Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Film yang Dianggap Sempurna oleh Sutradara Quentin Tarantino

Quentin Tarantino menyutradarai Death Proof
Quentin Tarantino menyutradarai Death Proof (dok. Dimension Films/Death Proof)
Intinya sih...
  • The Texas Chain Saw Massacre (1974) : Film horor garapan Tobe Hooper dengan atmosfer nyata dan brutal.
  • Jaws (1975) : Menciptakan rasa takut tanpa menampilkan terlalu banyak, menjadi contoh sempurna cara menciptakan rasa ngeri.
  • The Exorcist (1973) : Intensitas realistis yang jarang ditemukan dalam film horor, memperoleh 10 nominasi Oscar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam perfilman, Quentin Tarantino dikenal sebagai sutradara dengan selera unik dan standar tinggi. Ketika ia menyebut sebuah film sebagai sempurna, pernyataan itu langsung menarik perhatian karena Tarantino bukan sosok yang mudah terpukau. Pilihannya bukan hanya menggambarkan seleranya, tetapi juga menunjukkan karya-karya yang menurutnya berhasil.

Menariknya, film-film yang ia sebut “sempurna” datang dari genre berbeda, mulai dari horor, drama komedi, western, hingga sci-fi keluarga. Setiap judul yang masuk dalam daftarnya punya kisah produksi tersendiri dan dampak besar pada sejarah perfilman. Berikut tujuh film yang menurut Quentin Tarantino layak disebut sempurna tanpa cela.

1. The Texas Chain Saw Massacre (1974)

film The Texas Chainsaw Massacre
film The Texas Chainsaw Massacre (dok. Raven Pictures/The Texas Chainsaw Massacre)

Bagi sebagian orang, pilihan ini mungkin mengejutkan, tetapi bagi Tarantino, film horor garapan Tobe Hooper ini memang layak disebut sempurna. Dibuat dengan anggaran kecil dan kondisi yang sangat melelahkan, syuting hingga 16 jam sehari dalam cuaca Texas yang ekstrem, ketegangan dan kekacauan di balik layar justru ikut memperkuat atmosfer horor yang nyata di dalam filmnya.

Meski dikenal sebagai film mengerikan, kenyataannya hanya sedikit kekerasan eksplisit yang benar-benar ditampilkan. Namun, imajinasi penonton bekerja jauh lebih keras, dan inilah yang membuat film ini terasa begitu brutal. Efek ini menjadikannya salah satu tonggak penting dalam genre horor yang membuka jalan bagi banyak film setelahnya.

2. Jaws (1975)

cuplikan film Jaws
cuplikan film Jaws (dok. Universal Pictures/Jaws)

Tidak heran Tarantino memasukkan Jaws, karena film ini praktis menciptakan konsep summer blockbuster. Namun, yang membuatnya semakin legendaris adalah kenyataan bahwa produksinya penuh masalah. Hiu mekanis yang terus rusak memaksa Spielberg memutar otak dan menampilkan lebih sedikit sang predator, yang ternyata menjadi kekuatan utama filmnya.

Ketegangan perlahan dibangun hanya melalui musik John Williams dan bayangan ancaman tak terlihat, menciptakan rasa takut yang lebih dalam. Bahkan dialog ikonik “You’re gonna need a bigger boat” lahir dari kejadian nyata di lokasi syuting. Hingga kini Jaws tetap menjadi contoh sempurna untuk menciptakan rasa ngeri tanpa menunjukkan terlalu banyak hal yang ditakuti itu.

3. The Exorcist (1973)

film The Exorcist
film The Exorcist (dok. Warner Bros/The Exorcist)

Ketika dirilis, The Exorcist membuat penonton pingsan dan meninggalkan bioskop. William Friedkin menyutradarai film ini layaknya sebuah dokumenter, dengan intensitas realistis yang jarang ditemukan dalam film horor. Untuk adegan kamar yang dingin, ia membekukan set hingga tampak seperti ruangan es.

