8 Film Islami Buat Ditonton Bareng Keluarga di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan sudah tiba! Suara azan subuh yang lebih syahdu, dentingan sendok di meja sahur, serta momen ngabuburit dan berburu takjil yang selalu seru. Tak lupa, malam-malam yang dipenuhi lantunan ayat suci Al-Qur’an, menambah ketenangan di bulan Ramadhan.
Agar semakin berkesan, berikut beberapa rekomendasi film Islami yang bisa ditonton bersama keluarga. Siapkan camilan, duduk bersama, dan nikmati kisah-kisah penuh makna yang menghangatkan hati.
1. Fetih 1453
Fetih 1453 (2012) adalah film sejarah Turki yang mengisahkan penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II (Mehmed the Conqueror).
Film ini menggambarkan perjalanan Sultan Mehmed II yang sejak muda bercita-cita menaklukkan kota yang dianggap tak tertembus, Konstantinopel, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium).
Dengan strategi militer yang cerdas, teknologi perang yang maju, dan semangat jihad yang tinggi, Sultan Mehmed II memimpin pasukannya dalam pertempuran sengit melawan Kaisar Konstantinus XI.
Setelah pengepungan selama hampir dua bulan, pasukan Utsmaniyah akhirnya berhasil menembus tembok kota pada 29 Mei 1453, menandai runtuhnya Kekaisaran Bizantium dan awal kejayaan Konstantinopel sebagai ibu kota Islam, yang kemudian dikenal sebagai Istanbul.
Film ini menyajikan pertempuran epik, strategi perang yang brilian, serta nilai-nilai kepemimpinan, keberanian, dan keyakinan dalam mencapai tujuan besar.
2.Assalamu'alaikum Beijing
Assalamualaikum Beijing (2014) adalah film drama religi Indonesia yang diadaptasi dari novel karya Asma Nadia. Film ini mengisahkan tentang Asma, seorang wanita yang mengalami patah hati setelah tunangannya, Dewa, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Untuk mengobati luka hatinya, Asma menerima tawaran pekerjaan di Beijing, China.
Di sana, ia bertemu dengan Zhongwen, seorang pria China yang tertarik dengan Islam setelah mengenal Asma. Seiring berjalannya waktu, Zhongwen mulai memahami nilai-nilai Islam dan jatuh cinta kepada Asma. Namun, di tengah kebahagiaan yang mulai ia rasakan, Asma menghadapi ujian berat saat didiagnosis mengidap penyakit serius.
Film ini menyajikan perjalanan spiritual, kisah cinta yang penuh makna, serta keindahan latar Beijing yang eksotis. Pesan utama dari film ini adalah tentang takdir, keikhlasan, dan keyakinan bahwa Allah selalu memiliki rencana terbaik bagi hamba-Nya.
3. Sang Kiai
Sang Kiai (2013) adalah film sejarah Indonesia yang mengisahkan perjuangan KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dalam melawan penjajahan Jepang dan Belanda di Indonesia.
Film ini berlatar tahun 1942-1947, ketika Jepang mulai menduduki Indonesia dan memaksa rakyat untuk tunduk pada kebijakan mereka, termasuk para ulama. KH. Hasyim Asy’ari menolak untuk bekerja sama dengan Jepang, terutama dalam hal pemujaan terhadap Kaisar Jepang yang bertentangan dengan ajaran Islam. Akibatnya, ia ditangkap dan dipenjara, sementara para santrinya, termasuk Harun dan Zainul, berjuang melawan penjajah dengan semangat jihad.
Setelah kemerdekaan Indonesia, KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seruan ini menjadi pemicu perlawanan rakyat dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya melawan pasukan Sekutu.
Film ini tidak hanya menggambarkan perjuangan fisik, tetapi juga keteguhan seorang ulama dalam mempertahankan akidah dan membela tanah air. Sang Kiai memberikan pesan tentang keberanian, keteguhan iman, dan pentingnya persatuan dalam menghadapi penjajahan.
4.Tjokroaminoto: Guru Bangsa
Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015) adalah film biografi sejarah Indonesia yang mengisahkan perjalanan hidup Haji Oemar Said (H.O.S.) Tjokroaminoto, seorang tokoh pergerakan nasional yang berperan besar dalam membangkitkan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Film ini menampilkan bagaimana Tjokroaminoto, seorang bangsawan Jawa, memilih untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil melawan ketidakadilan pemerintahan kolonial Belanda. Ia mendirikan Sarekat Islam (SI), organisasi yang menjadi cikal bakal pergerakan nasional dan melahirkan banyak tokoh besar seperti Soekarno, Semaoen, Musso, dan Kartosoewirjo.
Film ini menampilkan suasana perjuangan awal abad ke-20, di mana Tjokroaminoto dengan gagah berani membakar semangat rakyat melalui pidato-pidatonya yang menggetarkan. Cuplikan memperlihatkan ketegangan antara pergerakan nasional dan kekuasaan kolonial, serta pengaruh besar yang diberikan Tjokroaminoto kepada generasi penerus bangsa.
Dengan sinematografi yang megah dan akting memukau dari Reza Rahadian, film ini menyajikan kisah inspiratif tentang seorang pemimpin yang tidak hanya memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga membentuk pemikiran bangsa.
5. My Name is Khan
My Name is Khan (2010) adalah film drama Bollywood yang mengisahkan perjalanan hidup Rizwan Khan, seorang pria Muslim dengan sindrom Asperger, yang berjuang melawan diskriminasi di Amerika Serikat pasca tragedi 9/11.
