5 Prekuel Film Horor Terburuk, Bikin Fans Geregetan!

Prekuel film horor belakangan ini menjadi salah satu tren menarik di Hollywood. Lewat pendekatan ini, penonton diajak menyelami asal-usul karakter atau peristiwa menyeramkan yang sebelumnya hanya menjadi latar belakang cerita. Ketika berhasil, prekuel dapat memberikan wawasan baru yang memperkaya semesta horor dan membuat fans semakin terhubung dengan ceritanya.
Di tahun 2024, ada beberapa prekuel horor yang berhasil mencuri perhatian. The First Omen memberikan permulaan bagi Damien si anak iblis, sementara A Quiet Place: Day One menghadirkan ketegangan yang manusiawi di hari pertama invasi alien. Selain itu, Apartment 7A, yang menjadi prekuel Rosemary's Baby (1968), mendapat ulasan positif karena narasinya yang penuh misteri.
Namun, tak semua prekuel berhasil memenuhi ekspektasi penggemar. Beragam penyebab, mulai dari efek visual yang buruk sampai cerita yang klise, lima prekuel film horor berikut ini dianggap sebagai kekecewaan besar yang layak mendapat kritik pedas. Padahal, semuanya bagian dari waralaba populer, lho!
1. Exorcist: The Beginning (2004)

Seharusnya, Exorcist: The Beginning menjadi kisah awal dari Father Merrin, karakter yang diperankan dengan brilian oleh Max von Sydow di film orisinalnya. Namun, prekuel dari The Exorcist (1973) ini malah menjadi bencana bagi waralaba horor klasik tersebut. Film ini mendapat suara sumbang dari penonton sejak dirilis, terbukti dari skor 27 persen yang diraihnya di Rotten Tomatoes.
Ceritanya berfokus pada perjalanan Father Merrin muda (Stellan Skarsgård) dalam menyelidiki sebuah gereja kuno di Afrika Utara. Gereja tersebut ternyata menyimpan rahasia mengerikan yang melibatkan kekuatan jahat. Meskipun premisnya cukup menarik, eksekusinya sangatlah mengecewakan.
Salah satu masalah terbesar film ini adalah kurangnya ketegangan. Adegan-adegan yang seharusnya membuat penonton bergidik justru terasa konyol dan tidak menakutkan. Selain itu, efek CGI yang digunakan juga terlihat sangat murahan dan jauh dari kesan seram. Akibatnya, film ini hanya menyisakan kekecewaan bagi para penggemar The Exorcist.
2. The Texas Chainsaw Massacre: The Beginning (2006)

Selain Exorcist: The Beginning, prekuel film horor terburuk yang memakai embel-embel “The Beginning” juga datang dari The Texas Chainsaw Massacre: The Beginning. Film ini mengikuti dua saudara yang berangkat untuk mendaftar ke Perang Vietnam bersama pacar mereka. Namun, perjalanan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka bertemu dengan keluarga Leatherface yang sadis.
Alih-alih menambah dimensi baru pada karakter Leatherface, film ini justru memperlihatkan kekejaman yang berlebihan tanpa alasan yang jelas. Meskipun ada upaya untuk mengaitkan latar belakang sang villain dengan kondisi sosial-ekonomi, penyampaiannya juga terasa setengah hati. Alhasil, prekuel The Texas Chainsaw Massacre (2003) ini pun harus puas dengan rating 5,8 di IMDb.
3. Hannibal Rising (2007)

Hannibal Rising sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadi salah satu prekuel film horor terbaik. Sebagai prekuel dari waralaba Hannibal Lecter, film yang ditulis oleh Thomas Harris, yang juga menulis novelnya, ini memiliki ide cerita yang menarik tentang masa lalu sang kanibal. Namun, semua justru dirusak oleh keseluruhan naskahnya sendiri.
Hannibal Rising mencoba menjelaskan mengapa Hannibal Lecter menjadi sosok yang mengerikan seperti yang kita kenal. Ceritanya berfokus pada masa kecil Hannibal (Gaspard Ulliel) yang tragis, di mana keluarganya dibantai oleh tentara Nazi. Trauma yang mendalam ini membentuk kepribadiannya yang kelam.
Sayangnya, tak semua kritikus setuju dengan penggambaran Hannibal sebagai korban yang patut dikasihani. Beberapa berpendapat bahwa film ini justru mengeksploitasi tragedi sejarah untuk menciptakan sosok monster yang menarik, tanpa memahami kompleksitas trauma yang sebenarnya. Padahal, semua pemain, khususnya Gaspard Ulliel, menampilkan akting yang tak bisa dipandang sebelah mata.
4. The Thing (2011)

Siapa pun yang pernah menonton The Thing (1982) pasti tahu betul seberapa menyeramkannya film karya John Carpenter ini. Kisah tentang makhluk asing parasit yang menginfeksi dan meniru bentuk manusia ini berhasil menciptakan atmosfer menghantui yang tak terlupakan. Kesuksesan tersebut berusaha diulang oleh prekuelnya yang berjudul sama, tetapi sayangnya malah meninggalkan setumpuk kekecewaan.
Diharapkan dapat memperluas semesta The Thing dengan cerita orisinal, film ini justru mengulang plot film aslinya. Penonton diajak kembali ke Antartika untuk menyaksikan para ilmuwan yang terancam oleh makhluk asing yang sama. Meskipun harus diakui terdapat beberapa adegan yang cukup menegangkan, seperti saat salah satu karakter terinfeksi dan berubah bentuk secara mengerikan, hal itu tak dapat menyelamatkan The Thing dari kritik yang menyebutnya datar dan tidak inovatif.
5. Annabelle (2014)

Dalam 11 tahun perjalanannya, The Conjuring Universe telah menghasilkan berbagai tontonan horor yang mendapat ulasan beragam. Beberapa di antaranya, seperti The Conjuring (2013), meraih pujian setinggi langit berkat plot yang mencekam dan karakter yang memikat, sementara lainnya, seperti The Curse of La Llorona (2019), menuai respons negatif terkait alur cerita dan CGI yang lemah. Namun, tak ada yang lebih mengejutkan dari predikat "prekuel horor terburuk" yang disandang Annabelle.
Alasan pertama yang membuat Annabelle layak menyandang gelar tersebut adalah ceritanya yang begitu generik. Annabelle mengikuti pasangan muda, John dan Mia (Ward Horton dan Annabelle Wallis), yang mengalami teror mistis setelah menemukan boneka Annabelle. Keklisean tersebut diperparah dengan karakter-karakternya yang terasa kurang berkembang dan urung menarik simpati penonton.
Selain itu, Annabelle juga gagal memanfaatkan setting tahun 1967 dengan baik. Alih-alih menciptakan atmosfer era tersebut, film ini justru terlihat seperti produksi televisi murah. Untungnya, semua kekhilafan di atas mampu ditutupi oleh prekuelnya, Annabelle: Creation (2017), yang tampil lebih superior, baik dari segi finansial maupun kualitas cerita.
Dari lima prekuel di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa membuat prekuel yang sukses bukanlah perkara mudah. Butuh kreativitas dan kejelian untuk menghadirkan cerita baru yang tetap relevan dengan semesta aslinya. Semoga saja, di masa depan kita bisa menyaksikan lebih banyak prekuel horor yang berkualitas dan mampu memenuhi ekspektasi penonton!