Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Milli Vanilli, Satu-satunya Pemenang Grammy Awards yang Dicabut

Fabrice Morvan dan Rob Pilatus (instagram.com/millivanilli.official)
Fabrice Morvan dan Rob Pilatus (instagram.com/millivanilli.official)

Duo R&B Jerman-Prancis Milli Vanilli memenangkan Grammy Awards untuk Artis Pendatang Baru Terbaik pada 21 Februari 1990. Milli Vanilli terdiri dari Robert "Rob" Pilatus dan Fabrice Morvan. Dua laki-laki ini awalnya hidup di bawah garis kemiskinan di kota Munich, Jerman.

Namun, mereka seketika menjadi superstar setelah merilis album pada 1989, berjudul Girl You Know It's True. Album tersebut punya single-single hits yang mencapai Top 5 Billboard Hot 100, tiga di antaranya masuk di No. 1. Lagu-lagunya adalah "Girl You Know It's True," "Baby Don't Forget My Number," "Girl I'm Gonna Miss You," "Blame It on The Rain," dan "All or Nothing."

Namun, gak sampai setahun setelah Milli Vanilli muncul di televisi untuk menerima Grammy Awards dan tampil di atas panggung Grammy, segalanya justru berubah menjadi berantakan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Grammy Awards, ketika sebuah penghargaan dicabut. Apa alasannya? Kenapa kemenangan Milli Vanilli dicoret dari Grammy?

1. Penampilan live Milli Vanilli mengejutkan penonton

penampilan Milli Vanilli (instagram.com/millivanilli.official)
penampilan Milli Vanilli (instagram.com/millivanilli.official)

Menjelang akhir 1980-an, Milli Vanilli menjadi salah satu artis paling populer pada saat itu. Duo yang dikenal dengan gerakan tari yang selaras ini membuat mereka sering diundang ke acara televisi dan live musik. Namun, penonton dibuat terkejut pada Juli 1989, saat Milli Vanilli tampil di sebuah taman hiburan bernama Lake Compounce di Bristol, Connecticut, yang merupakan bagian dari Tur Klub MTV, serta dihadiri 80.000 dan disiarkan secara live di MTV. Grup itu ketahuan lipsync.

Hal ini ketahuan ketika mereka menyanyikan lagu "Girl You Know It's True." Di bagian chorus lagu tersebut, liriknya terus diulang-ulang. Duo ini pun harus terus menari dan berpura-pura bernyanyi selama beberapa saat sebelum mengakhirinya. Hal ini terjadi karena adanya masalah teknis. Nah, yang jadi masalah lagi adalah, suara yang direkam dalam lagu-lagu Milli Vanilli ternyata bukan suara duo tersebut.

"Saat itu juga saya tahu, itu adalah akhir bagi Milli Vanilli," Rob Pilatus cerita kepada The Los Angeles Times. "Ketika lagunya tertahan di komputer dan terus berulang, saya panik. Saya langsung lari dari panggung."

2. Rob Pilatus dan Fabrice Morvan gak benar-benar bernyanyi, mereka lipsync

penampilan Milli Vanilli (instagram.com/millivanilli.official)
penampilan Milli Vanilli (instagram.com/millivanilli.official)

Malunya Club MTV memang mendapat banyak perhatian di media, tetapi lipsync sebenarnya sudah ada sebelum Milli Vanilli. Publik pun gak terlalu mempermasalahkan hal ini, tetapi ada fakta yang lebih mencengangkan.

Pada Desember 1989, penyanyi Amerika, Charles Shaw, mengungkapkan kalau dia adalah salah satu dari tiga vokalis yang merekam lagu-lagu Milli Vanilli. Nah, karena hal ini terbongkar ke publik, produser rekaman, Frank Farian, membayar Charles Shaw senilai 150.000 dolar AS atau setara Rp2,3 miliar agar Shaw mencabut klaimnya.

Namun, karena sudah terlanjur terbongkar dan bikin heboh publik, Frank Farian sendiri justru membeberkan kebohongan Milli Vanilli dalam konferensi pers pada 14 November 1990. Dia bilang kalau Rob Pilatus dan Fabrice Morvan gak bernyanyi sama sekali dalam semua lagu-lagu hits Milli Vanilli. Vokal dalam lagu mereka adalah suara orang lain.

Frank Farian blak-blakan kalau dia merekrut Rob Pilatus dan Fabrice Morvan karena wajah mereka yang tampan dan cocok di kamera. Mereka pun diminta untuk tampil dalam video klip dan melakukan lipsync lagu-lagu yang sudah direkam dengan para musisi di studio. Akibatnya, karier Milli Vanilli perlahan redup.

