Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Menarik Film The Red Envelope, Kapan Tayang di Indonesia? 

poster film The Red Envelope (Dok.GDH 559/The Red Envelope)
poster film The Red Envelope (Dok.GDH 559/The Red Envelope)

Setelah menuai kesuksesan dengan How To Make Millions Before Grandama Dies (2024), pada tahun 2025 ini Billkin Putthipong kembali bermain film layar lebar berjudul The Red Envelope. Film ini bercerita tentang ritual pernikahan manusia dengan arwah pada kepercayaan tradisional Tionghoa. The Red Envelope juga semakin menarik karena menjadi comeback akting Billkin Putthipong bersama dengan PP Krit setelah serial I Promised You the Moon (2021).

Seperti film produksi GDH 559 sebelumnya, The Red Envelope juga akan tayang di beberapa negara kawasan Benua Asia termasuk, Indonesia. Pada Selasa (8/4/2025), CGV Indonesia dan Klik Film mengumumkan jadwal penayangan The Red Envelope di Indonesia. Bisa menjadi alasan kenapa kamu harus menontonnya, berikut adalah rangkuman fakta menarik dari The Red Envelope.

1.Adaptasi dari film Marry My Body

cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)
cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)

Pada tahun 2023, Billkin Entertainment, PP Krit Entertainment dan GDH 559 meluncurkan Project Red yang membuat para penggemar penasaran. Rasa penasaran ini pun terobati setelah pada bulan September 2025, GDH 559 mengumumkan bahwa akan me-remake film Taiwan Marry My Body (2022) menjadi versi Thailand berjudul The Red Envelope. Sejak pengumuman pertamanya, The Red Envelope meraih antusiasme publik dan menjadi salah satu film yang dinantikan di tahun 2025.

The Red Envelope bercerita tentang Menn (Billkin Putthipong), mantan kriminal yang kini bekerja sebagai mata-mata polisi namun selalu gagal dengan tugasnya. Suatu hari ia menemukan amplop merah yang membuatnya terpaksa menikah dengan arwah pria bernama Titi karena tidak menghindari nasib buruk. Setelah pernikahan dengan arwah tersebut, Menn dan Titi pun memutuskan untuk bekerja sama dalam mengungkap jaringan narkoba dan mencari pelaku tabrak lari yang menyebabkan kematian Titi. Misi ini bertujuan agar Titi bisa pergi dan berinkarnasi dengan tenang tanpa hambatan lagi.

2.Karya sutradara Moo Chayanop Boonprakob

cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)
cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)

Selain alur ceritanya yang menarik, The Red Envelope wajib masuk watchlist film yang harus kamu tonton karena digarap oleh sutradara terkenal Thailand. Film ini disutradarai oleh Moo Chayanop Boonprakob, seorang sutradara berbakat Thailand yang sudah mempunyai banyak karya populer. Deretan film yang disutradarai serta naskahnya ditulis oleh Moo Chayanop di antaranya ialah Suckseed (2011), May Who? (2015), A Gift (2016), dan Friend Zone (2019).

The Red Envelope juga diproduseri oleh Tong Banjong, seorang filmmaker dan screenwriter Thailand yang mendapat julukan “Raja Film Horor.” Ia telah memproduksi banyak film horor Thailand yang populer skala internasional seperti Shutter (2004), Phobia (2008), Pee Mak (2011), dan The Medium (2021). Jadi, kualitas film The Red Envelope tidak perlu diragukan lagi dan dijamin tidak membuat penonton kecewa.

3.Comeback akting sekaligus debut film PP Krit

cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)
cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)

PP Krit merupakan aktor, model dan penyanyi yang memulai debut aktingnya pada tahun 2018. Ia mendapat sorotan setelah menjadi tokoh pendukung dalam drama My Ambulance (2019). Kariernya pun semakin cemerlang setelah ia membintangi I Told Sunset About You (2020).

Namun, seusai I Promised You the Moon (2021) yang merupakan sekuel I Told Sunset About You, PP Krit memutuskan untuk hiatus berakting dan lebih fokus bernyanyi. Setelah penantian empat tahun, akhirnya PP Krit comeback sekaligus debut film layar lebar melalui The Red Envelope. Buat kamu yang rindu dengan akting PP Krit, wajib banget untuk menonton The Red Envelope.

4.Menghadirkan isu sosial, budaya, dan representasi gender

cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)
cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)

The Red Envelope bukan sekedar film horor yang dibalut komedi dan investigasi. Film ini juga mengangkat budaya, isu sosial dan representasi gender. Kepercayaan budaya Tionghoa soal pernikahan dengan hantu atau lebih dikenal dengan Minghun menjadi cerita utama di The Red Envelope. Budaya pernikahan roh ini masih ditemukan di Taiwan serta komunitas Tionghoa karena dipercaya akan membawa kedamaian bagi orang yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan.

LGBTQ+ dan kesetaraan pernikahan sesama jenis yang telah dilegalisasi oleh pemerintah Taiwan sejak 2019 dan Thailand pada 2025 menjadi isu sosial di film The Red Envelope. Hal ini diceritakan melalui pernikahan yang dilakukan oleh Menn dan Titi. Representasi gender digambarkan melalui tokoh Meen yang diceritakan sebagai pria maskulin yang kurang paham soal keberagaman gender. Sedangkan, Titi adalah sosok pria feminin yang ingin menjadi dirinya sendiri meski tidak sepenuhnya diterima. Perbedaan ini menciptakan kisah yang sangat relevan dengan kehidupan nyata karena tokoh di The Red Envelope mendapat tekanan sosial dan diskriminasi dari lingkungan sekitarnya.

5.Jadwal tayang The Red Envelope di Indonesia

cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)
cuplikan film The Red Envelope (instagram.com/gdh559)

The Red Envelope telah resmi tayang di bioskop Thailand pada 20 Maret 2025. Sejak awal penayangannya, film Billkin Putthipong dan PP Krit pun langsung meraih popularitasnya. The Red Envelope masuk box office Thailand dan menjadi salah satu film terlaris Thailand di tahun 2025 dengan pendapatan mencapai 100 juta baht dan masih terus bertambah. Kesuksesan The Red Envelope masih berlanjut, film ini akan ditayangkan di beberapa negara selain Thailand. Di Indonesia, The Red Envelope dijadwalkan akan tayang di bioskop mulai 30 April 2025.

Bukan hanya sekedar hiburan, film The Red Envelope juga menyampaikan pesan yang mendalam tentang keberagaman, penerimaan, dan makna hidup. Meskipun begitu, film ini masih tergolong ringan dan layak untuk ditonton siapa saja. Jadi, jangan lupa luangkan waktu untuk menontonnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us