6 Film Noir Terbaik Garapan Abel Ferrara, Sudah Kenalan?

- Ms .45 (1981) - Film neo-noir yang menampilkan sinema female rage dalam perspektif perempuan difabel wicara-rungu.
- China Girl (1987) - Film noir dengan latar belakang komunitas imigran China dan Italia di Lower East Side, New York.
- King of New York (1990) - Film yang memakai sudut pandang gembong narkoba bernama Frank White yang berusaha membalas dendam setelah keluar dari penjara.
Abel Ferrara memang gak setenar David Lynch dan Alfred Hitchcock, tetapi faktanya ia salah satu sutradara film neo-noir terbaik yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Ferrara pula salah satu sutradara paling prolifik (produktif). Aktif sejak 1970-an, Ferrara belum berhenti berkarya. Meski harus diakui, karya-karya terbarunya belum bisa menghipnotis penonton layaknya film-film yang ia telurkan medio 1980—1990-an.
Belum pernah dengar sosok sutradara ini? Tenang, coba tonton enam film terbaik Abel Ferrara berikut untuk berkenalan dengan sutradara asal Bronx, New York ini. Dijamin menyegarkan!
1. Ms .45 (1981)

Ms .45 bisa dibilang salah satu pelopor sinema female rage dalam sejarah Hollywood. Ferrara mengikuti perspektif perempuan difabel wicara-rungu yang setelah diperkosa dan dianiaya menemukan dorongan untuk membalas dendam.
Pada satu malam setelah kejadian tragis itu, ia berkeliling kota New York dan membunuh pria-pria yang berusaha mengganggunya di ceruk-ceruk tersembunyi. Film ini menandai debut Zoe Tamerlis Lund sebagai aktris dan jadi kolaborasi pertamanya dengan si sutradara sebelum bergabung dalam cast film Ferrara lainnya, Bad Lieutenant (1992).
2. China Girl (1987)

China Girl adalah film noir Ferrara yang mengadopsi elemen romansa ala Romeo dan Juliet. Ia berlatarkan Lower East Side, New York yang jadi rumah untuk komunitas imigran China dan Italia. Masalahnya, saat itu mereka tersegregasi dan dua remaja dari dua kelompok etnik yang berseteru itu jatuh cinta. Parahnya, kerabat mereka tergabung pula dalam konflik antargeng yang berebut kekuasaan di wilayah itu. Dua remaja yang jatuh cinta itu diperankan aktor muda pendatang baru Sari Chang dan Richard Panebianco.
3. King of New York (1990)

King of New York adalah hasil kerja sama Ferrara dengan kolaborator setianya, penulis naskah Nicholas St. John. Masih berlatar New York, film ini memakai sudut pandang gembong narkoba bernama Frank White (Christopher Walken) yang setelah keluar dari penjara berusaha membalas dendam kepada pihak-pihak yang sudah mengkhianatinya. Aksi kejinya mencuri perhatian seorang detektif yang berbalik mengincarnya. Masalahnya, White ternyata bermain rapi. Menjebloskannya ke penjara lagi bukan perkara mudah.
4. Bad Lieutenant (1992)

Dalam proyek kolaborasi keduanya ini, Zoe Tamerlis Lund ikut andil dalam proses penulisan naskah. Bad Lieutenant sendiri sebenarnya berfokus pada sosok polisi korup tanpa nama yang diperankan Harvey Keitel. Sepanjang film, kita diajak mengikuti kesehariannya di tempat kerja.
Seperti kebanyakan polisi, si “letnan” ini selalu tampak stoik alias tanpa ekspresi. Mendengar kejadian mengerikan dan kejahatan tak membuatnya jijik atau kaget. Sampai satu waktu, ia tak sengaja mendengar kesaksian seorang biarawati yang diperkosa pria tak dikenal. Kasus itu seolah seperti sebuah kesempatan baginya untuk menjalankan fungsinya sebagai penegak keadilan.
5. The Addiction (1995)

Bagaimana jadinya kalau film vampir dikemas dalam gaya noir? The Addiction adalah hasilnya. Ferrara mendapuk aktris muda Lili Taylor sebagai Kathleen, mahasiswi S3 yang diserang sosok tak dikenal pada satu malam. Insiden itu mengubahnya secara perlahan. Ia tak enak badan dan merasakan efek layaknya seseorang yang mengalami adiksi parah. Masalahnya, adiksinya adalah darah segar manusia.
6. The Funeral (1996)

Christopher Walken direkrut lagi oleh Abel Ferrara untuk memerankan anggota geng kriminal di New York. Ia memerankan Ray Tempio yang merupakan saudara kandung Chez (Chris Penn) dan Johnny (Vincent Gallo). Setelah Johnny tewas, Ray dan Chez bertekat membalas dendam. Meski ditolak beberapa kerabat mereka, keduanya tetap nekat menjalankan misi itu.
Dikemas dengan laju maju mundur, film ini bakal mengejutkanmu saat kedua pria itu menyadari alasan sebenarnya dari kematian saudara mereka tersebut. Abel Ferrara belum beranjak dari New York, nih. Namun, itu yang bikin filmnya autentik mengingat ia pun lahir dan besar di kota itu alias warlok.
Bolehlah mulai sekarang kalau jenuh dengan film-film baru di platform streaming melipir ke katalog film klasik. Siapa tahu kamu bakal menemukan sutradara-sutradara unggul macam Abel Ferrara. Pamornya memang meredup beberapa tahun belakangan, tetapi karya-karya lawasnya layak dapat apresiasi lebih.