"Dua tahun terakhir hidup kami benar-benar seperti mimpi buruk," ungkap Rob Pilatus kepada The Los Angeles Times. "Kami harus berbohong kepada semua orang. Kami adalah penyanyi sejati, tetapi si maniak Frank Farian gak akan mengizinkan kami untuk mengekspresikan diri."

3. Penghargaan Grammy Milli Vanilli dicabut karena akademi merasa dibohongi

Fabrice Morvan dan Rob Pilatus (instagram.com/millivanilli.official)
Fabrice Morvan dan Rob Pilatus (instagram.com/millivanilli.official)

Dalam beberapa hari setelah konferensi pers Frank Farian, Rob Pilatus dan Fabrice Morvan terpaksa mengembalikan Penghargaan Grammy mereka untuk Artis Pendatang Baru Terbaik. Para juri dari National Academy of Recording Arts & Sciences memilih untuk mencabut penghargaan yang diberikan kepada Milli Vanilli. Presiden National Academy of Recording Arts & Sciences, Michael Greene, merasa ditipu oleh Milli Vanilli. Ia pun mengaku sama kesalnya seperti yang dirasakan publik.

Michael Greene sendiri pernah menyetujui permintaan Milli Vanilli untuk melakukan lipsync saat mereka tampil di Grammy tahun itu. Milli Vanilli beralasan kalau mereka pernah lipsync beberapa tahun sebelumnya dengan Janet Jackson. "Mereka sangat populer saat itu, jadi kami mengikuti permintaan mereka. Walau begitu, mereka ternyata pandai melakukannya (lipsync). Bahkan saya sendiri tertipu, mereka seperti penyanyi aslinya."

Pengacara Rob Pilatus dan Fabrice Morvan, Alan Mintz, menyatakan kalau Rob dan Fabrice berencana untuk mengembalikan penghargaan Grammy mereka sebelum pihak akademi memintanya. "Gak perlu dikatakan lagi, ini adalah momen yang sangat emosional. Namun, Pilatus dan Morvan bertekad untuk membuktikan kepada dunia bahwa mereka akan kembali dan menunjukkan bahwa mereka memang seniman sejati," tutur Alan Mintz kepada AP News.

4. Milli Vanilli comeback dengan vokal asli Rob Pilatus dan Fabrice Morvan. Sayangnya, mereka gak bisa sukses seperti dulu

Milli Vanilli (instagram.com/millivanilli.official)
Milli Vanilli (instagram.com/millivanilli.official)

Kontroversi Milli Vanilli merupakan berita buruk bagi industri musik, yang juga mengalami sejumlah insiden serupa pada saat itu. Arista Records, yang mendistribusikan Girl You Know It's True, menarik album tersebut dari katalognya. Belum lagi, album tersebut telah terjual tujuh juta album di seluruh dunia.

Menurut wakil presiden eksekutif Arista Records, Roy Lott, Arista Records mengaku gak mengetahui penipuan tersebut. Nah, tapi berbeda, nih, dengan pengakuan Rob Pilatus dan Fabrice Morvan yang bilang kalau Arista Records sebenarnya sudah tahu sejak awal. Mana yang benar, nih?

Pada 1993, Rob Pilatus dan Fabrice Morvan merekam album baru dengan nama Rob & Fab, tetapi album tersebut gak berhasil mencapai puncak tangga lagu Billboard. Bagi Rob Pilatus sendiri, kegagalan ini terjadi akibat dari skandal mereka di masa lalu. Mungkin karena depresi berkepanjangan, Rob Pilatus justru terjerat penyalahgunaan zat terlarang selama bertahun-tahun, melakukan tindakan kekerasan yang membuatnya masuk penjara, dan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.

Pada 3 April 1998, tepat saat Rob Pilatus sedang mempersiapkan tur promosi untuk album baru Milli Vanilli, dengan vokal asli Rob Pilatus dan Fabrice Morvan, Rob justru ditemukan tewas di hotelnya di Jerman karena dugaan overdosis alkohol dan narkoba. Ia meninggal di usia 32 tahun. "Rob gak punya kekuatan untuk memulai lagi (karier di industri musik)," kata Fabrice Morvan saat diwawancarai People pada 2010.

Sangat disayangkan jika suatu ketenaran atau keberhasilan didapatkan dari hasil yang gak baik. Kesuksesan semacam ini tentunya gak akan bertahan lama, ya. Nah, dari skandal Milli Vanilli ini bisa kita jadikan pelajaran berharga tentunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us