5 Hal Menarik dari Film Srimulat: Hil yang Mustahal, Bikin Penasaran!

Grup lawak Srimulat pada film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama memulai pertunjukannya di teater Sriwedari. Tidak hanya itu, Pasar Gede Hardjonagoro juga menjadi latar tempat pembuatan film ini. Bangunan tuanya terlihat sangat khas Jawa Tengah.

Teater Sriwedari dan Pasar Gede Hardjonagoro terletak pada sebuah kota di Jawa Tengah yang merupakan asal dari Srimulat. Ya, letaknya ada di Kota Surakarta. Kedekatan penonton dengan Srimulat dibawa langsung pada latar lokasi.

Tempat-tempat yang menjadi landmark kota Surakarta ini seperti membawa nostalgia tersendiri dan terlihat begitu menghormati kota asalnya.

Seperti yang diketahui oleh kebanyakan masyarakat, bahwa Srimulat berkembang di Jawa Timur sampai Jawa Tengah. Di film Srimulat: Hil yang Mustahal ini, Srimulat menggunakan bahasa lokal Jawa dalam menampilkan aksi komedinya. Mereka lalu mengadu nasibnya ke ibu kota, Jakarta.

Di perjalanan kisahnya, Srimulat berangkat ke Jakarta dan bertemu dengan Babe Makmur yang diperankan oleh aktor ternama bernama Rano Karno. Perjalanan ini menuai beberapa konflik, yang salah satunya bahasa. Mereka harus bisa menggunakan Bahasa Indonesia dalam setiap pertunjukannya.

Komedi khas Bahasa Jawa inilah yang melekat pada Srimulat. Namun, pada film ini dikemas sangat berkelas tanpa meninggalkan nilai Budaya Jawa seperti unggah-ungguh.

Film ini menggambarkan masa-masa awal perkembangan Srimulat, tidak lain pada tahun masa pemerintahan Bapak Soeharto. Terlihat dalam penggambaran karakter Presiden Soeharto dan ditulis pada Instagram pribadi milik Fajar Nugros "Tahun 1981, terjadi penurunan harga minyak dunia. Orde Baru di Indonesia pun menghadapi krisis ekonomi pertamanya" (Instagram/@fajarnugrs) pada 30/04/2022

Bangunan tua dan mode transportasi yang digunakan sangatlah jadul. Seperti menggunakan sepeda, dan juga angkutan umum. Hal lainnya terlihat pada benda-benda yang diperlihatkan secara khas, seperti mesin pompa yang berguna untuk memompa air sumur untuk keperluan mandi anak Babe Makmur. Selain itu penggambaran benda lama lainnya adalah TV yang dibawa oleh Royani saat malam hari dengan mengenakan mukenah.

Penggunaan Color Grading yang pas dalam film juga berperan penting untuk menampilkan masa lampau.

Bio One adalah seorang aktor yang berperan sebagai Gepeng. Dalam perannya, Bio One terlihat sangat all out. Tidak hanya rambut, wajah, postur tubuh dan bagaimana gaya dan bahasa berbicaranya, tapi semua.

Salah satu sutradara ternama sampai menuliskan di dalam Instagram Pribadi "Ibarat orang sedang kerasukan arwah Gepeng." Tulis Hanung Bramantyo (Instagram/@hanungbramantyo) pada 24/05/2022.

Dalam mengejar cintanya terhadap Royani, Gepeng juga terlihat percaya diri. Semua hal ini sangat memperlihatkan profesional seorang Bio One. Dalam perannya menjadi seorang Gepeng di film Srimulat: Hil yang Mustahal, Ia perlu sekali untuk mendapatkan apresiasi yang tinggi oleh para penonton.

Ada yang sangat mengagetkan di dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama. Bagi penggemar Srimulat pastinya sangat mengenali sosok anggota asli yang satu ini. Tidak lain, seorang yang sangat rapi dalam berpakaian ala militer adalah Tarzan.

Seorang laki-laki yang berperawakan tinggi besar yang memang jarang sekali suka ikut tertawa. Peran Tarzan ini diperankan oleh Ibnu Jamil.

Di dalam sebuah ceritanya terdapat peran Tarzan bertemu dengan Pejabat bernama Tarsiman. Tarsiman inilah adalah seorang bintang tamu memerankan anggota asli Srimulat, yaitu Tarzan yang memiliki nama asli Toto Muryadi.

Film Srimulat: Hil yang Mustahal menjadi pengingat bagaimana komedi di Indonesia berkembang pada masa ke masa. Tontonan yang sangat cocok untuk dilihat bersama keluarga kesayangan seperti Nenek, Kakek, Ayah, dan juga Ibu. Ajak segera ke bioskop, yuk!