5 Fakta Death Whisperer, Kisah Nyata Bisikan Hantu Mematikan

Kisah nyata seringkali menjadi sumber inspirasi dalam industri perfilman, terutama jika cerita tersebut sebelumnya viral dan telah menarik perhatian. Tak heran jika film-film yang mengadaptasi kisah nyata tersebut sering meraih kesuksesan di box office. Salah satunya film horor Thailand bertajuk Death Whisperer yang tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2024 dan sekarang tersedia di Netflix sejak bulan April 2024.
Death Whisperer mengisahkan seorang anak perempuan yang diduga kerasukan hantu. Setelah kejadian tersebut, ia mengalami penyakit misterius yang membuatnya terus berbaring di siang hari, namun aktif di tengah malam dengan ditandai oleh suara bisikan yang menakutkan. Sejatinya, apakah film ini dapat memberikan pengalaman yang menegangkan bagi pencinta horor? Mari kita simak ulasan Death Whisperer di bawah ini. Bagi kamu yang belum menonton, ulasan di artikel ini mengandung spoiler, ya!
1. Tokoh utama berasal dari keluarga harmonis

Film ini dimulai dengan kejadian mengerikan yang menimpa seorang gadis bernama Nart. Kisah Nart merupakan pengantar untuk menjelaskan kelanjutan kejadian misterius yang terjadi pada keluarga lain yang masih di wilayah itu.
Mengambil latar di Kanchanburi pada tahun 1972, keluarga petani ini terdiri dari enam anak. Tiga anak laki-laki mereka adalah Yak (Nadech Kugimiya), Yos (Kajbundit Jaidee), dan Yod (Peerakit Patcharabunyakiat), serta tiga anak perempuan, yakni Yad (Denise Jelilcha Kapaun), Yam (Rattanawadee Wongtong), dan anak bungsu mereka, Yee (Nutthatcha Padovan).
Dalam keluarga tersebut, tergambar bahwa para lelaki lebih sering berseberangan, seperti yang ditunjukkan oleh Yos yang terkadang mengungkapkan kekesalannya pada kakaknya, Yak. Ia merasa bahwa Yak membebankan tugas padanya saat Yak bekerja sebagai tentara. Di sisi lain, sikap para perempuan lebih cenderung saling membantu dan perhatian, seperti saat Yam bersedia menyiram tanaman saat Yad telat mengerjakannya. Dinamika ini terasa umum dalam anggota keluarga, tetapi di sini, mereka tetap menggambarkan enam saudara yang kompak.
Membangun plot ini di awal film mungkin membuat beberapa penonton bosan, tetapi kekeluargaan ini merupakan poin penting yang ingin disampaikan.
2. Perubahan tingkah laku Yam yang menakutkan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keluarga ini terlihat harmonis terutama ketika ayah mereka mengajak anak-anaknya pergi ke pasar festival. Di sana, Yam dan adiknya, Yee, melihat sosok menyeramkan yang tidak dilihat oleh kakak perempuan mereka, Yad.
Setelah peristiwa itu, Yam mulai menunjukkan gejala penyakit yang tidak biasa. Meskipun dokter menyatakan bahwa kondisi fisiknya baik-baik saja, namun suhu tubuh dan wajah pucatnya menyebabkan kekhawatiran ibu mereka.
Tidak hanya kondisi fisik yang mengkhawatirkan, tetapi perilaku Yam juga tidak seperti biasanya. Adiknya, Yee, mengutarakan ketakutannya pada Yad bahwa Yam semalaman memandanginya sambil tersenyum. Ia pun meminta untuk tidur bersama Yad daripada bersama Yam. Yad pun juga mulai menyadari perilaku mencurigakan saat memergoki Yam, yang sedang memakan daging mentah di dapur di tengah malam.
3. Bisikan misterius yang mampu melumpuhkan syaraf

