Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Animasi Mirip Jumbo yang Bikin Mewek

Coco (dok. Pixar/Coco)

Film Jumbo (2025) memang superior dari berbagai sisi. Selain kualitas animasinya yang gak perlu diragukan, kedalaman ceritanya pun patut dipuji. Mulai isu perundungan, pertemanan, sampai dinamika relasi keluarga dibahas dengan cara menawan.

Jumbo bisa masuk dalam daftar film animasi yang bisa dinikmati segala usia, termasuk para penonton dewasa. Ada "bawang" yang ditanam di film itu hingga bikin mewek banyak orang. 

Kalau ingin merasakan sensasi serupa, coba juga nonton enam rekomendasi film berikut. Sejak itu, kamu akan setuju kalau target pasar film animasi cukup luas, gak hanya anak-anak. Keenam film mirip Jumbo ini bakal bikin kamu mewek bombai, deh!

1. Coco (2017)

Coco (dok. Pixar/Coco)

Saat nonton Jumbo, kamu pasti bakal teringat dengan Coco (2017). Film yang berpusat pada kemelut keluarga asal Meksiko ini juga melibatkan roh penasaran layaknya Jumbo.

Latar Coco ada dalam perayaan Día de los Muertos, yakni hari ketika orang-orang Meksiko percaya portal antara alam kehidupan dan kematian terbuka. Pada saat itulah, bocah bernama Miguel nekat menembus portal alam kematian untuk menemui leluhurnya demi mencari jawaban mengapa keluarganya membenci musik. 

2. Big Hero 6 (2014)

Big Hero 6 (dok. Disney/Big Hero 6)

Big Hero Six juga masuk salah satu film animasi yang bisa membuatmu terisak layaknya Jumbo. Film mengikuti Hiro, bocah genius 14 tahun yang menyia-nyiakan bakatnya dengan ikut adu robot ilegal.

Sang kakak, Tadashi, akhirnya memperkenalkan Hiro dengan teman-teman segengnya yang punya minat sama dengannya. Namun, sebuah insiden terjadi dan Tadashi tak selamat. Satu-satunya peninggalan Tadashi yang masih tersisa adalah robot Baymax yang awalnya diciptakan sang kakak sebagai asisten kesehatan. 

3. Up (2009)

karakter Carl dari film Up (instagram.com/pixar)

Semua pasti setuju kalau Up adalah salah satu film animasi terbaik Pixar sejauh ini. Film yang rilis perdana pada 2009 ini mengikuti seorang kakek bernama Carl yang tinggal sebatang kara di rumah sederhananya. Dengan kondisinya yang melemah, Carl terancam bakal diungsikan ke panti jompo oleh pemerintah.

Prospek itu menghantuinya dan ia pun berniat mewujudkan mimpi mendiang istrinya untuk berkelana ke sebuah tempat bernama Paradise Falls di Amerika Selatan. Menggunakan ribuan balon, ia berusaha menerbangkan rumahnya ke tempat itu. Namun, yang tak ia tahu, seorang bocah bernama Russell tak sengaja berada di rumah itu. 

4. Song of the Sea (2014)

Song of the Sea (dok. Cartoon Saloon/Song of the Sea)

Mengangkat isu dukacita, Song of the Sea mengikuti petualangan Ben, bocah yang belum bisa menerima kepergian ibunya. Ia menyalahkan sang adik sebagai penyebab kematian sang ibu sampai akhirnya ia menemukan bahwa adiknya bisa melakukan perjalanan ke semesta gaib. Ia mengikuti sang adik dan menemukan rahasia tentang asal-usul sang ibu. 

5. The Wild Robot (2024)

The Wild Robot (dok. Universal Pictures/The Wild Robot)

Film animasi tersedih juga layak disematkan pada The Wild Robot. Film peraih nominasi Oscar 2025 ini mengikuti perspektif Roz, robot yang dalam misinya terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Si sana ia ternyata bertemu dengan berbagai spesies hewan.

Sebagai robot pintar, Roz pun belajar beradaptasi dan ketika tak sengaja membunuh induk seekor burung. Ia merasa bertanggungjawab membesarkan dan melindunginya. 

6. Toy Story 3 (2010)

Toy Story 3 (dok. Disney/Toy Story 3)

Toy Story 3 bisa dibilang seri paling mengharukan dari franchise film animasi garapan Pixar tersebut. Pada seri ini, kita dihadapkan pada fakta bahwa Andy, si bocah pemilik Woody dan kawan-kawan sudah beranjak dewasa dan sedang berkemas meninggalkan rumah untuk kuliah. Saat ibu Andy secara serampangan mendonasikan kotak berisi mainan kesayangan Andy, Woody, dkk. berusaha mencari cara kembali pada pemilik mereka. 

Dengan target pasar segala usia, keenam film animasi di atas yang mirip Jumbo memang bisa dinikmati orang dewasa. Tak jarang pesannya justru lebih nampol buat penonton dewasa yang seolah didorong mengenang dan merenungi pahit manisnya masa kecil. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us