memberikan One For All kepada Deku bukanlah keputusan yang salah.
Nighteye terluka parah dalam pertarungan melawan Kai Chisaki. Dirinya sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi takdir berkata lain. Di momen terakhirnya, Nighteye menggunakan Foresight kepada murid kesayangannya, Mirio Togata, dan memastikan bahwa muridnya memiliki masa depan yang baik.
Setiap momen di My Hero Academia memang selalu emosional. Tidak mengherankan kematian karakternya juga selalu diliputi oleh air mata. Kematian siapa yang menurutmu paling mengundang air mata?
Baca Juga: 10 Quotes dari All Might My Hero Academia yang Penuh Pelajaran Hidup
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.