Bird Box Barcelona merupakan spin-off dari film Bird Box yang dirilis pada tahun 2018. Spin-off ini tidak ada kaitannya dengan film pertama, sebab menampilkan jalan cerita yang baru dan dukungan pemain yang baru juga.
Namun, makhluk yang mereka hadapi tetap sama, justru di Bird Box Barcelona makhluk tersebut jauh lebih pintar dan berbahaya. Lantas, apa saja perbedaan antara kedua film itu? Yuk, cek di bawah ini!
Jika film Bird Box membahas mengenai usaha seorang ibu yang ingin menyelamatkan dua anaknya dan pergi ke tempat aman, lain halnya dengan Bird Box Barcelona yang menampilkan kisah seorang ayah yang termanipulasi oleh makhluk berwujudu anaknya.
Dalam spin-off tersebut, Sebastian berusaha membuat para penyintas membuka matanya agar bisa melihat keindahan makhluk, yang diyakininya sebagai malaikat, agar siapa pun yang melihatnya bisa pergi dengan tenang.
Perbedaan yang jelas terasa dalam kedua film ini juga terletak pada kemampuan makhluk yang berkembang menjadi sesuatu yang mengerikan dan berbahaya. Di film pertama, para penyintas hanya diganggu oleh si makhluk dalam bentuk suara.
Dalam spin-off nya, makhluk tersebut sudah bisa memanipulasi pikiran manusia dengan berubah bentuk menjadi orang terkasih, terutama bagi yang memiliki duka mendalam.
Sebenarnya kedua film ini sama-sama baru dalam menghadapi entitas makhluk yang tak berwujud dan mengerikan. Namun, dalam spin-off, para penyintas jauh lebih mahir saat bertahan hidup. Mereka melakukan banyak cara agar bisa keluar dan mencari makanan.
Berbeda dari film pertamanya. Para penyintas cenderung takut dan masih mengkhawatirkan keselamatan satu sama lain.
Dalam film pertamanya, kelompok orang yang bisa melihat hanya sekumpulan narapidana yang sakit jiwa. Mereka mulai pergi ke setiap rumah untuk memaksa penyintas membuka matanya.
Berbeda dengan Bird Box Barcelona, para penyintas menghadapi pastor sesat yang memaksa mereka membuka mata dan berdalih jika itu adalah utusan yang maha kuasa.
Selain itu, orang yang mengalami duka mendalam juga bisa melihat makhluk tersebut, seperti Sebastian, walau pada akhirnya ia menyadari bahwa putrinya, Anna, telah lama meninggal.
Tak sedikit penonton berpendapat jika alur cerita Bird Box Barcelona lebih berantakan dari yang pertama. Sebab, karakter utama di film ini tidak mencapai penyelesaian yang baik dan terkesan berakhir begitu saja.
Ceritanya juga melebar ke mana-mana, seperti membahas kepercayaan. Penonton masih belum mendapat petunjuk lebih detail tentang seperti apa sebenarnya makhluk tersebut dan mengapa begitu mematikan.
Dalam hal ini, Bird Box (2018) dinilai masih lebih rapi dan penyelesaian masalah karakter utamanya tuntas.
Walau banyak ulasan kurang bagus terhadap kedua film ini, namun masih banyak orang menontonnya. Terbukti Bird Box Barcelona (202) dan Bird Box (2018) sama-sama masuk Top 10 Movies di Netflix.