5 Rekomendasi Anime untuk Belajar Marketing, Idenya Kreatif!

Yoshino Koharu adalah seorang gadis desa yang mendambakan pekerjaan di kota tapi belum mampu melepas status jobseeker-nya. Disebabkan kesalahan perekrutan, Yoshino menerima pekerjaan sementara menjadi model promosi untuk dinas pariwisata di daerah pelosok. Tugas Yoshino adalah menjadi ratu dan menghidupkan kembali kejayaan Kerajaan Chupacabra, yakni sebuah ikon Kota Manoyama yang pernah terkenal sebagai bagian proyek pemulihan kampung halaman.

Anime ini mengajarkan betapa tidak mudahnya memajukan sebuah kota terutama jika mayoritas penduduknya telah lebih dulu menyerah. Namun bukan berarti mustahil, selama masih ada orang-orang yang peduli dan percaya kota mereka bisa lebih baik. Bersama tim pilihannya, Yoshino mencari ulang kekhasan Kota Manoyama yang mengarahkan mereka pada semacam seni ukir kayu (ranma).

Keunikan anime ini karena penonton bisa melihat realitas dunia marketing yang tak selalu berhasil dalam sekali percobaan. Kadang butuh banyak perubahan konsep marketing agar membuahkan hasil. Jika ingin belajar soal marketing pariwisata, Sakura Quest (2017) akan jadi rekomendasi anime yang cocok.

Seiya Kanie adalah murid SMA sekaligus mantan aktor cilik yang cerdas tetapi penyendiri. Suatu hari ia dipaksa menjadi manajer untuk menyelamatkan sebuah taman hiburan yang bobrok. Uniknya, sebagian besar karyawan taman hiburan tersebut berasal dari negeri sihir. Misi Seiya adalah mendapatkan 250 ribu pengunjung dalam waktu kurang dari tiga bulan agar taman tersebut tidak ditutup.

Di episode awal diperlihatkan betapa tak terawatnya lingkungan taman ditambah tak ramahnya para karyawan pertunjukan di sana. Satu-satunya hal yang layak dinikmati adalah menu kroket yang lezat. Akhirnya hal pertama yang Seiya lakukan begitu resmi menjabat adalah memperbaiki fasilitas dan mendisiplinkan kembali para karyawan. Barulah nantinya Seiya memulai strategi-strateginya untuk mempromosikan tempat tersebut.

Dari langkah yang diambil Seiya, penonton bisa belajar bahwa marketing yang baik dimulai dari produk yang berkualitas. Meskipun tidak semua metode marketing di anime ini realistis untuk diterapkan, tapi masih banyak ilmu bisnis dan marketing yang bisa dipelajari. Terutama hal-hal terkait pengelolaan taman hiburan.

Fuuka Miyazawa baru saja meninggalkan kariernya sebagai idol. Dalam masa sulitnya, ia memutuskan bekerja di sebuah akuarium kecil daerah Okinawa yang terancam ditutup. Bersama direktur pengganti dan karyawan akuarium lainnya, Fuuka belajar melayani pengunjung seraya menjaga kehidupan satwa di sana.

Sekilas anime ini kurang menarik, terutama jika kamu bukan pecinta satwa laut karena fokus utama ceritanya adalah keseharian petugas akuarium. Namun serupa Amagi Brilliant Park (2014), Shiroi Suna no Aquatope (2021) juga tengah memperjuangkan tempatnya agar tidak ditutup. Oleh sebab itu di anime ini penonton juga akan diajak melihat perjuangan para karyawan menarik lebih banyak pengunjung.

Meski upaya marketingnya tak segencar Amagi Brilliant Park, tapi ide soal es serut khas akuariumnya yang cukup inspiratif. Tentunya kita juga akan banyak belajar soal bisnis taman akuarium. Recommended untuk pecinta satwa laut atau penonton yang ingin belajar marketing wisata akuarium.

Tamako adalah gadis SMA canggung yang berasal dari keluarga pembuat mochi di daerah pusat perbelanjaan. Karena mulai prihatin dengan bisnis keluarganya, ia mengajak beberapa teman dan pedagang sekitar untuk lebih menghidupkan pusat perbelanjaan. Usaha mereka antara lain membuat video promosi, menyesuaikan lingkungan atau produk toko untuk menyambut valentine dan festival, membuka rumah hantu, dll.

Meski penyajian isu pemasarannya lebih terkesan ide acak yang kreatif, tetapi kita bisa meneladani semangat Tamako untuk meningkatkan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan. Selain kisah mengenai orang-orang di pusat perbelanjaan, anime ini cukup kental unsur humornya. Ada juga bumbu romansa yang akan lebih dieksplorasi pada versi movienya dengan judul Tamako Love Story (2014).

Shokugeki no Soma memang lebih terkenal sebagai anime sekolah memasak. Namun banyak hal yang bisa dipelajari dari anime ini selain soal kulinernya. Salah satunya adalah bidang marketing bisnis kuliner. Unsur yang belum tentu ada di anime kuliner lainnya.

Bagian tersebut paling menonjol di season 1 saat membantu kedai lokal bersaing dengan bisnis besar dalam menu kaarage, season 2 saat membantu restoran dekat stasiun yang hampir bangkrut, season 3 saat bersaing dengan masakan pedas di festival bulan, dan season 5 saat membuka restoran pantai. Di masing-masing episode tersebut Soma akan menganalisis pasar dan membuat strategi marketing terbaik guna menarik pelanggan.

Hal paling mengesankan, di anime ini tidak sekadar menyajikan ide pemasaran makanan. Soma secara gamblang menyampaikan hasil menganalisis pesaingnya, memperhitungkan harga pasaran, serta kecenderungan perilaku dan kebutuhan konsumen. Kalau soal marketing bisnis kuliner, belum ada anime lain yang bisa menandingi Shokugeki no Soma.

Memang jika dibandingkan perkembangan digital marketing sekarang ini, strategi pemasaran dalam rekomendasi anime tadi belum bisa mengimbangi. Namun konsep dasarnya masih relevan dijadikan pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat mengenal dunia marketing melalui anime, ya!