Review Film 99 Nama Cinta: Setiap Pertemuan adalah Takdir

#ReviewFilm Jangan lupa nonton ya!

Film "99 Nama Cinta" secara resmi akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 14 November 2019. Film yang dibintangi oleh Acha Septriasa, Deva Mahenra, Adinda Thomas, dan Susan Sameh ini bergenre religi yang berisi pesan-pesan positif bagi penonton.  

Nah, IDN Times beberapa waktu lalu diberi kesempatan untuk melihat gala premiere film yang disutradarai oleh Dania Rifki ini. Sebelum menonton filmnya, lebih baik baca dulu review filmnya yuk! Eits, tenang saja gak akan ada spoiler kok, jadi keep santuy ya guys.

1. Bercerita kisah asmara antara Talia dan Kiblat

Review Film 99 Nama Cinta: Setiap Pertemuan adalah TakdirInstagram.com/film_99namacinta

Film "99 Nama Cinta" bercerita tentang kisah asmara antara Talia (Acha Septriasa) dengan Kiblat (Deva Mahenra), anak seorang kiai. Keduanya memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Talia sebagai wanita karier dengan pekerjaannya sebagai presenter gosip, sedangkan Kiblat seorang ustaz sekaligus guru di salah satu pesantren asal Kediri.

Namun, tiba-tiba saja keduanya disatukan oleh waktu yang pas, yakni hubungan baik antara orangtua mereka. Yups, kisah percintaan seperti itu sangat sering diangkat menjadi film. Sehingga membuat penonton mampu menebak bagaimana adegan berikutnya. Eits, namun tidak dengan ending-nya! 

2. Akting para pemain film"99 Nama Cinta"

Review Film 99 Nama Cinta: Setiap Pertemuan adalah TakdirInstagram.com/film_99namacinta

Acha Septriasa memang layak menjadi pemeran utama dalam film ini. Aktingnya sangat prima sehingga mampu menyita perhatian penonton. Selain itu, Acha juga berhasil membuat penonton penasaran, apakah di akhir film dia akan bersama Kiblat atau tidak? Tak hanya itu, Acha mampu menyampaikan apa yang dirasakan Talia, ambisi Talia, hingga rasa ketidaksukaan dengan kehadiran Kiblat kepada penonton. 

Selain Acha, Adinda Thomas juga berhasil memerankan Mlenuk dengan baik. Yups, kehadiran Mlenuk sebagai kreatif program sekaligus staf Talia yang loyal berhasil menjadi pemanis dalam film. Akting Adinda memang bikin gemas, apalagi ketika satu scene dengan Talia. Saat itu Talia penuh emosi namun Mlenuk hadir dengan tatapan polosnya. 

Tak hanya Mlenuk saja yang tingkah lakunya sering membuat tertawa, kehadiran Dzawin Nur Ikram sebagai Ustaz Bambu juga menyuguhkan candaan sehari-hari namun gak bikin kaku, dan gak garing. Cukup untuk mengocok perut!

3. Alur perpindahan adegan terlalu cepat

Review Film 99 Nama Cinta: Setiap Pertemuan adalah TakdirInstagram.com/film_99namacinta

Tempat yang menjadi latar cerita film "99 Nama Cinta" berlokasi di dua kota, yaitu Jakarta dan Kediri. Namun, sayangnya alurnya terlalu cepat, misalnya saja tiba-tiba di Kediri lalu scene berikutnya di Jakarta. Sehingga, jika menonton film ini harus fokus ya, jangan mikir ke mana-mana biar bisa menikmati! 

4. Teknik pengambilan gambar

Review Film 99 Nama Cinta: Setiap Pertemuan adalah TakdirInstagram.com/film_99namacinta

Selain itu, teknik angle pengambilan gambar film ini layaknya di sitkom. Bahkan, penonton heran, mengapa pengambilan gambarnya seperti sedang menonton tv bukan bioskop? 

Hal ini juga seperti yang dirasakan oleh Dessy (22) mahasiswa asal Bekasi yang turut hadir dalam gala premiere tersebut. "Saya pusing dengan teknik kameranya, biasanya kalau kayak gitu saya lihat di sitkom sih," ucapnya. 

5. Pesan yang disampaikan tersalurkan dengan baik

Review Film 99 Nama Cinta: Setiap Pertemuan adalah TakdirInstagram.com/film_99namacinta

Meskipun ada beberapa kekurangan, namun pesan yang ingin disampaikan film ini dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Pesan yang disampaikan selalu to the point, misalnya saja salah satu pesan berikut: Allah bekerja dengan caranya sendiri.

Scene yang ada di "99 Nama Cinta" ini juga saling berhubungan, mulai dari acara gosip, mengaji, acara kuliah subuh, hingga, hubungan antara Talia dan Kiblat semua berkolerasi dengan pesan yang mau disampaikan, yakni bahwa sesungguhnya Allah mempunyai caranya sendiri untuk bekerja. Kita sebagai mahluk hanya bisa berencana, keputusan yang terbaik untuk mahluknya tetap dipegang oleh Allah. Kembali lagi, karena Allah bekerja dengan caranya sendiri. 

Film "99 Nama Cinta" memang mengandung pesan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Sehingga, ketika menonton film ini kamu mampu mendapatkan wawasan dan pengalaman kehidupan. Yups, maka dari itu IDN Times memberikan skor 3.5/5. So, jangan lupa nonton di bioskop 14 November 2019 ya!

Baca Juga: Tayang 14 November, 10 Fakta Film "99 Nama Cinta" yang Harus Kamu Tahu

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya