5 Film Terbaik Edward Berger, Ahli Bedah Kompleksitas Emosi Manusia

- Edward Berger, sutradara Jerman yang mahir merekam kerentanan batin manusia
- All Quiet on the Western Front (2022) mendapat 9 nominasi Oscar dan 4 penghargaan
- Conclave (2024) memenangkan Oscar untuk kategori Best Adapted Screenplay
Memulai kariernya di industri televisi Jerman sebagai penulis naskah, Edward Berger kini menjelma sebagai salah satu sineas paling dinanti kehadiran karya terbarunya. Berkat konsitensinya dalam merekam kerentanan batin manusia dengan intim, sutradara kelahiran 25 Januari 1970 ini layak mendapatkan sorotan dari kancah internasional.
Berger mahir membedah kompleksitas manusia dalam situasi genting di setiap karyanya. Hal tersebut diamini dengan gaya penyutradraannya yang tenang namun dengan fase intens. Seperti rekomendasi film terbaik Edward Berger berikut, menghadirkan sebuah tontonan tentang emosi dan ambisi manusia yang saling bertubrukan dengan indah yang sayang untuk kamu lewatkan.
1. All Quiet on the Western Front (2022)

Didorong oleh semangat patriotik yang menggebu, Paul (Felix Kammerer), Albert (Aaron Hilmer), dan Muller (Moritz Klaus) dengan sukarela mendaftar sebagai tentara Jerman. Namun, idealisme mereka seketika hancur ketika disambut oleh kekejaman Perang Dunia I setibanya di Front Barat.
All Quiet on the Western Front berperan besar dalam menaikkan popularitasnya di kancah internasional. Disadur dari novel berjudul sama karya Erich Maria Remarque, Berger meraih banyak sanjungan berkat kemampuannya dalam menerjemahkan realitas perang yang brutal ke layar lebar.
Diganjar 9 nominasi Oscar, All Quiet on the Western Front berhasil membawa 4 penghargaan untuk kategori Best International Feature Film, Best Cinematography, Best Original Score, dan Best Production Design.
2. Conclave (2024)

Pasca kematian Paus Pius XIII yang mendadak, Kardinal Lawrence (Ralph Fiennes) ditunjuk untuk memimpin konklaf. Dalam pertemuan yang bersifat sangat rahasia dan tak luput dari intrik politik, para kardinal dari seluruh penjuru dunia datang ke Vatikan untuk menentukan pemimpin Gereja Katolik yang baru.
Untuk film bahasa Inggris perdananya, Edward Berger mengadaptasi novel berjudul sama karya Robert Harris. Berkolaborasi dengan penulis naskah Peter Straughan, keduanya sukses mengolah sumber materi yang sudah kuat dan pada menjadi sebuah karya yang melampaui ekspektasi. Dari 8 nominasi Oscar yang didapat, Conclave memenangkan penghargaan untuk kategori Best Adapted Screenplay.
3. Ballad of a Small Player (2025)

Seorang mantan pengacara Irlandia yang korup, Brendan Reilly (Colin Farrell), melarikan diri ke Makau dari kejaran polisi. Situasi makin rumit ketika ia menjadi penjudi yang terjerat dalam genangan utang dan diburu oleh investigator.
Dalam film teranyarnya, Edward Berger bereksperimen dengan mengeksplorasi genre psychological thriller. Film yang diadaptasi dari novel besutan Lawrence Osborne ini mendapatkan ulasan beragam. Mendapat banyak sanjungan berkat gaya penggarapannya yang artistik serta performa para aktornya yang cemerlang, tidak sedikit juga yang mempermasalahkan esensi Ballad of a Small Player yang terasa dangkal dan tidak memiliki nyawa.
4. Jack (2014)

Jack (Ivo Pietzcker) yang masih berusia sepuluh tahun setiap harinya harus mengurus adiknya yang berusia enam tahun, Manuel (Georg Arms). Akibat kelalaian ibu mereka, keduanya dikirim ke panti sosial. Merasa ditinggalkan, keduanya melarikan diri dan menjelajahi jalanan Berlin untuk mencari keberadaan ibu mereka.
Tayang perdana di Berlinale 2014 dalam lini competition, Edward Berger menulis naskah film ini bersama istrinya, Nele Mueller-Stöfen. Berkat Jack, Berger memenangkan Best Director dan Best Picture di ajang penghargaan German Directors Guild Awards, membuat namanya diperhitungkan sebagai sineas dengan prospek menjanjikan di masa depan.
5. All My Loving (2019)

Tiga kakak beradik, Stefan (Lars Eidinger), Tobias (Hans Löw), dan Julia (Nele Mueller-Stöfen), menjalani kehidupan dewasa mereka secara terpisah di Eropa. Permasalahan dan tantangan hidup yang mereka hadapi secara terduga menghubungkan kembali ikatan keluarga mereka yang telah lama renggang.
Untuk penulisan naskah All My Loving, Berger kembali berkolaborasi dengan sang istri, Nele Mueller-Stöfen. Masih berkutat seputar keluarga disfungsional, keduanya bereksperimen dengan menyoroti dinamika hubungan antara kakak beradik dari tiga sudut pandang yang berbeda.
Saat ini Edward Berger disibukkan dengan kampanye Oscar untuk film teranyarnya, Ballad of a Small Player. Berger turut memiliki sejumlah proyek film seperti The Riders yang dijadwalkan akan tayang pada 2026 mendatang dan The Barrier yang masih dalam tahap pengembangan. Berger turut dirumorkan masuk dalam daftar sutradara potensial untuk film Jason Bourne terbaru yang masih dalam tahap pengembangan.



















