7 Rekomendasi Film Thriller Orisinal Netflix Era 2020-an

The Killer (dok. Netflix/The Killer)

Disutradarai David Fincher, The Killer menyoroti kehidupan seorang pembunuh bayaran yang kehilangan kendali atas emosinya setelah sebuah misi gagal. Film ini menampilkan Michael Fassbender sebagai tokoh utama yang dingin, metodis, tetapi perlahan terpecah oleh tekanan batin. Visual yang gelap, dialog minim, dan iringan musik yang mencolok menciptakan atmosfer menegangkan sepanjang durasi.

Narasi dalam film bergerak lambat, tetapi penuh intensitas, memperlihatkan sisi psikologis seorang pembunuh yang mulai meragukan sistem tempat ia bekerja. Dengan gaya penyutradaraan khas Fincher, film ini menjadi potret brutal dari obsesi dan kehancuran diri. The Killer menjadi tontonan menegangkan yang menuntut perhatian penuh dari penonton.

Rebel Ridge (dok. Netflix/Rebel Ridge)

Rebel Ridge merupakan thriller aksi penuh ledakan dan kritik sosial yang disutradarai oleh Jeremy Saulnier. Ceritanya mengikuti seorang mantan marinir yang terlibat dalam konspirasi besar ketika mencoba menyelamatkan seseorang dari ketidakadilan hukum. Film ini memadukan kekerasan fisik dengan komentar tajam tentang sistem keadilan di Amerika Serikat.

Karakter utama yang diperankan oleh Aaron Pierre tampil karismatik, penuh dendam, dan tak segan melawan kekuasaan yang korup. Aksi brutal berpadu dengan tensi moral dalam kisah penuh ketegangan yang bergerak cepat. Rebel Ridge menyuguhkan sajian penuh aksi yang juga menyentil isu sosial.

Operation Hyacinth (dok. Netflix/Operation Hyacinth)

Berlatar di Warsawa era 1980-an, Operation Hyacinth mengangkat kisah penyelidikan pembunuhan. Ceritanya membawa seorang detektif muda ke dalam dunia rahasia komunitas gay yang diawasi ketat oleh pemerintah komunis. Film asal Polandia ini memadukan thriller dengan drama sejarah sehingga menghadirkan atmosfer suram dan menyesakkan.

Ketegangan tumbuh ketika detektif mulai menyadari bahwa sistem tempat ia bekerja jauh lebih korup dan berbahaya dari yang ia duga. Lewat narasi yang lambat, tetapi mendalam, film ini menggambarkan konflik batin dan pencarian kebenaran dalam dunia yang represif. Operation Hyacinth merupakan thriller psikologis yang menyentuh bertema kebebasan dan identitas dengan cara yang menyayat.

Carry-On (dok. Netflix/Carry-On)

Film ini mengikuti kisah seorang agen Transportation Security Administration (TSA) atau keamanan bandara yang dipaksa menyelundupkan paket misterius dalam penerbangan Natal. Ini terjadi setelah ia diancam oleh sosok misterius. Carry-On menawarkan thriller yang berlangsung dalam ruang terbatas dan waktu sempit. Itu sebabnya, ketegangannya terus meningkat. Taron Egerton tampil sebagai protagonis yang terjebak dalam situasi mustahil sehingga memaksa penonton ikut merasakan tekanan yang ia alami.

Sutradara Jaume Collet-Serra menyajikan aksi yang intens dan keputusan moral sulit yang memicu konflik. Alur ceritanya bergerak cepat dengan twist mengejutkan. Ini adalah thriller seru dengan sentuhan drama dan intrik yang mencekam.

Fair Play (dok. Netflix/Fair Play)

Fair Play mengeksplorasi hubungan asmara yang mulai retak ketika satu pasangan mendapat promosi di perusahaan investasi tempat mereka bekerja. Ketika kekuasaan dan ambisi mulai memengaruhi relasi mereka, tensi lantas meningkat drastis. Phoebe Dynevor dan Alden Ehrenreich tampil luar biasa dalam peran yang menuntut emosi tinggi.

Film ini memadukan dinamika gender, persaingan profesional, dan kekerasan emosional dalam satu kisah yang tak nyaman, tetapi sangat memikat. Dengan atmosfer penuh tekanan, Fair Play menjadi thriller modern yang menggugah. Ini adalah kisah tentang harga kekuasaan dan batas antara cinta serta kendali.

Woman of the Hour (dok. Netflix/Woman of the Hour)

Disutradarai Anna Kendrick, Woman of the Hour diangkat dari kisah nyata Rodney Alcala, seorang pembunuh berantai yang sempat tampil dalam acara kencan televisi pada 1978. Film ini berfokus pada perempuan yang tanpa sadar memilih sang pembunuh sebagai pasangan dalam acara tersebut. Lantas, ia menyadari kenyataan mengerikan di balik pria itu. Dengan suasana era 70-an yang direkonstruksi dengan detail, film ini menciptakan ketegangan dari ketidaktahuan karakter terhadap bahaya yang mengintai.

Anna Kendrick tak hanya mengarahkan film dengan efektif. Namun, ia juga menyoroti isu kepercayaan, persepsi publik, dan kekerasan terhadap perempuan. Thriller ini menggabungkan fakta dan fiksi dengan cara yang menyeramkan sekaligus menyentuh.

The Devil All the Time (dok. Netflix/The Devil All the Time)

Dengan latar waktu antara Perang Dunia II dan era Perang Vietnam, The Devil All the Time menyuguhkan kisah kelam dari serangkaian karakter yang saling terhubung di sebuah kota kecil di Ohio. Tom Holland tampil kuat sebagai pemuda yang mencoba melindungi orang yang ia cintai dari kekerasan dan korupsi moral yang mengakar di sekitarnya. Film ini mempertemukan protagonis dengan tokoh pendeta gila, pembunuh berantai, dan polisi korup dalam narasi yang mengalir gelap serta depresif.

Dengan penceritaan nonlinear dan tema gotik yang kental, film ini menghadirkan atmosfer yang suram serta mengganggu. Robert Pattinson dan Bill Skarsgård juga memberikan penampilan mencolok. Ini adalah thriller drama penuh tragedi dan kritik terhadap iman, kekuasaan, serta dosa.

Tujuh film thriller orisinal Netflix era 2020-an di atas menunjukkan bahwa streaming platform ini tak hanya mengandalkan popularitas, tapi juga kualitas narasi dan sinematografi. Dengan tema yang beragam, dari kritik sosial hingga psikologi karakter, setiap film memberikan pengalaman menegangkan yang berbeda. Ada yang membawa kita ke dalam konflik batin tokohnya, ada juga yang menawarkan aksi dan misteri penuh kejutan. Mana saja yang belum kamu tonton?