10 Film tentang Obsesi yang Berlebihan, Efeknya Ngeri!

Dibintangi oleh Isabelle Fuhrman, The Novice bercerita tentang mahasiswi bernama Alex yang berkeinginan untuk bergabung dalam tim olahraga dayung. Sejak saat itu muncul perilaku obsesi berlebihan dalam dirinya yang selalu ingin menjadi teratas. Bahkan, Alex sampai mengisolasi dirinya agar dapat fokus untuk menang.

Film yang disutradarai oleh Lauren Hadaway ini sukses menciptakan atmosfer yang mencekam sekaligus bikin sesak. Penonton pun dibuat seakan-akan tergabung dalam anggota tim olahraga renang yang sangat kompetitif. Apalagi karakter Alex yang menimbulkan kepanikan sendiri karena tidak pernah ada tone bahagia dalam film ini.

Film ini berfokus pada seorang produser film yang mendapat pekerjaan untuk mengadaptasi novel The Orchid Thief karya Susan Orleans untuk dijadikan film layar lebar. Diceritakan juga Susan  (Meryl Streep) yang memiliki keterikatan dengan narasumbernya sendiri. Hal ini yang membuat bukunya tambah menarik.

Karakter Charlie Kaufman yang diperankan oleh Nicolas Cage ini berusaha untuk mencampurkan karya fiksi tersebut dengan pengalaman pribadinya. Charlie terobsesi untuk menemukan tujuan dalam hidupnya dengan mengadaptasi novel tersebut. Dalam Adaptation, Cage sukses memerankan dua karakter dengan sifat yang berbeda.

Berlatar di Los Angeles, seorang fotografer tidak sengaja merekam insiden tabrakan mobil melalui kameranya. Lou Bloom pun berhasil menjual rekaman tersebut dengan tarif yang sangat mahal. Sejak itu, Lou tertarik untuk merekam berbagai tindak kejahatan untuk dilelang pada penawar tertinggi.

Pada awalnya, Lou hanya berniat untuk merekam kejahatan saja. Namun, perlahan dirinya ikut terlibat dalam kejahatan. Karakter Lou yang diperankan sangat apik oleh Jake Gyllenhaal ini menjadi terobsesi dengan tindak kejahatan yang membuat nyawanya dan para korban ikut terancam.

Kesempurnaan merupakan sesuatu yang sangat mahal bahkan tidak ternilai harganya. Hal tersebut yang ingin digambarkan dalam film Black Swan. Diceritakan Nina, seorang balerina yang berkeinginan untuk menjadi penari utama dalam pentas Swan Lake. Tetapi, keinginannya tersebut berganti menjadi sebuah obsesi.

Sang sutradara pun tampak mengeksplor kesedihan karakter Nina. Apa pun ia lakukan demi mendapatkan peran sebagai Odette. Sampai perlahan Nina kehilangan kewarasannya sendiri. Black Swan memiliki akhir yang memuaskan. Natalie Portman pun sukses menggambarkan sosok Nina yang sangat desperate, tetapi memiliki obsesi berlebihan.

Sudah tidak terhitung berapa banyak film Batman yang dibuat dengan adanya pergantian aktor. Namun, The Batman yang disutradarai oleh Matt Reeves ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Film ini dibuat lebih kelas dari adaptasi Batman yang lain. Apalagi dengan tone yang dipilih sehingga membuat penonton ikut merasa tak nyaman.

Film ini berfokus pada karakter Bruce Wayne yang terobsesi untuk menjalani hidup sebagai Batman. Ia sudah tidak pernah menjadi dirinya sendiri. Karakter Bruce juga lebih digambarkan sebagai sosok anti-hero. Robert Pattinson pun dinilai berhasil dalam memerankan karakter Batman yang tampak kehilangan semangat hidup.

V for Vendetta berlatar di Inggris yang sedang dikuasai oleh partai fasis yang sering kali menindas rakyat. Pada saat itu, muncul seorang pahlawan bertopeng yang berusaha untuk memberantas pemerintah. Ia pun melakukannya dengan cara anarkis yang berhasil menginspirasi rakyat untuk melakukan hal yang serupa.

Sosok V yang diperankan oleh Hugo Weaving memang memiliki maksud baik. Ia menentang pemerintah karena sudah lelah melihat rakyat tertindas. Namun, obsesinya yang berlebihan untuk balas dendam tersebut membahayakan orang-orang terdekatnya. Ia bahkan terkesan menjauhkan diri dari orang yang menyayanginya.

Bagaimana saat orang terdekatmu justru merupakan orang yang bisa mengancam nyawamu sendiri? Itulah yang dialami oleh Jennifer dalam film Secret Obsession. Konflik dimulai saat Jennifer melarikan diri dari kejaran seseorang yang misterius.

Di tengah pelariannya, Jennifer justru tertabrak mobil dan harus dilarikan ke rumah sakit. Belum cukup dengan kemalangannya, ia divonis mengalami amnesia. Beruntungnya, Russel Williams, suami Jennifer, merawatnya dengan sabar dan penuh kasih sayang.

Konflik semakin memuncak saat detektif Page yang menyelidiki kasus Jennifer menemukan berbagai kejanggalan. Apalagi, Russel mencoba membungkan seluruh saksi mata atas kecelakaan yang menimpa Jennifer. Apa yang sebenarnya coba ditutupi oleh Russel? Saksikan kelanjutannya dalam film Secret Obsession!

Sesuai dengan judulnya, film The Invisible Man menceritakan teror dari seorang laki-laki yang tidak kasat mata. Teror tersebut dimulai saat Cecilia tidak tahan dengan keposesifan dari pasangannya, Adrian.

Cecilia pun nekat membius Adrian dengan suatu obat dan kabur bersama adik perempuannya. Suatu hari, Cecilia menerima kabar bahwa Adrian meninggal karena bunuh diri. Saat itu juga, hidupnya makin tidak tenang dan merasa dihantui oleh sosok Adrian.

The Perfection menceritakan tentang seorang guru musik yang mengumpulkan murid-murid berbakat. Guru tersebut sangat terobsesi untuk menjadikan muridnya sebagai musisi terkenal.

Bahkan, guru tersebut tidak segan-segan melakukan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap muridnya. Bisakah murid-muridnya lepas dari jeratan guru musik psikopat tersebut?

Film When the Bough Breaks menceritakan pasangan suami-istri, John dan Laura, yang sangat mengidam-idamkan seorang anak. Berbagai cara sudah dicoba oleh keduanya, namun belum juga berhasil.

Akhirnya, John dan Laura memutuskan untuk menyewa seorang perempuan, Anna, untuk memberikan seorang anak. Setelah beberapa lama, Anna berhasil mengandung anak John. Di tengah euforia tersebut, Anna justru terobsesi dengan John dan ingin membunuh Laura. 

Film tentang obsesi di atas tentu akan bikin merinding. Walaupun bermaksud baik, segala sesuatu yang berlebihan sampai menimbulkan perilaku obsesi dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Kesepuluh film di atas pun sukses menggambarkan bahayanya sebuah obsesi berlebihan. Kalau kamu sendiri sudah nonton yang mana saja, nih?