Masih Ingat 6 Petinggi Klan Funato dalam Perang Saudara di Kirigakure?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertempuran yang melibatkan shinobi Konohagakure dengan klan Funato diceritakan dalam Boruto: Naruto Next Generations Season 5. Tanpa disengaja, Tim 5 (Denki, Iwabe, Metal Lee) dan Tim 7 (Boruto, Sarada, Mitsuki, Kawaki) yang sedang menjalankan misi ke Negara Air, tepatnya Kirigakure, terlibat dalam konflik internal negara tersebut.
Konflik berlangsung begitu pelik, bahkan merenggut nyawa calon Mizukage sekaligus sahabat Boruto, yakni Kagura Karatachi. Perang saudara di Kirigakure memang sudah mereda, tapi masih ingatkah kamu dengan para petinggi klan bajak laut itu?
1. Araumi
Araumi adalah kepala klan Funato. Klan Funato merupakan klan bajak laut yang unggul di lautan dan terkenal kasar, keras, dan kejam. Araumi sempat ditangkap dan ditahan atas tindakan kriminalnya.
Namun, dia kabur dan kembali ke klan untuk menyerang pemerintahan Kirigakure. Klan Funato menentang implementasi Shinonome yang berfungsi mengendalikan arus laut. Klan Funato meyakini bahwa laut harus dibiarkan tetap menjadi laut yang alami.
2. Isari
Isari adalah putra Araumi. Araumi sempat memberikan wewenang kepemimpinan kepadanya tetapi beliau tak puas dan menilainya lemah. Araumi bahkan membunuh putranya karena menganggap Isari menghalangi rencananya.
Padahal, Isari mendatangi kantor Mizukage justru untuk melakukan perundingan demi melindungi klan Funato. Isari hanya tak ingin anggota klan Funato semakin banyak yang dikorbankan akibat perang yang tak berkesudahan.
3. Seiren
Seiren merupakan satu-satunya putri Araumi. Pasca bertarung dengan Kagura dan Boruto saat hendak menjemput Ikada, Seiren terluka parah dan kritis. Ini pula alasan Ikada akhirnya kembali ke klan Funato, yaitu untuk merawat Seiren.
Seiren sempat sadar dan langsung panik atas keberlangsungan klan Funato. Ikada yang tak tega menceritakan kisah sebenarnya lantas berbohong bahwa klan Funato menang. Tak berselang lama, Seiren menghembuskan nafas terakhir di pangkuan adiknya, Ikada.
Baca Juga: 5 Monster di Naruto dan Boruto yang Gak Kalah Kuat dari Bijuu
Editor’s picks
4. Tenma
Tenma hidup sebatang kara dan kerap dibenci oleh penduduk desa karena mencuri makanan. Ketika Araumi dan pasukan bajak laut mendarat di sebuah pulau, dia langsung terkesima dengan kekuatan Araumi dan minta diangkat sebagai anak.
Tenma seumuran dengan Isari. Tenma sangat ingin diapresiasi oleh ayah angkatnya. Sayangnya, dia tak kunjung memperoleh itu bahkan hingga tewas saat bertarung melawan Mizukage, Chojuro.
5. Funamushi
Funamushi adalah kaki tangan dari Seiren yang sangat setia. Tanpa pikira panjang, dia langsung memimpin pasukan untuk melakukan serangan balik atas Seiren yang cedera parah pasca bertarung dengan Kagura dan Boruto.
Funamushi membunuh Kagura yang memicu dendam rekannya untuk membunuh balik Funamushi. Dia tewas di tangan Buntan. Tak berhenti sampai disitu, anak Funamushi, Kobuna, juga menumbuhkan dendam atas kematian ayahnya.
6. Ikada
Dendam tak berkesudahan itu menyadarkan Boruto bahwa perang saudara ini tak sepatutnya diatasi dengan saling serang. Mempertaruhkan nyawanya, Boruto berunding dengan Ikada, putra bungsu Araumi sekaligus pemimpin baru klan Funato.
Pada akhirnya, perang saudara itu berakhir damai. Pemerintahan Kirigakure menahan Araumi, sedangkan Ikada diawasi oleh gurunya. Kendati adalah yang terkuat di klan Funato, Ikada sejak awal memang tak tertarik bertarung dan lebih menggemari pembuatan kapal.
Tak jarang, konflik dipicu karena kegagalan berkomunikasi. Chojuro, sebagai Mizukage, menyadari bahwa dia seharusnya melibatkan aspirasi dari berbagai kalangan rakyat, termasuk klan Funato yang sangat mencintai laut.
Oleh sebab itu, proyek Shinonome pun ditangguhkan hingga ditemukan solusi yang berterima bagi semua pihak. Semoga Kirigakure senantiasa aman dan damai!
Baca Juga: Tingkatan Ranking Misi Ninja di Naruto dan Boruto
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.