5 Kebobrokan Soul Society dalam Serial Bleach

- Soul Society tampak indah, tapi sebenarnya penuh ketidakadilan sosial dan kemiskinan, terutama di Rukongai.
- Central 46 dan Gotei 13 menjalankan sistem hukum dan keamanan yang otoriter hingga bisa menahan atau menghukum mati siapa saja tanpa alasan kuat.
- Sejarah Soul Society juga kelam karena pernah melakukan pembantaian Quincy demi menjaga keseimbangan dunia.
Dalam serial Bleach, Soul Society adalah dunia setelah kematian. Selain menjadi tempat para Shinigami, Soul Society juga menjadi tempat pulang bagi para jiwa yang mati. Sekilas, Soul Society memang seperti tempat yang indah. Para Shinigami selalu menjanjikan bahwa seseorang akan memiliki kehidupan yang nyaman di Soul Society.
Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Meski tidak ditampilkan sebagai pihak yang jahat seperti Pemerintah Dunia dalam One Piece, Soul Society tetap merupakan dunia yang penuh dengan kebobrokan. Bahkan, dunia manusia bisa dibilang jauh lebih baik dari Soul Society. Nah, pada kesempatan kali ini, penulis sudah merangkum lima kebobrokan Soul Society dalam serial Bleach. Yuk, simak ulasan berikut!
1. Membiarkan Rukongai terlantar

Rukongai adalah tempat tinggal bagi mayoritas jiwa yang mati. Ketika seseorang mati, mereka biasanya akan dilahirkan kembali di Rukongai. Meski Soul Society sebenarnya sangat kaya, tetapi entah mengapa mereka membiarkan Rukongai terlantar.
Terlepas menjadi tempat tinggal bagi mayoritas jiwa, Rukongai merupakan tempat yang penuh dengan kemiskinan, kelaparan, bahkan kriminalitas. Soul Society sama sekali tidak memberikan perhatian pada Rukongai. Bahkan, ada beberapa distrik di Rukongai yang tidak memiliki hukum sehingga kriminalitas sangat tinggi di sana.
2. Sistem kelas yang tidak adil

Hidup di Soul Society sudah sama seperti hidup pada zaman feodal. Di sana, terlihat jelas ada ketimpangan yang sangat besar dalam struktur sosial. Para bangsawan diperlakukan dengan sangat istimewa dan memiliki pengaruh besar dalam hukum. Sebaliknya, para rakyat jelata bahkan sama sekali tidak memiliki hak untuk berbicara.
Bukan hanya sistem sosial, tetapi Gotei 13 juga lebih mengutamakan status ketimbang kemampuan. Darah sangat menentukan karier seseorang dalam Gotei 13. Para bangsawan cenderung lebih mudah mendapatkan jabatan yang tinggi, sementara orang biasa harus bekerja keras setengah mati untuk mendapatkan posisi dalam Gotei 13.
3. Pengadilan yang cacat

Soul Society memiliki Central 46 yang bergerak sebagai pemerintahan di Soul Society. Namun, menurut penulis, Central 46 adalah pemerintahan yang cacat. Mereka terlalu mudah dalam menjatuhkan hukuman berat pada seseorang tanpa penyelidikan yang mendalam.
Sebagai contoh, kamu bisa melihat pada kasus Hollowfication. Central 46 dengan mudah menjatuhi hukuman pada Kisuke Urahara dan Tessai Tsukabishi tanpa penyelidikan yang mendalam. Jika saja mereka membiarkan Urahara membuktikan alibinya, Sosuke Aizen mungkin sudah bisa dihentikan dari awal. Namun, gaya mereka sangat otoriter sehingga mereka selalu merasa bahwa keputusan mereka itu mutlak, terlepas dari benar atau salah.
Tak hanya itu, Central 46 juga terlalu mudah dalam menjatuhi hukuman mati. Hal ini terlihat pada kasus eksekusi Rukia Kuchiki. Rukia mungkin memang melanggar peraturan. Namun, eksekusi mati tetap berlebihan jika mempertimbangkan peraturan yang dilanggar oleh Rukia.
Central 46 jelas menolak untuk melihat dari sudut pandang Rukia. Saat itu, Rukia terpaksa menyerahkan kekuatannya pada Ichigo Kurosaki karena kondisinya sedang darurat. Meski begitu, Central 46 tetap menjatuhi hukuman mati pada Rukia. Hasilnya? Semua proses hukum dimanipulasi oleh Aizen yang bertujuan untuk mencuri Hogyoku.
4. Gotei 13 bisa menahan atau membunuh siapa saja yang dianggap berbahaya

Dalam Gotei 13, ada satuan khusus yang dirahasiakan bernama Onmitsukido. Satuan ini bertugas untuk mengamati orang-orang dan Shinigami yang berpotensi mengancam keamanan Soul Society. Satuan ini bekerja secara rahasia dan mereka diperbolehkan untuk menahan atau bahkan membunuh siapa saja yang dianggap berbahaya.
Dalam Gotei 13, ada banyak Shinigami yang diketahui mengundurkan diri. Namun, pengunduran diri sebenarnya tidak pernah ada dalam Gotei 13. Mereka yang diketahui mengundurkan diri sebenarnya ditangkap secara diam-diam oleh Onmitsukido karena dianggap berbahaya.
Hal ini mungkin terdengar berguna untuk menjaga keamanan Soul Society. Meski begitu, cara yang mereka gunakan tetap terbilang terlalu kejam. Kata-kata “dianggap berbahaya” di sini juga sangat bias dan abu-abu. Hal ini membuat Onmitsukido bisa saja menangkap atau bahkan membunuh orang tidak bersalah hanya karena “dianggap berbahaya”.
5. Pembantaian Quincy

Soul Society sering mengaku bahwa mereka adalah pihak yang menyeimbangkan tiga dunia, yaitu dunia manusia, Soul Society, dan Hueco Mundo. Namun, dalam proses penyeimbangan tersebut, tangan Soul Society tidak benar-benar bersih. Shinigami dan Quincy pada dasarnya memiliki musuh yang sama: Hollow.
Hanya saja, mereka memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi Hollow. Shinigami cenderung lebih suka menyucikan Hollow untuk menjaga siklus reinkarnasi. Sementara itu, Quincy lebih memilih untuk memusnahkan Hollow sepenuhnya.
Shinigami tidak bisa setuju dengan cara Quincy karena dianggap bisa mengganggu keseimbangan ketiga dunia. Karena tidak sejalan, terjadilah perang antara Shinigami dan Quincy, yang berakhir pada pembantaian Quincy. Meski pembantaian Quincy sudah terjadi pada 200 tahun yang lalu, tetapi hal ini yang akhirnya memicu perang pada Thousand-Year Blood War Arc.
Ketika Shinigami mengirim jiwa seseorang ke Soul Society, mereka selalu berjanji jika Soul Society adalah tempat yang indah dan nyaman. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Soul Society hanya indah bagi orang-orang yang memiliki status. Jadi, bagaimana menurutmu tentang kebobrokan Soul Society dalam serial Bleach?