5 Karakter Anime yang Bisa Selamat dalam Killing Game Danganronpa

Light Yagami memiliki kemungkinan paling tinggi untuk memenangkan Killing Game. Bagaimana tidak, dirinya memiliki buku yang bisa membunuh siapa saja tanpa menyentuh korbannya. Meski begitu, kurang adil rasanya jika Light menggunakan Death Note dalam Killing Game.

Bahkan, tanpa Death Note, Light masih memiliki kemungkinan yang tinggi untuk memenangkan permainan. Light tidak perlu menjadi pembunuh untuk bertahan dalam permainan ini. Dengan kegeniusannya, Light dapat dengan mudah menebak siapa sang pembunuh.

Terlebih, Light sangat andal dalam membaca psikologi orang lain. Light bisa memanfaatkan kesalahan kecil si pembunuh untuk menebak. Dengan karismanya, Light juga bisa mendesak si pembunuh untuk mengakui kejahatannya.

Masih dari anime Death Note, L juga memiliki kemungkinan tinggi untuk bertahan dalam Killing Game. Tentu saja, L tidak akan membunuh orang lain untuk memenangkan permainan ini. Namun, dirinya bisa bertahan hingga akhir permainan dengan menebak siapa pembunuhnya.

L memiliki intuisi yang sangat tajam. Dirinya bisa memperhatikan setiap detail kecil dalam sebuah kejadian. L bahkan bisa menyadari sebuah kejanggalan kecil, yang nantinya bisa ia jadikan sebagai bukti untuk menetapkan siapa pelakunya.

Dalam semesta Death Note, L sendiri sudah dikenal sebagai detektif terbaik di dunia. L mendapatkan julukan tersebut karena tidak ada kasus yang tidak bisa ia selesaikan. Dengan kegeniusannya, dapat dipastikan jika L bisa membongkar setiap pembunuhan yang terjadi selama Killing Game berlangsung.

Johan Liebert dikenal sebagai karakter yang genius dan sangat manipulatif. Jika lawannya bukan Light atau L, Johan mungkin bisa memenangkan permainan hanya dengan satu pembunuhan. Tak hanya genius, tetapi Johan juga ahli dalam mengendalikan orang lain.

Hanya dengan beberapa kalimat kata, Johan bisa membuat orang lain melakukan semua perintahnya. Untuk memenangkan Killing Game, Johan hanya perlu membunuh satu orang, lalu mengendalikan orang lain untuk mengaku atas pembunuhan tersebut. Dengan membuat semua orang percaya jika Johan bukan pembunuhnya, Johan bisa memenangkan permainan pada ronde pertama.

Bahkan, jika dirinya tidak boleh membunuh, Johan tetap bisa bertahan dalam Killing Game hingga akhir. Seperti yang sudah penulis sebutkan, Johan ahli dalam mengendalikan psikologi orang lain. Setiap pembunuhan terjadi, Johan hanya perlu membuat pelakunya dihantui oleh rasa bersalah sehingga mereka mengaku telah melakukan pembunuhan.

Pemilik nama asli Shinichi Kudo, Conan Edogawa, telah dikenal sebagai salah satu detektif paling genius dalam semesta anime. Meski dirinya terjebak dalam tubuh anak kecil, jangan pernah remehkan kegeniusannya. Sama seperti L, Conan juga mungkin tidak akan membunuh untuk memenangkan Killing Game. Namun, dirinya akan bertahan hingga akhir dengan menebak setiap pelaku pembunuhan.

Sebagai seorang detektif, Conan sangat ahli dalam memecahkan sebuah teka-teki. Conan sangat jeli dalam setiap kasus yang ia selidiki sehingga tidak ada penjahat yang luput dari kejaran Conan. Dengan kecerdasannya, tidak ada kasus yang tidak bisa dipecahkan oleh Conan.

Meski begitu, Conan tetap harus berhati-hati untuk bertahan dalam Killing Game. Karena kegeniusannya, Conan mungkin akan menjadi target utama dari si pembunuh. Terlebih, tubuhnya yang kecil membuat Conan menjadi sasaran yang mudah dibunuh. Karena itu, Conan harus menggunakan kecerdasannya untuk menebak siapa pelakunya sekaligus menghindari si pembunuh.

Sama seperti Johan, Sosuke Aizen juga bisa memenangkan Killing Game dengan mudah pada ronde pertama. Itu karena Aizen memiliki Shikai bernama Kanzen Saimin yang memungkinkannya untuk mengendalikan pancaindra musuhnya. Untuk memenangkan permainan, Aizen hanya perlu membunuh satu orang, lalu membuat semua orang percaya bahwa dia bukan pelakunya.

Namun, curang rasanya jika Aizen menggunakan Zanpakuto miliknya dalam Killing Game. Meski begitu, Aizen tetap bisa memenangkan Killing Game bahkan tanpa menggunakan Kyoka Suigetsu. Tak hanya genius, Aizen juga memiliki karisma yang memukau.

Dengan karismanya, Aizen bisa membuat semua orang percaya dengan ucapannya. Dengan begitu, Aizen hanya perlu membunuh satu orang lalu, menuduh orang lain sebagai pelaku. Karena percaya pada Aizen, semua orang hanya akan mengikuti ucapan Aizen dan berakhir dieksekusi.

Killing Game bukan hanya tentang tebak-tebakan siapa sang pembunuh, tetapi permainan ini juga melibatkan adu psikologi. Karena itu, bukan hanya kecerdasan, tetapi mental yang kuat juga dibutuhkan untuk selamat dalam permainan ini. Jadi, bagaimana menurutmu? Jika kelima karakter anime di atas jadi peserta Killing Game, siapa yang akan memenangkan permainan?