Film ini tidak hanya mencatatkan prestasi sebagai salah satu horor paling berpengaruh, tetapi juga memperoleh 10 nominasi Oscar, hal langka untuk genre ini. Keberanian Friedkin untuk menampilkan detail-detail ekstrem, membuat The Exorcist tetap terasa raw, mengerikan, dan tidak lekang oleh waktu.

4. Annie Hall (1977)

film Annie Hall
film Annie Hall (dok. United Artists/Annie Hall)

Quentin Tarantino sempat berbelok ke wilayah rom-com ketika memilih Annie Hall. Film garapan Woody Allen ini benar-benar unik, memadukan komedi romantis dengan inovasi naratif seperti memecah dinding keempat, penggunaan split-screen, animasi, dan alur waktu yang tidak linear.

Kekuatan utama film ini terletak pada naskahnya yang kemudian dinobatkan sebagai salah satu yang paling lucu sepanjang masa. Kemenangan besar di Oscar baik Best Picture, Best Director, Best Actress, dan Best Original Screenplay, memperkuat reputasinya sebagai salah satu rom-com paling berpengaruh dalam sejarah.

5. Young Frankenstein (1974)

film Young Frankenstein
film Young Frankenstein (dok. 20th Century Fox/Young Frankenstein)

Tarantino mengatakan bahwa Mel Brooks berhasil menciptakan parodi klasik yang bukan hanya lucu, tetapi juga penuh cinta pada film-film monster era Universal. Ide awal film ini datang dari Gene Wilder, yang sangat menikmati proses pembuatan film hingga enggan mengakhiri syutingnya.

Para kritikus memuji film ini karena gaya komedinya yang rapi dan visual yang sangat menghormati sumber inspirasinya. Roger Ebert menyebutnya sebagai film Brooks yang paling terkontrol dan kreatif secara visual, sementara Vincent Canby menilai bahwa ini adalah komedi Brooks yang paling solid.

6. Back to the Future (1985)

film Back to the Future
film Back to the Future (dok. Universal Pictures/Back to the Future)

Menurut Tarantino, Back to the Future adalah definisi dari kesempurnaan. Skrip karya Robert Zemeckis dan Bob Gale awalnya ditolak lebih dari 40 kali, tetapi setelah dibuat, film ini menjadi salah satu petualangan sci-fi keluarga paling dicintai sepanjang masa.

Adegan klimaks di menara jam adalah contoh brilian bagaimana membangun ketegangan dengan elemen-elemen yang telah ditanam sebelumnya. Kesuksesannya menjadikan film ini terlaris di tahun 1985 dan memulai franchise ikonik. Bahkan Zemeckis dan Gale bersumpah tidak akan pernah mengizinkan remake selama mereka masih hidup.

7. The Wild Bunch (1969)

film The Wild Bunch
film The Wild Bunch (dok. Warner Bros/The Wild Bunch)

Tarantino awalnya memasukkan film ini, lalu ragu, lalu mencabutnya tetapi tetap saja, The Wild Bunch pantas dimasukkan kembali dalam kategori. Film garapan Sam Peckinpah adalah western brutal yang mengguncang Hollywood dengan kekerasannya yang realistis dan penggunaan slow motion yang visioner.

Meskipun kontroversial, film ini dianggap sebagai salah satu karya paling penting dalam perfilman modern. Roger Ebert menilainya sebagai salah satu momen paling mendefinisikan dalam sejarah film, terutama berkat adegan klimaks yang hingga kini masih dipuji sebagai salah satu adegan aksi terbaik yang pernah dibuat.

Dari horor revolusioner hingga komedi cerdas dan sci-fi ikonik, daftar pilihan Tarantino menunjukkan betapa luasnya spektrum film yang ia anggap sempurna. Menurutmu dari tujuh film yang disebut Tarantino ini, mana yang paling layak disebut benar-benar sempurna?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Hype

See More

7 Fakta Peran Prem Warut dalam Drama BL Thailand Plan B to U

12 Des 2025, 16:24 WIBHype