Selain perubahan perilaku yang dialami oleh Yam, Yad juga merasakan kehadiran suara bisikan misterius yang mengganggunya setiap malam. Suara tersebut tidak hanya membuatnya merasa mengantuk, tetapi juga sulit untuk berdiri atau berjalan. Yang lebih mengejutkan, Yam justru menunjukkan reaksi yang berlawanan dengan Yad. Ia tidak terpengaruh oleh suara tersebut dan bahkan keluar dari kamar meskipun sudah tengah malam. Padahal, pada siang harinya, Yam terlihat lemas dan hanya menghabiskan waktu dengan berbaring. Seakan suara bisikan itu memiliki tujuan khusus untuk membangunkan Yam.
Mengenai suara misterius itu, salah satu pekerja ayah mereka juga mengeluhkan hal yang sama. Ia bahkan memutuskan untuk berhenti bekerja karena merasa takut. Kedua pernyataan tersebut membuat Yak, kakak tertua mereka, semakin penasaran tentang asal usul suara tersebut. Apalagi, kepulangan Yak dari dinas militer juga dipicu oleh permintaan ibunya yang khawatir akan kabar-kabar tidak baik yang beredar di sekitar tempat tinggal mereka.
Pada akhirnya, Yak juga menjadi saksi dari bisikan misterius yang dimaksud Yad, yang membuatnya semakin yakin untuk mencari jawaban atas masalah yang sedang dihadapi oleh keluarganya.
4. Kekompakan dan keresahan menghadapi ancaman makhluk halus

Gejala yang dirasakan oleh Yam memicu keresahan yang mengingatkan Yak pada kisah Nart, yang sudah menjadi buah bibir di lingkungan mereka. Namun, ayah mereka tidak akan percaya pada hal-hal gaib seperti ini.
Oleh karena itu, Yak meminta Yad untuk merahasiakan masalah tersebut dari orang tua mereka, mengingat sikap keras ayah mereka terhadap hal-hal supernatural. Yad dengan setia menurutinya. Kekompakan keluarga ini sebenarnya telah tercermin sejak awal film, menunjukkan bahwa mereka saling mempercayai dan bergantung satu sama lain.
Yak yang bertekad mencari pertolongan dari seorang dukun, meminta adik laki-lakinya Yos untuk menggantikan tugas rumahnya. Sementara Yak mendatangkan dukun bernama Sergeant Paphan (Ong-art Cheamcharo). Dari penjelasan Paphan, penonton diberi pencerahan tentang keberadaan Chuay, seorang dukun ilmu hitam yang dihuni oleh makhluk halus. Paphan juga menjelaskan bahwa tubuh Yam menjadi target baru bagi makhluk halus tersebut.
5. Kebenaran di balik pohon besar

Plot cerita semakin menegangkan dengan adegan brutal, terutama saat Chuay melakukan ritual pemindahan roh dengan cara yang mengerikan. Dalam upaya menyelesaikan konflik ini, Paphan membawa temannya yang lebih ahli, Pak Puth (Porjed Kaenpetch).
Setelah memeriksa keadaan Yam dan halaman rumah mereka, Pak Puth meminta bantuan Yak dan kedua adik laki-lakinya untuk menebang pohon besar yang selama ini dilarang keras oleh ayah mereka. Meskipun awalnya ayah mereka menolak, Yak berhasil meyakinkannya bahwa jika tidak ditemukan apa-apa, ia akan menuruti semua kemauan ayahnya. Pohon yang ditebang pun, ternyata memang menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan makhluk halus yang mengincar Yam.
Beberapa penonton merasa sedikit kecewa karena adanya pertanyaan yang belum terjawab di akhir film. Hal ini meninggalkan misteri yang belum terselesaikan. Namun, harapan untuk sekuelnya yang lebih menegangkan dan penuh jawaban tetap ada. Terutama dengan kehadiran Nadegh Kugimiya sebagai bintang utamanya, yang menjadi tambahan antusias penonton. Meskipun tidak sempurna, Death Whisperer tetap dapat dinikmati bagi mereka yang mencari ketegangan dan kengerian yang luar biasa dari film horor. Jadi, tertarik untuk menonton?