Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

eaJ Bikin Merinding! Ini 5 Momen Tak Terlupakan di Prambanan Jazz 2025

eaJ Park di Prambanan Jazz Festival 2025 (instagram.com/prambananjazz)

eaJ Park sukses bikin malam di Candi Prambanan terasa magis di gelaran Prambanan Jazz Festival 2025. Pelantun “Castle in The Sky” ini tampil selama dua hari berturut-turut sebagai headliner pada tanggal 4 dan 5 Juli 2025.

Gak cuma nyanyi, eaJ datang dengan paket lengkap, suara penuh emosional, aksi panggung yang tulus, sampai pesan kemanusiaan yang bikin merinding. Nah, buat kamu yang belum move on, ini dia lima momen tak terlupakan dari eaJ Park di PJF 2025!

1. eaJ turun panggung dan keliling venue menyapa penggemar

eaJ Park di Prambanan Jazz Festival 2025 (instagram.com/prambananjazz)

Kejadian ini berlangsung di tengah lagu “Car Crash”, salah satu lagu andalan eaJ. Tanpa aba-aba, ia melepas ear monitor, turun dari panggung, dan langsung menuju ke arah penonton. Yang bikin lebih spesial, eaJ gak cuma menyapa barisan depan, tapi juga keliling ke sisi kiri, kanan, sampai naik ke tangga tribun. Bahkan, ia juga sempat keliling menyapa penggemar di area festival yang tempatnya jauh dari panggung hingga membuat staff kewalahan.

Banyak fans kaget karena gak nyangka bisa ketemu eaJ dari jarak satu meter. Bahkan, ada yang sampai nangis saking emosinya. Dan lucunya, saat keliling venue, eaJ banyak terima freebies dan gift langsung dari fans. Ada yang kasih hand fan, keychain, hingga fan letter. Aksi blusukannya ini jadi salah satu ciri khas eaJ saat konser, membuat semua penonton merasa dihargai dan dilibatkan, seolah gak ada jarak antara dirinya dan para penggemar.

2. Dukung Palestina dengan seruan “No Child Deserves to Die” di panggung

background LED eaJ Park di Prambanan Jazz Festival 2025 (instagram.com/damaraureva)

Dulu kuliah jurusan ilmu politik, eaJ cukup aktif mengikuti situasi sosial-politik dunia, entah itu soal yang terjadi di Gaza, atau di Indonesia. Saat polemik revisi RUU TNI terjadi, ia pun juga vokal menyuarakan pendapatnya. Menurutnya, jika ia bisa mengatakan sesuatu yang bisa membawa perubahan, kenapa tidak?

Penampilannya di Prambanan Jazz Festival kemarin pun gak cuma soal musik. Saat menyanyikan “When The Rain Stops”, layar besar di belakang eaJ menampilkan tulisan “No Child Deserves to Die”, seruan agar genosida yang juga menargetkan anak-anak harus dihentikan. Gak cuma itu, eaJ juga membagikan balon besar dengan warna bendera Palestina ke penonton dan mengakhiri penampilannya dengan memimpin chant “Free, free Palestine” yang kemudian diikuti oleh penonton antusias. Aksinya ini dapat respons meriah dan jadi momen emosional yang gak bakal dilupakan.

3. Interaksi hangat dengan fans penyandang disabilitas

Momen ini jadi salah satu momen haru yang gak bakal dilupakan, eaJ selalu punya cara untuk menghargai fansnya. Sebelum tampil, ia menyempatkan bertemu fans disabilitas, Tasya, yang sudah menunggu kesempatan untuk bertemu dengannya selama 3 tahun. eaJ bahkan sampai lompat barikade dan langsung merunduk, mengulurkan tangan, lalu memeluk Tasya. Gak cuma itu, ia juga menyanyikan lagu ulang tahun dan ajak fans di sekelilingnya nyanyi bareng. Momen haru gak berhenti di situ, eaJ juga memberikan tanda tangannya dengan senang hati untuk Tasya.

Pertemuan mengharukan itu gak lepas dari dedikasi salah satu fanbase terbaik eaJ, eaJ_Charts, yang selalu konsisten support karir bermusiknya. Mereka mengupayakan agar Tasya bisa bertemu eaJ untuk hadiah ulang tahunnya. Interaksi eaJ dengan fans ini terlihat sangat hangat dan berkesan. Bagi eaJ, fans yang ia miliki saat ini adalah orang-orang penting yang berjasa akan hidupnya karena sudah mau mendukungnya dalam momen tergelap dan membantunya terus tumbuh jadi orang yang lebih baik setiap harinya.

4. eaJ tampil memukau dengan memakai batik

eaJ Park dan Radinindra Nayaka (instagram.com/eajpark)

Tema outfit Prambanan Jazz Festival tahun ini adalah berkain. Jars, sebutan untuk penggemar eaJ, berbondong-bondong memberi inspo outfit sejak jauh-jauh hari karena khawatir kalau artis kesayangannya itu akan pakai kaus belel andalan. 

Siapa sangka ternyata permintaan Jars dikabulkan, eaJ mengenakan kain batik sebagai bentuk penghormatan budaya Indonesia. Berkolaborasi dengan desainer ternama, Radinindra Nayaka, eaJ Park tampil memikat dengan menggunakan jarik batik dipadukan busana modern berwarna putih di hari pertama dan serba hitam di hari kedua. Outfit ini langsung mencuri perhatian karena penuh dengan estetika dan filosofi mendalam. 

5. “When The Rain Stops” jadi momen emosional yang bikin nangis

eaJ Park di Prambanan Jazz Festival 2025 (instagram.com/eajpark)

Saat membawakan “When the Rain Stops”, eaJ tampil dengan penuh emosi, fans terlihat terharu dan ikut hanyut dalam momen tersebut. Lagu ini bisa dimaknai sebagai simbol perjalanan emosional seseorang yang tengah berjuang melewati masa-masa kelam dalam hidupnya. Hujan dalam lagu ini menjadi metafora untuk kesedihan, trauma, atau beban mental yang berat dan proses penyembuhannya yang sulit.

Lagu ini secara gak langsung juga menggambarkan perjalanan eaJ dalam bermusik. Bagaimana ia mengatasi traumanya hingga bisa berdiri tegak seperti sekarang. Yang awalnya selalu pakai topi saat perform karena merasa belum percaya diri, kini eaJ akhirnya berani perform dengan melepas topi. You did a great job, eaJ!

Mulai dari menghargai budaya lokal, menyuarakan nilai kemanusiaan, hingga membangun momen keakraban yang kuat antara ia dan para penggemar. Semuanya menunjukkan bahwa eaJ bukan cuma musisi hebat, tapi juga sosok yang hangat dan penuh perhatian. Kalau kamu nonton langsung, momen mana yang paling bikin kamu susah move on?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us