Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Guns, Hubungan Beracun dan Berbahaya Warren Hue

IMG-20250723-WA0024_edit_218370945421173.jpg
Warren Hue (dok. IDN Times/Zahrotustianah)
Intinya sih...
  • Warren Hue menggambarkan lagu "Guns" sebagai pengalaman toxic relationship yang berbahaya dan bisa memisahkan dirinya dari orang-orang di sekitarnya.
  • "Guns" adalah karya pertama Warren dalam genre musik R&B, merupakan eksperimen baru baginya yang suka lagu-lagu R&B dari musisi seperti Usher dan D'Angelo.
  • Meski merasa puas dengan "Guns," Warren Hue masih ingin terus belajar dan mengasah kemampuan dalam membuat lagu R&B di masa depan.

Jakarta, IDN Times - "From 1 to 10, I have to give it like a 6,5 to 7," Warren Hue tersenyum cukup bangga ketika kami memintanya menilai seberapa puas ia dengan lagu barunya, "Guns."

Lagu ini istimewa bukan hanya untuk Warren, melainkan juga penggemarnya. Dikenal sebagai rapper muda dari Indonesia yang menapakkan jejak kariernya di label Amerika, 88rising, Warren untuk pertama kalinya cukup serius menjajal genre musik R&B dalam comeback-nya kali ini.

"Guns," konon juga ditulis ketika ia di Indonesia dan berangkat dari pengalaman personalnya. Dengan wajah agak tersipu, Warren menggambarkan pengalaman itu sebagai "toxic relationship yang berbahaya." Pertanyaannya, mengapa bahaya?

1. Hubungan masa lalu Warren yang singkat dan beracun

IMG-20250723-WA0006.jpg
Warren Hue (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Ditemui di kawasan Jakarta Barat pada Selasa (22/7/2025), Warren Hue mengajak kami flashback sedikit ke masa remajanya, sekitar 6 tahun lalu, menurut pengakuannya. Saat itu, Warren tampaknya sudah mencicipi asamnya jatuh cinta hingga merasa hubungan tersebut bisa saja mengacaukan sebagian hidupnya.

"Ini tentang toxic relationship yang pendek," katanya mengenang.

Musisi kelahiran Jakarta ini tak menggambarkan secara gamblang kisah tersebut. Namun, ia menjelaskan, pengalaman yang menjadi latar lagu "Guns" itu terjadi di sebuah kelab dan berisi pikiran-pikiran yang terlintas di benaknya dulu,

"Lagu itu tentang ya, you know, dangerous relationship can mess up a part of your life as well. And people will look at you differently," katanya.

Ketika ditanya apanya yang bahaya, Warren langsung menanggapi, kondisi saat itu bisa saja mengacaukan hubungannya dengan teman-teman atau orang-orang lain di sekitarnya.

"Yah, menurutku itu memisahkan aku dengan segalanya dan orang-orang akan melihat kami dengan cara berbeda. Itu yang aku rasakan setelahnya," tuturnya dalam bahasa Inggris sambil menggerak-gerakkan tangan, mengingat apa yang dirasakan kala itu.

2. Pengalaman pertama serius bikin R&B

IMG-20250723-WA0025_edit_218321185122442.jpg
Warren Hue (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

"Guns" juga terasa lebih istimewa buat Warren, bukan hanya karena kisah semacam ini pertama kali ia angkat jadi lagu, melainkan juga jenis musiknya. Cinta banget sama rap, musisi yang juga suka makan bakmi di Permata Hijau ini berani keluar dari zona nyaman dengan membuatnya menjadi R&B.

"Ya, gue sih sebenernya experiment. I like to experiment," katanya sambil tersenyum riang. Ia tampak benar-benar menyukai pekerjaannya.

Bagi Warren, R&B sebenarnya bukan barang baru, karena ia tumbuh menyukai lagu-lagu Usher, D'Angelo, Bryson Tiller, dan semacamnya.

"So, it's not only rap, R&B juga. Ada dikit rap-nya juga for some reason. It connects, lyrically at least," ujarnya.

Sambil membenarkan duduknya, Warren yang selalu terlihat santai ini mengaku suka menyanyikan R&B dan menikmati setiap melodinya.

3. Warren Hue cukup puas dengan Guns

IMG-20250723-WA0023_edit_218393423679393.jpg
Warren Hue (dok. IDN Times/Zahrotustianah)

Selalu punya keinginan untuk menjadi seorang bintang sejak kecil, Warren Hue menyiratkan, ekperimennya pada "Guns" cukup memuaskan baginya. Meski begitu, ia masih menyisakan banyak ruang untuk terus mengasah kemampuannya dalam membuat lagu R&B.

"From 1 to 10, I have to give it like a 6,5. 6,5 to 7. Belum di-sharpen. So, I'm still learning. Mungkin di masa depan, aku bisa membuat sebuah proyek R&B. Tapi buat sekarang, rap aja sebenarnya," pungkas Warren, humble.

Sesudah kamera mati, saya pun mengomentari sedikit musiknya yang kini lebih slow dan mellow. Warren merespons dengan senang komentar saya. "Ya, kan. Beda banget!" serunya antusias.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us