Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Rekomendasi Film Western Era 2000-an yang Underrated

Bury My Heart at Wounded Knee (dok. HBO/Bury My Heart at Wounded Knee)
Bury My Heart at Wounded Knee (dok. HBO/Bury My Heart at Wounded Knee)
Intinya sih...
  • Film The Proposition menawarkan kisah balas dendam brutal di pedalaman Australia dengan suasana kelam yang kuat secara emosional.
  • Open Range mengangkat kisah para koboi penggembala yang menghadapi tirani penguasa tanah lokal dengan adegan tembak-menembak realistis.
  • The Three Burials merupakan film Western kontemporer yang kuat. Ia mengeksplorasi tema persahabatan dan keadilan di perbatasan Texas-Meksiko.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Genre Western mungkin tidak lagi menjadi primadona pada era modern. Namun masih banyak film Western luar biasa yang lahir era 2000-an dan luput dari radar penonton umum. Film-film ini menyajikan kisah mendalam tentang keadilan, balas dendam, dan kehormatan di tengah lanskap liar yang sunyi serta penuh konflik. Beberapa di antaranya menampilkan gaya klasik khas koboi, sementara yang lain mengusung pendekatan lebih kontemporer dan filosofis.

Sayangnya, banyak film yang tidak mendapatkan sorotan sebesar film Western populer lain. Padahal, kualitas, cerita, hingga sinematografi mereka tak kalah menawan. Nah, berikut ini rekomendasi film Western era 2000-an yang underrated. Semuanya layak untuk kamu tonton!

1. The Proposition (2005)

The Proposition (dok. Picture in Paradise/The Proposition)
The Proposition (dok. Picture in Paradise/The Proposition)

Disutradarai oleh John Hillcoat, film ini menawarkan kisah balas dendam brutal di pedalaman Australia. Naskahnya ditulis oleh musisi Nick Cave dan menyuguhkan tema kelam yang khas. Ceritanya mengikuti seorang pria yang diberi pilihan mustahil oleh polisi kolonial: membunuh saudaranya sendiri atau menyaksikan adiknya dieksekusi.

Suasana yang sunyi, lanskap yang gersang, dan skor musik yang menghantui membuat film ini sangat kuat secara emosional. Film ini juga menggambarkan benturan nilai moral di dunia tanpa hukum. Meski jarang dibicarakan, The Proposition merupakan salah satu film Western modern terbaik.

2. Open Range (2003)

Open Range (dok. Beacon Pictures/Open Range)
Open Range (dok. Beacon Pictures/Open Range)

Dibintangi dan disutradarai oleh Kevin Costner, Open Range mengangkat kisah para koboi penggembala yang menghadapi tirani penguasa tanah lokal. Cerita berfokus pada persahabatan dan kehormatan di tengah konflik kekerasan. Gaya penyutradaraan yang lambat, tetapi terarah, memberi waktu bagi penonton untuk mengenal karakter secara mendalam.

Adegan tembak-menembaknya termasuk yang terbaik dalam genre ini karena terasa realistis dan intens. Chemistry antara Costner dan Robert Duvall menjadi kekuatan utama film ini. Meski tidak sepopuler film Western lainnya, Open Range patut diapresiasi lebih luas.

3. The Three Burials of Melquiades Estrada (2005)

The Three Burials of Melquiades Estrada (dok. EuropaCorp/The Three Burials of Melquiades Estrada)
The Three Burials of Melquiades Estrada (dok. EuropaCorp/The Three Burials of Melquiades Estrada)

Film ini merupakan debut penyutradaraan dari aktor Tommy Lee Jones. Ceritanya tentang seorang koboi tua yang bersikeras mengubur sahabat Meksikonya sesuai janji, yakni di kampung halamannya. Film ini mengeksplorasi tema persahabatan, rasa bersalah, dan keadilan di perbatasan Texas-Meksiko.

