Setelah serial The Flash (2014-2023) berakhir, Barry Allen akan memulai petualangan baru di layar lebar. Meski sama-sama The Flash, apa yang diceritakan di serial dan di film akan sangat berbeda.
Gak hanya pemeran karakternya saja yang berbeda, Flash versi serial diperankan oleh Grant Gustin, sementara versi film diperankan Ezra Miller. Beberapa latar belakang, plot, cerita, hingga musuh maupun teman mereka pun berbeda.
Di DCEU, The Flash merupakan bagian dari Justice League. Sementara di semesta The Flash serial tidak ada Justice League. Meski begitu, Flash versi serial juga sering bekerja sama dengan hero DC lain, misalnya seperti Arrow dan juga Supergirl.
Salah satu alasan kenapa Flash versi serial gak ada Justice League, adalah karena CW, rumah produksi Flash serial, memiliki keterbatasan dalam penggunaan karakter dari DC Comics.
Meskipun hanya memunculkan satu anggota Justice League di film, yakni Batman versi Ben Affleck, namun cerita film The Flash masih sangat nyambung dengan kejadian yang ada di film Justice League, khususnya yang versi Zack Snyder.
Serial The Flash (2014-2023) sangat bergantung dengan eksistensi Reverse Flash. Karakter yang diperankan oleh Tom Cavanagh dan Matt Letscher ini adalah musuh terbesar Barry Allen sepanjang serial The Flash berlangsung.
Berbeda dengan yang di serial, Flash versi DCU gak melibatkan Reverse Flash. Justru villain utama yang muncul adalah General Zod dan Faora yang pernah jadi musuh Superman di film Man of Steel.
Film The Flash (2023) juga berfokus pada cerita Flashpoint. Namun, tampaknya fokusnya akan lebih ke multiverse daripada perjalanan waktu seperti yang diceritakan di serial.
Setelah kehilangan ibunya yang meninggal dunia dan ayahnya yang ada di penjara, Barry Allen versi serial kemudian diadopsi oleh keluarga West. Namun, cerita ini dibuat untuk original serialnya karena bukan berdasarkan cerita di komik.
Pada film Zack Snyder's Justice League, diperlihatkan untuk pertama kalinya Barry Allen bertemu dengan Iris West ketika keduanya sudah sama-sama dewasa. Hal ini membuktikan kalau di film The Flash, Barry Allen sebelumnya tidak dekat dengan keluarga West sama sekali.
Ini jadi salah satu perbedaan terbesar, yaitu Barry Allen versi serial memiliki tim yang membantunya di STAR Labs. Sebut saja Cisco Ramon, Caitlin Snow, hingga Harrison Wells.
Sementara itu, Flash di film gak memiliki hubungan sama sekali dengan STAR Labs. Sehingga dia tidak memiliki tim atau juga orang terdekat di dunia DCEU. Mirip seperti yang diceritakan di komik, di mana Barry hanya memiliki satu orang sahabat yaitu Wally West.
Sejak sebelum Barry Allen di versi serial memiliki kekuatan karena kecelakaan di STAR Labs, Barry sudah berteman dengan Oliver Queen yang memiliki identitas hero sebagai Green Arrow. Oliver kemudian menjadi mentor bagi Barry, ketika Barry sudah mendapatkan kekuatan super berupa kecepatan.
Sementara di DCEU, Batman lah yang menjadi mentor Barry Allen. Bruyce Wayne yang merekrut Barry ke Justice League, dia juga yang mengarahkan Barry bagaimana caranya menjadi superhero yang baik.
Perlu diingat juga bahwa Flash versi serial dan versi DCEU pernah ada di universe yang sama. Mereka pernah bertemu di salah satu episode serial Crisis on Infinite Earths.
Pada episode tersebut, Barry Allen versi Grant Gustin sedang berlari hingga akhirnya masuk ke dalam Speed Force, untuk menyelamatkan krisis multiverse yang melibatkan karakter hero serial CW yang lain. Seperti Supergirl, Arrow, Batwoman, dan Legends of Tomorrow.
Di situlah Barry Allen versi Grant Gustin, untuk pertama kalinya bertemu dengan Barry Allen versi Ezra Miller.
Cukup banyak perbedaan yang terlihat di The Flash versi serial dan filmnya. Yang pasti, keduanya memiliki daya tarik masing-masing, yang mungkin tidak ditemukan di masing-masing versinya.