Final Destination: Bloodlines (2025) menutup cerita dengan twist yang mengejutkan. Film horor ini mengikuti kisah Stefani (Kaitlyn Santa Juana) yang berjuang menyelamatkan keluarganya dari kutukan Maut setelah melihat firasat kematian dari neneknya, Iris.
Namun, babak terakhir film meninggalkan banyak pertanyaan, mulai dari nasib karakter hingga koneksi dengan waralaba ini. Mari kita bedah apa yang terjadi di akhir Bloodlines!
Artikel ini mengandung spoiler film!
Di akhir film, Stefani dan Charlie (Teo Briones) bernapas lega karena tampaknya mereka berhasil menipu Maut dengan rencana berani: Stefani "mati" saat RV tenggelam, lalu dihidupkan kembali oleh Charlie melalui CPR. Namun, di sinilah fakta mengejutkan terungkap.
Ayah pacar Charlie, yang kebetulan dokter, memberi tahu kalau Stefani tidak benar-benar mati, alias hanya pingsan saja. Rencana mereka pun gagal, dan Maut langsung menyerang dengan kecelakaan kereta yang melepaskan kayu gelondongan, melumat keduanya.
Stefani dan Charlie tewas dalam momen tragis, terinspirasi dari kematian legendaris di Final Destination 2 (2003). Tidak ada keturunan Iris yang selamat, kecuali Marty (ayah Stefani) dan Bibi Brenda (April Telek), karena mereka bukan termasuk garis keturunan Iris.
Berbeda dari protagonis Final Destination lainnya, Stefani tidak mendapat firasat tentang kematiannya sendiri. Sebaliknya, ia mewarisi penglihatan neneknya, Iris, tentang bencana Skyview Tower di tahun 60-an. Firasat ini muncul lewat mimpi buruk saat Iris sekarat.
Mengingat usia Iris tinggal dua bulan lagi karena kanker, Maut seolah-olah ingin Stefani segera menyadari nasib keluarganya. Pendekatan ini menambah dimensi baru pada waralaba Final Destination, di mana firasat kematian bisa diwariskan lintas generasi.
Di pertengahan film, William "JB" Bludworth (Tony Todd) mengungkap kalau ia adalah anak kecil yang diselamatkan Iris dari peristiwa Skyview. Setelahnya, ia menjelaskan kepada Stefani cara mengelabuhi Maut: membunuh orang atau mati lalu dihidupkan kembali.
Wiliiam juga menyebut Kimberly Corman sebagai satu-satunya yang berhasil memakai cara kedua di Final Destination 2 (2003). Setelah itu, Bludworth menghilang dari cerita, kemungkinan karena kesehatannya yang memburuk saat syuting (Todd wafat pada November 2024).
Adegan ini menjadi perpisahan emosional, dengan Bludworth berkata, "Hidup itu berharga, nikmati setiap detiknya." Fun fact, kalimat itu merupakan improvisasi dari Todd.
Buku catatan Iris seolah menggoda penonton kalau semua film Final Destination terhubung melalui bencana Skyview. Di awal film, Iris menyelamatkan ratusan orang, sehingga keturunan mereka, yang seharusnya tidak ada, menjadi target Maut.
Catatan tersebut berisi dokumentasi kematian tak wajar seperti Penerbangan 180, mengisyaratkan kalau insiden seperti kecelakaan di Final Destination (2000) sampai Final Destination 5 (2011) mungkin melibatkan keturunan penyintas Skyview.
Meski tidak dikonfirmasi langsung oleh sutradara Zach Lipovsky dan Adam Stein, nota bertahun "2000" di buku Iris memperkuat teori kalau waralaba ini adalah rantai domino Maut. Jika benar, ini menjadikan Bloodlines sebagai kunci untuk memahami waralaba ini.
Meskipun Bloodlines menutup cerita dengan mengakhiri seluruh keturunan Iris, film ini tetap membuka peluang untuk Final Destination 7. Buku Iris yang berisi pengetahuan tentang rencana Maut, serta keberadaan Marty dan Brenda bisa menjadi benang merah untuk sekuel.
Film ketujuh juga bisa menyorot keturunan Bludworth atau penyintas Skyview lain dalam bentuk prekuel. Hal ini mungkin saja terjadi, terlebih melihat keberhasilan box office, di mana film ini meraup 105,7 juta USD per 19 Mei 2025, ditambah ulasan positif di Rotten Tomatoes (93%).
Jadi, meski Warner Bros. belum mengonfirmasi, pintu itu tetap terbuka. Apakah kamu jadi salah satu yang menunggu kelanjutannya? Terus pantengin kabar terbarunya di IDN Times, ya!