Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

A-list Ungkap Perbedaan Training Jadi Idol di Indonesia dan Korea

potret Yonathan Nugroho dan Kim Hyun Kyu (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan memiliki grup idola baru di bawah naungan A-list Entertainment. Grup ini diklaim menjalani pelatihan berstandar Korea.

Saat ini, A-list Entertainment telah memiliki 11 trainee yang terdiri dari sembilan cewek dan dua cowok yang dijaring dari 5000-an peserta sejak 2023. Rencananya, mereka akan debut menjadi girl group dan boy group yang masing-masing terdiri dari lima member. Oleh sebab itu, mereka tak menutup akan melakukan eliminasi atau penambahan trainee lain yang berpotensi.

Walaupun mengadopsi program pelatihan berstandar Korea, bukan berarti proses training di Indonesia dan Korea tidak memiliki perbedaan. Berikut ulasannya.

1. Kesulitan yang dihadapi A-list Entertainment selama proses seleksi

potret Yonathan Nugroho dan Kim Hyun Kyu (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

A-list Entertainment tercipta dari kolaborasi Trinity Optima, KVIBES, dan Surya Citra Media. Perusahaan ini memiliki program untuk melahirkan boy group dan girl group Indonesia dengan pelatihan berstandar Korea bersama Kim Hyun-Kyu, CEO dari Modern K Practical Music Academy di Korea Selatan.

Yonathan Nugroho, Founder dan CEO Trinity Optima Production, menceritakan mereka menemui banyak kesulitan selama proses seleksi, karena tidak ingin salah pilih.

"Kesulitannya sangat banyak, karena di sini kita mencari orang yang bisa nyanyi, dance, visualnya juga harus bagus, mau berkorban untuk meluangkan waktunya untuk melakukan training, meski belum tentu terpilih," kata Yonathan pada Senin (4/11/2024).

2. Perbedaan training di Indonesia dan Korea

potret Yonathan Nugroho dan Kim Hyun Kyu (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Meski menerapkan standar Korea, Yonathan mengungkap tetap ada perbedaan dari sistem training, mengingat budaya di Indonesia yang juga berbeda.

"Mr. Kyu berharap, kita bisa sekeras di Korea. Kalau di Korea itu, begitu para trainee terpilih masuk training, mereka akan keluar dari sekolah. Di Indonesia gak bisa begini. Banyak orangtua yang belum mengizinkan juga," ungkap Yonathan.

Mengingat ke-11 trainee masih bersekolah, mereka juga tidak bisa melakukan latihan seintensif di Korea. Oleh karena itu, A-list mengakalinya dengan mengambil jam latihan setelah pulang sekolah dan memanfaatkan weekend.

"Karena trainee kita masih pada sekolah, kita juga gak bisa seintensif di Korea yang sehari bisa sampai 9 jam. Kita gak bisa. Kita di sini masih sekitar 4 sampai 5 jam. Kita harus tunggu mereka pulang sekolah dulu. Kita juga banyak melakukan ini di weekend."

3. Kim Hyun Kyu ungkap kemungkinan kolaborasi dengan artis Korea usai debut

potret Yonathan Nugroho dan Kim Hyun Kyu (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

A-list Entertainment memiliki target grup di bawah asuhannya tersebut akan debut pada akhir 2025. Kendati mengusung pelatihan berstandar Korea, A-list Entertainment menegaskan grup di bawah asuhan mereka ini akan fokus berkarier di Indonesia. 

Namun Kim Hyun Kyu tak menutup kemungkinan soal kolaborasi dengan artis Korea. Apalagi Kyu juga optimis grup ini nantinya bisa bersaing secara global. 

"Tentu saja. Ini adalah sesuatu yang bisa saja terjadi. Saya akan mencoba yang terbaik agar hal tersebut bisa terwujud. Apalagi saya juga melihat grup ini cukup memadai untuk masuk ke pasar global. Jadi, kolaborasi dengan artis Korea tidak akan menjadi masalah besar," pungkas Kim Hyun Kyu. 

Metode pelatihan yang diterapkan di A-list Entertainment tidak hanya mencakup pengembangan keterampilan vokal dan tari saja, melainkan juga manajemen citra dan penampilan di depan publik dengan fokus pada kualitas dan persiapan untuk menghadapi industri hiburan yang kompetitif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Rani Asnurida
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us