Film ini menampilkan bagaimana Rizwan, meskipun memiliki keterbatasan sosial, tetap teguh dalam misinya untuk membuktikan bahwa bukan semua Muslim adalah teroris. Ia melakukan perjalanan panjang demi menyampaikan pesan sederhana namun kuat kepada Presiden AS: "My name is Khan, and I am not a terrorist."
Trailer film ini menampilkan perjuangan emosional Rizwan dalam menghadapi prasangka dan ketidakadilan, serta kisah cintanya dengan Mandira (Kajol). Cuplikan memperlihatkan ketegangan antara identitas, agama, dan politik di dunia pasca 9/11, serta bagaimana kebaikan dan ketulusan dapat mengalahkan kebencian.
Dengan sinematografi yang indah dan akting luar biasa dari Shah Rukh Khan, film ini menghadirkan kisah inspiratif tentang keberanian, cinta, dan perjuangan melawan diskriminasi.
6.99 Cahaya di Langit Eropa 1 dan 2
99 Cahaya di Langit Eropa adalah film adaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Film ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu 99 Cahaya di Langit Eropa (2013) dan 99 Cahaya di Langit Eropa: Part 2 (2014).
99 Cahaya di Langit Eropa (2013)
Film pertama mengisahkan perjalanan Hanum (Acha Septriasa) dan suaminya, Rangga (Abimana Aryasatya), yang tinggal di Eropa saat Rangga melanjutkan studi doktoralnya di Austria. Hanum menemukan jejak-jejak peradaban Islam di berbagai kota Eropa, seperti Wina, Paris, dan Cordoba.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Fatma (Raline Shah), seorang Muslimah Turki yang membantunya memahami sejarah Islam di Benua Biru. Film ini menunjukkan bagaimana Islam memiliki pengaruh besar di Eropa, tetapi jejaknya mulai terlupakan.
99 Cahaya di Langit Eropa: Part 2 (2014)
Kelanjutan dari film pertama, bagian kedua memperdalam perjalanan spiritual Hanum. Ia semakin memahami makna keislaman dalam kehidupan modern dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk perbedaan budaya dan identitas Muslim di Eropa. Selain itu, film ini memperlihatkan bagaimana Hanum dan Rangga mencoba mempertahankan nilai-nilai Islam di tengah kehidupan sekuler di luar negeri.
Kedua film ini menampilkan keindahan arsitektur Islam di Eropa, serta perjuangan Hanum dalam menemukan makna keimanannya di negeri asing. Cuplikan menunjukkan interaksi Hanum dengan berbagai karakter yang mewakili beragam sudut pandang tentang Islam di dunia Barat.
Dengan sinematografi yang memukau dan pesan spiritual yang mendalam, 99 Cahaya di Langit Eropa memberikan perspektif baru tentang Islam di Eropa serta mengajak penonton untuk merenungkan kembali warisan peradaban Islam.
7.1001 Inventions and The Library of Secrets (2010)
1001 Inventions and The Library of Secrets (2010) adalah film pendek edukatif yang memperkenalkan kontribusi peradaban Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Film ini menampilkan Sir Ben Kingsley sebagai Ibn Al-Haytham, seorang ilmuwan Muslim abad ke-10 yang dikenal sebagai "Bapak Optik". Cerita dimulai ketika sekelompok siswa mengunjungi perpustakaan misterius dan menemukan buku 1001 Inventions.
Dengan bantuan penjaga perpustakaan (Ben Kingsley), mereka diajak menjelajahi berbagai penemuan ilmuwan Muslim yang berkontribusi pada kemajuan dunia, mulai dari kedokteran, astronomi, hingga teknik.
Film ini menampilkan perpaduan antara sejarah dan petualangan, di mana para siswa mengalami perjalanan interaktif untuk memahami bagaimana ilmuwan Muslim seperti Al-Zahrawi, Al-Jazari, dan Al-Khwarizmi memberikan dasar bagi ilmu pengetahuan modern. Cuplikan menunjukkan perpustakaan yang ajaib, penuh dengan penemuan luar biasa yang mengubah dunia.
Dengan visual yang menarik dan pesan edukatif yang kuat, 1001 Inventions and The Library of Secrets mengajak penonton untuk lebih menghargai warisan peradaban Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan global.
8.Buya Hamka
Buya Hamka (2023) adalah film biografi sejarah Indonesia yang mengisahkan perjalanan hidup Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), seorang ulama, sastrawan, jurnalis, dan tokoh perjuangan Indonesia.
Film ini menampilkan bagaimana Buya Hamka (diperankan oleh Vino G. Bastian) berjuang sebagai seorang pendakwah dan pemikir Islam yang berpengaruh di Indonesia. Ia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perjuangannya melawan penjajahan, peranannya dalam Masyumi, hingga cobaan berat saat dipenjara karena fitnah di era Orde Lama. Selain itu, film ini juga menggambarkan sisi personal Buya Hamka, termasuk hubungannya dengan keluarganya, terutama istrinya, Siti Raham (Laudya Cynthia Bella).
Trailer film ini menampilkan perjalanan hidup Buya Hamka yang penuh dengan tantangan dan dilema, baik sebagai ulama maupun seorang pejuang bangsa. Cuplikan memperlihatkan momen-momen dramatis ketika ia harus memilih antara prinsip dan tekanan politik, serta bagaimana keteguhan imannya tetap menjadi sumber kekuatan.
Dengan sinematografi yang megah dan akting memukau dari para pemainnya, film Buya Hamka menyajikan kisah inspiratif tentang keteladanan, perjuangan, dan kebijaksanaan seorang ulama besar yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.