Gaya penceritaan nonlinear memberi kedalaman dan lapisan emosional pada karakter. The Three Burials juga menyoroti isu imigrasi dan ketidakadilan dengan cara yang menyentuh. Film ini merupakan sebuah Western kontemporer yang kuat dan layak mendapatkan lebih banyak perhatian.

4. Seraphim Falls (2006)

Seraphim Falls (dok. Icon Productions/Seraphim Falls)
Seraphim Falls (dok. Icon Productions/Seraphim Falls)

Liam Neeson dan Pierce Brosnan dipertemukan dalam film ini lewat kisah balas dendam setelah Perang Saudara Amerika. Ceritanya sederhana: seorang pria diburu tanpa henti oleh orang lain karena masa lalu yang kelam. Namun, semakin lama, film berubah menjadi meditasi tentang pengampunan dan beban dendam.

Lanskap pegunungan bersalju menjadi latar epik yang memperkuat suasana cerita. Akting dua pemeran utamanya sangat memukau dengan dialog minim, tetapi sarat makna. Seraphim Falls adalah Western filosofis yang patut ditonton ulang dengan sudut pandang baru.

5. Bury My Heart at Wounded Knee (2007)

Bury My Heart at Wounded Knee (dok. HBO/Bury My Heart at Wounded Knee)
Bury My Heart at Wounded Knee (dok. HBO/Bury My Heart at Wounded Knee)

Diangkat dari buku sejarah terkenal, film ini menyoroti penderitaan suku asli Amerika pada penghujung abad ke-19. Diproduksi HBO, film ini punya kualitas sinematik tinggi meski hanya tayang di televisi. Ceritanya mengikuti kisah nyata beberapa tokoh asli dan perjuangan mereka menghadapi kebijakan pemerintah AS.

Film ini menyuguhkan sisi kelam dari sejarah Amerika yang jarang ditampilkan dalam film mainstream. Lewat narasi yang emosional dan akting kuat, film ini jadi bentuk penghormatan yang menyentuh. Bury My Heart at Wounded Knee sangat direkomendasikan bagi pencinta sejarah dan Western berbobot.

6. Appaloosa (2008)

Appaloosa (dok. New Line Cinema/Appaloosa)
Appaloosa (dok. New Line Cinema/Appaloosa)

Disutradarai oleh Ed Harris, film ini mengisahkan dua penegak hukum yang datang ke kota kecil bernama Appaloosa untuk menangkap seorang kriminal. Tema film ini lebih tenang dan fokus pada dialog serta hubungan antartokohnya. Ed Harris dan Viggo Mortensen tampil dengan chemistry yang solid sebagai duo koboi.

Ceritanya klasik, tetapi digarap dengan pendekatan modern yang elegan. Musik dan sinematografi memperkuat suasana nostalgia Western klasik. Sayangnya, film ini kurang mendapat sorotan, padahal layak masuk jajaran film koboi terbaik dekade ini.

7. The Claim (2000)

The Claim (dok. Art Council of England/The Claim)
The Claim (dok. Art Council of England/The Claim)

Film ini merupakan adaptasi bebas dari novel The Mayor of Casterbridge karya Thomas Hardy yang diubah menjadi Western. Berlatar di pegunungan bersalju California saat demam emas, ceritanya mengikuti seorang pria dengan masa lalu kelam yang kembali menghantui. The Claim menyuguhkan visual yang sangat indah.

Tema pengkhianatan, pengampunan, dan cinta jadi inti dari kisahnya. Musik latar juga menambah suasana melankolis yang mendalam. Film ini adalah perpaduan antara drama periodik dan Western yang sangat underrated.

Ketujuh film di atas membuktikan bahwa Western modern masih punya banyak cerita kuat dan visual yang memukau untuk disuguhkan. Masing-masing membawa tema unik, dari yang kelam dan brutal hingga yang tenang serta penuh refleksi. Buat kamu pencinta genre Western atau sekadar ingin mencoba tontonan dengan atmosfer berbeda, film-film di atas bisa menjadi pilihan yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us