Clara Bernadeth Belajar Jadi Orang Jawa, Dikasih Foundation Satu Badan

Jakarta, IDN Times - Clara Bernadeth membintangi film terbarunya yang berjudul Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti. Di film ini, Clara berperan sebagai Yasmin, perempuan asal Solo yang kenal dengan budaya.
Tak heran demi memerankan tokohnya, Clara harus belajar banyak tentang budaya Solo. Mulai dari dialek Jawa, gestur, hingga tarian tradisional. Ia mengatakan sangat susah belajar jadi orang Jawa. Gimana, ya, kesulitannya? Keep reading!
1. Clara Bernadeth mengaku suka dengan skrip film Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti

Clara Bernadeth mengaku suka saat pertama kali ditawarin main film yang disutradarai oleh Herwin Novianto. Ia mengatakan langsung jatuh cinta dengan skripnya. Sebuah drama keluarga yang menyentuh baginya.
"Pas aku ditawarin film ini pertama kali, aku langsung suka sama skripnya, sih. Menurut aku ini bukan sekadar drama biasa, tapi bercerita tentang keluarga yang menyentuh banget," ucap Clara dalam konferensi pers, pada Minggu (30/10/2022).
Tak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa karya-karya film Herwin selalu menampilkan kebudayaan Indonesia. Salah satunya film Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti, mengusung budaya Solo.
"Ceritanya sendiri Pak Herwin selalu membawa unsur budaya Indonesia sendiri. Bukan cuma dialek aja, tapi juga gestur, tata krama Solo dibawa, makanannya, pun dihidangkan di film itu. Terasa banget budaya Solo itu sendiri," tambah Clara.
2. Clara belajar tari Gambyong, sampai ada workshop-nya sendiri

Clara melakukan banyak adegan menari di film terbarunya ini. Ia mengatakan bahwa tari tersebut bernama Gambyong. Sebelum syuting, Clara diberikan kesempatan untuk workshop bersama penarinya langsung.
"Memang sempat ada workshop sendiri untuk tariannya. Ada pelatih juga untuk tarian Gambyong. Kurang lebih dua minggu, digabung sama reading dan bedah skrip sekalian," ucap Clara.
Ia mengatakan belajar tari Gambyong, gak terlalu susah. Hal tersebut karena Clara mempunyai basic skill dalam menari tarian tradisional.
"Untungnya aku punya basic tari tradisional, jadi agak lumayan mudah. Walaupun tari Gambyong ini baru pertama kali aku pelajarin di project ini," imbuhnya lagi.
3. Belajar dialek Jawa justru yang membuat Clara sampai pusing dan stress

Bukan belajar menari, Clara justru meras kesulitan saat disuruh bicara dengan dialek Jawa. Ia mengaku ini kesusahan dan pusing saat harus belajar dialek Jawa.
"Luar biasa susah, ya, dialek Jawa. Aku lumayan pusing banget untuk dialek ini sendiri. Latihan bahasa Jawa, tuh, jadi tantangan buat aku," ucap Clara.
Clara menambahkan merasa stres hingga dapat teguran dari sutradara. Dalam ceritanya, Clara kena tegur karena terlalu medok.
"Aku ngerasa kayak lumayan stres banget belajar dialeknya. Aku, tuh, malah jadi terlalu medok jadinya. Pas ditegur malah aku dibilang terlalu medok, jadi dibawanya natural aja," tambahnya.
Meski kesusahan, Clara mengaku banyak bantuan dari tim produksi dan para cast lainnya. "Terus pas syuting diingetin cara bacanya gimana. Om Indro juga orang Jawa, penulisnya, kan juga Jawa jadi saling ngisi dan ngebantu," imbuh Clara lagi.
4. Clara harus di-tanning hingga dikasih foundation satu badan

Dalm film Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti, Clara juga mengubah penampilannya, lho. Ia tampil dengan kulit yang lebih gelap, demi memerankan tokoh Yasmin.
"Buat karakter Yasmin, karena dia asli Solo, jadi ada permintaan buat dicokelatin kulitnya. Sempet di-tanning kulitnya, tapi pas berjalannya syuting harus ditambahin lagi pakai foundation. Jadi aku disemprot tanning plus foundation satu badan, buat warna cokelat itu," ucap Clara.
Bukan hanya itu, Clara juga harus mengeritingkan rambutnya. Tak heran persiapannya sampai memakai waktu kurang lebih dua jam.
"Kurang lebih kalau gak salah satu jam dua jam. Aku juga harus dikeritingin rambutnya," tutupnya.
Film Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti menjadi penutup Festival Film World Cinema Week, pada 30 Oktober 2022. Sementara untuk jadwal penayangannya, Falcon Pictures, selaku rumah produksi, belum mengumumkan tanggal secara resmi.