Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tanjiro menggunakan Hinokami Kagura untuk membunuh Rui. (dok. Crunchyroll/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Seperti namanya, pemburu iblis dalam seri Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba bertugas untuk memburu iblis yang gemar memakan manusia. Dalam dunia ini, para iblis sering berkeliaran dan memakan manusia. Maka dari itu, Korps Pemburu Iblis didirikan untuk melindungi manusia dari ancaman iblis.

Dari namanya saja, sudah dapat diperkirakan bahwa menjadi pemburu iblis bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain harus melindungi masyarakat dari iblis, mereka juga harus bertarung melawan iblis mengerikan. Berikut ini lima kenyataan pahit dalam menjadi pemburu iblis dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Simak ulasan berikut.

1. Harus mengikuti ujian yang brutal

Seleksi Akhir (dok. Ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Karena para pemburu iblis bertugas untuk berhadapan dengan iblis, maka mereka harus kuat secara fisik dan mental. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika salah satu persyaratan untuk menjadi pemburu iblis adalah lulus dari ujian yang brutal.

Ujian terakhir berlokasi di Gunung Fujikasane. Puncak gunung ini dipenuhi dengan iblis sementara sisanya dipenuhi oleh bunga Wisteria. Syarat untuk lulus ujian ini adalah para peserta harus bertahan hidup selama tujuh hari di puncak gunung tanpa bantuan dari luar.

Karena puncak gunung dipenuhi dengan iblis, para peserta dipaksa untuk bertarung melawan iblis agar mereka dapat bertahan hidup. Tak terhitung berapa banyak nyawa yang melayang dalam ujian tersebut.

2. Harus berhadapan dengan iblis yang lebih kuat dari manusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di