5 Film Internasional Calon Oscar 2026 yang Bisa Kamu Streaming

- Menjelang Oscar 2026, persaingan Best International Feature Film semakin ketat dengan shortlist 15 film yang akan diumumkan pada 16 Desember 2025.
- Lima film internasional dari Argentina, Republik Dominika, India, Taiwan, dan Turki ini menonjol karena pendekatan cerita yang beragam, mulai dari drama sosial hingga eksperimen visual.
- Kabar baiknya, seluruh calon kuat tersebut sudah tersedia di berbagai streaming platform sehingga bisa kamu tonton sebelum pengumuman nominasi final.
Oscar 2026 semakin dekat dan persaingan untuk kategori Best International Feature Film makin memanas menjelang penentuan shortlist. Setelah periode pengiriman film ditutup pada 1 Oktober 2025, proses voting awal kini tengah berlangsung untuk menyaring puluhan kandidat menjadi hanya 15 judul terbaik. Shortlist tersebut akan diumumkan pada 16 Desember 2025, lalu disusul pengumuman lima nomine final pada 22 Januari 2026.
Kabar baiknya, beberapa calon kuat dari berbagai negara ini sudah tayang di streaming platform dan bisa langsung kamu tonton. Pendekatan cerita masing-masing pun variatif, dari drama yang menguras emosi sampai eksperimen visual yang penuh kejutan. Biar makin siap menyambut gaung Oscar 2026, yuk, intip lima rekomendasi film internasional yang wajib kamu masukkan watch list!
1. Belén (2025)

Negara: Argentina
Streaming platform: Amazon Prime Video
Film perwakilan Argentina untuk Oscar 2026 ini sangat penulis rekomendasikan buat penyuka drama hukum yang emosional sekaligus sarat isu sosial. Belén mengangkat kisah nyata yang membuka mata tentang perjuangan hak reproduksi perempuan di negara tersebut. Lewat pendekatan yang humanis, film ini berhasil menangkap momentum gerakan feminis “green scarf” yang akhirnya mendorong legalisasi aborsi di Argentina pada 2020.
Berlatar 2014, Belén mengikuti Julieta (Camila Pláate), perempuan kelas pekerja yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami pendarahan hebat akibat keguguran. Tanpa bukti kuat, pihak berwenang langsung menuduhnya melakukan aborsi ilegal dan menghukumnya 2 tahun penjara tanpa proses persidangan. Kasus tragis ini kemudian menarik perhatian pengacara Soledad Deza (diperankan Dolores Fonzi, sang sutradara) yang gigih menantang sistem hukum korup dan penuh bias gender.
2. Pepe (2024)

Negara: Republik Dominika
Streaming platform: MUBI
Kalau kamu pikir film dengan perspektif unik yang punya cuma Hollywood, siap-siap kaget setelah menonton film perwakilan Republik Dominika ini. Pepe karya Nelson Carlo de Los Santos Arias memadukan dokumenter, drama, dan eksperimen visual dalam satu paket yang benar-benar “liar”. Sudut pandangnya pun anti-mainstream karena mengisahkan arwah seekor kuda nil milik Pablo Escobar, gembong narkoba kondang. Sang arwah menceritakan kisah hidup Pablo Escobar dari alam baka.
Meski tampil surreal, Pepe justru lihai membahas isu kolonialisme, identitas, dan jejak keserakahan manusia terhadap alam. Pengalaman menonton makin imersif berkat kombinasi pemakaian film analog 16 mm hitam putih yang gritty dengan visual digital berwarna yang begitu mencolok. Gak heran kalau sebelum melaju ke Oscar 2026, film ini lebih dulu membawa pulang Silver Bear for Best Director dalam ajang Berlinale 2024.
3. Homebound (2025)

Negara: India
Streaming platform: Netflix
Film perwakilan India ini menandai kembalinya Neeraj Ghaywan ke layar lebar setelah debut fenomenalnya yang berjudul Masaan (2015) sedekade lalu. Seperti film pertamanya, Homebound tampil sebagai drama sosial yang mengaduk emosi tanpa bergantung pada melodrama yang berlebihan. Kehadiran Martin Scorsese sebagai produser eksekutif, yang ikut terlibat dalam pengembangan naskah hingga penyuntingan, juga membuat film ini semakin wajib masuk dalam watch list kamu.
Homebound terinspirasi dari artikel The New York Times tentang dua pekerja migran yang terpinggirkan selama kuncitara (lockdown) nasional COVID-19. Ceritanya mengikuti Shoaib (Ishaan Khatter) dan Chandan (Vishal Jethwa), dua sahabat dari desa kecil yang sama-sama bermimpi jadi polisi. Konflik mulai muncul ketika Chandan lolos seleksi, sementara Shoaib gagal. Ini diperparah dengan diskriminasi kasta dan agama yang terus membayangi kehidupan mereka sehari-hari.
4. Left-Handed Girl (2025)

Negara: Taiwan
Streaming platform: Netflix
Selanjutnya, ada Left-Handed Girl, perwakilan Taiwan untuk Oscar 2026 yang menawarkan drama keluarga yang hangat sekaligus perih. Film ini mengikuti Shu Fen (Janel Tsai), ibu tunggal yang kembali ke Taipei bersama dua putrinya demi membuka kedai mi di pasar malam. Namun, kehidupan baru mereka terguncang ketika sang kakek menegur I Jing (Nina Ye), si bungsu berusia 5 tahun, karena memakai tangan kiri dan menyebutnya sebagai “tangan setan”.
Lewat konflik yang tampak simpel, Shih Ching Tsou, selaku sutradara, dengan cerdik menyentil kuatnya budaya patriarki dalam keluarga Asia tanpa terasa menggurui. Kesuksesan ini juga gak lepas dari tangan dingin Sean Baker, sineas peraih Oscar lewat Anora (2024), yang turut menulis naskahnya bersama Tsou. Menariknya, seperti salah satu film Baker berjudul Tangerine (2015), Left-Handed Girl juga sepenuhnya direkam pakai iPhone guna menangkap suasana yang natural, dekat, dan apa adanya.
5. One of Those Days When Hemme Dies (2024)

Negara: Turki
Streaming platform: KlikFilm
Kancah perebutan tempat untuk kategori Best International Feature Film dalam ajang Oscar 2026 juga diramaikan oleh film asal Turki berjudul One of Those Days When Hemme Dies. Debut penyutradaraan Murat Fıratoğlu ini langsung mencuri perhatian karena gaya penceritaannya yang sederhana, tapi sarat makna layaknya karya auteur macam Abbas Kiarostami. Pendekatan inilah yang akhirnya mengantarkan film tersebut meraih Special Jury Prize di Venice tahun lalu.
One of Those Days When Hemme Dies mengikuti Eyüp (Fıratoğlu), buruh ladang yang terlilit utang karena upahnya tak kunjung dibayar oleh sang mandor, Hemme. Dalam kemarahan, Eyüp memutuskan untuk mencari dan menghabisi Hemme sebagai bentuk balas dendam. Namun, niat itu berulang kali terhenti oleh obrolan kecil, permintaan bantuan, dan interaksi hangat warga desa yang membuatnya mempertanyakan ulang rasa kemanusiaannya.
Beragam kisah dari lima negara ini bukan cuma bikin kamu terhibur, melainkan juga membuka mata soal isu dan perspektif yang jarang tersorot. Jadi, sebelum pengumuman shortlist Oscar digelar, pastikan kelimanya sudah kamu tonton biar gak ketinggalan euforianya, ya! BTW, kamu mau nonton yang mana dulu?



















