[REVIEW] Dr. Stone: New World Part 1—Bersiap Menuju Seberang Lautan!

Setelah beraliansi dengan Tsukasa, kerajaan sains yang dibangun Senku mulai bertambah besar. Tujuan Senku untuk memecahkan misteri pembatuan sekaligus membebaskan lebih banyak orang pun ia wujudkan dengan hati-hati. Membebaskan lebih banyak orang membutuhkan lebih banyak cairan asam nitrat, yang notabene makin terbatas setelah gua kelelawar yang menjadi sumbernya telah lenyap. Belum lagi, keterbatasan pangan juga menjadi alasan mengapa Senku hanya membebaskan orang-orang tertentu. 

Mendengarkan cerita yang turun-temurun diwariskan ke Ruri, Senku yakin jika sang ayah, Byakuya, meninggalkan banyak bebatuan berharga yang berguna demi umat manusia. Ia meninggalkannya di pulau tempat mereka mendarat pertama kali ke Bumi. Di antara harta yang ditinggalkan Byakuya, Senku yakin jika ia bisa menemukan platinum, unsur yang bisa ia gunakan untuk membuat cairan asam nitrat tanpa batas. Oleh karena itu, misi Senku selanjutnya adalah membuat kapal, peta, mencari sumber bahan bakar, hingga membuat lahan pertanian. 

Sebelum menonton musim ketiga dari anime Dr. Stone, ada baiknya jika kamu menonton episode spesial Dr. Stone: Ryusui terlebih dahulu. Episode spesial ini akan berfokus pada kebangkitan Ryusui yang akan menjadi nakhoda kapal sekaligus salah satu tokoh utama dalam kerajaan sains. Berlanjut ke musim ketiga, eksperimen Senku tampil lebih beragam dibandingkan dengan dua musim sebelumnya.

Mengikuti formula musim lalu, demi membuat kapal layar dan mencari bahan bakar, Senku akan memulai dengan menciptakan ulang benda sehari-hari. Deretan benda sederhana, seperti kamera, kertas lakmus, oven, cermin, hingga termometer, pun mulai dibuat oleh Senku pada musim ketiga ini. Selain itu, beberapa benda yang cukup menarik, seperti balon udara, motorboat, mesin stirling, GPS, hingga metal detector, juga berhasil Senku buat. Musim ketiga ini memang dipenuhi dengan penemuan yang lebih out of the box ketimbang musim sebelumnya.

Berhasil membuat kapal layar, Senku memulai petualangannya menuju pulau tempat ayahnya mendarat ke Bumi. Sampai di pulau, Senku dan beberapa orang tim ekspedisi mulai menjelajah sementara karakter lainnya tetap tinggal di kapal. Secara tak terduga, seorang gadis misterius melemparkan batu bersinar yang membuat sebagian karakter kini membatu. 

Cahaya yang dipancarkan mirip dengan cahaya hijau yang membuat semua orang membatu 3.700 tahun silam meski kali ini hanya dalam skala kecil. Alhasil, Chrome, Ryusui, Ginro, Taiju dan seluruh awak kapal yang tersisa pun membatu. Senku bersama dengan Gen, Kohaku, Suika, Kinro, Soyuz, dan dibantu seorang penduduk asli pulau bernama Amaryliss lantas berusaha menyusup untuk memecahkan misteri pembatuan dan mencari harta yang ditinggalkan Byakuya.

Anime ini masih diproduksi oleh studio yang sama dengan musim sebelumnya. Penulis cukup puas karena desain dan animasi yang ditampilkan dalam Dr. Stone kali ini masih sama bagus. TMS Entertainment cukup sukses mengadaptasi seri ini sehingga tampil menarik dan membawakan adegan dalam manga ke level yang berbeda. 

Deretan penemuan dan eksperimen Senku pun dibuat dengan apik. Penonton serasa ikut menikmati proses pembuatan berbagai hal. Apalagi, Dr. Stone: New World hadir dengan penemuan yang lebih banyak dan canggih. Keren banget, deh, pokoknya!

Dr. Stone memang selalu punya lagu yang hype dan ear-catching. Untuk musim kali ini, Huwie Ishizaki membuka setiap episode dengan lagu yang berjudul "Wasuregataki". Lagu ini punya vibe yang bersemangat dan mengingatkan penulis kembali dengan lagu-lagu pembuka pada musim sebelumnya. Gak mengherankan, sih, soalnya penyanyi sekaligus aktor ini punya suara yang merdu dan beberapa kali pernah mengisi soundtrack anime.

Selain Ishizaki, grup band rock Okamoto's punya lagu penutup yang gak kalah catchy untuk didengarkan. Menutup seri dengan lagu yang berjudul "Where Do We Go?", Okamoto's membawakan lagu rock dengan lantunan yang cukup tenang. Dua lagu Dr. Stone: New World ini memang epik, nih!

Jika musim pertama dan kedua disutradarai oleh Shinya Iino, musim ketiga Dr. Stone digarap oleh Shūhei Matsushita. Episode spesial Dr. Stone: Ryusui juga digarap oleh Matsushita, lho. Kendati digarap oleh sutradara yang berbeda, Dr. Stone: New World nyatanya tampil dengan kualitas yang sama, bahkan melebihi musim pertama dan kedua. 

Matsushita sendiri lebih sering berkecimpung sebagai episode director. Pengalaman pertamanya sebagai sutradara adalah menggarap film DEEMO Memorial Keys yang tayang pada paruh awal 2022 lalu. Meskipun Dr. Stone: New World adalah anime pertama yang ia kerjakan sebagai sutradara, Matsushita tampaknya berhasil membuat musim ketiga kali ini tampil berkesan, tambah epik, dan makin seru untuk ditonton. 

Bagian pertama dari Dr. Stone: New World sudah resmi selesai dengan ending yang belum terjawab. Tentunya penonton akan disuguhkan lebih banyak pemecahan misteri terkait pembatuan pada bagian kedua. Bagian kedua sendiri akan tayang Oktober nanti.

Penulis gak akan sungkan memberi skor 4,5/5 untuk Dr. Stone: New World Part 1. Dari segi cerita yang memang enjoyable, penemuan Senku yang gak ngebosenin, hingga musik dan desain yang sangat mendukung membuat anime ini layak ditonton hingga habis. Apakah kamu sudah menonton musim terbaru dari Dr. Stone ini? Berikan pendapatmu setelah menonton di kolom komentar, ya!