Review Film A House of Dynamite, Intens dan Menegangkan

A House of Dynamite merupakan film bergenre thriller politik yang dirilis pada 24 Oktober 2025 di platform Netflix. Kisah film ini dimulai saat radar pertahanan AS mendeteksi rudal balistik lintas benua yang terdeteksi sudah melintas wilayah Pasifik dan diarahkan ke Chicago.

Dalam kurun waktu 18 menit, pemerintah dan militer AS, termasuk tim di White House Situation Room hingga komando strategis militer, harus memutuskan apakah akan menembak balik atau menunggu informasi lebih lanjut. Di sisi lain, Kapten Olivia Walker (Rebecca Ferguson) yang berada di pusat situasi tengah bekerja keras untuk menganalisis data intelijen dan mengoordinasikan respons pertahanan.

Sedangkan pusat komando militer dan pusat pertahanan di bagian Alaska tengah berusaha mencari cara untuk menghadang rudal yang akan menghantam daerah Chicago. Selain Olivia, peran pemerintah Amerika Serikat di film ini juga sangat menonjol dalam mengambil keputusan yang berat.

Cuplikan A House of Dynamite

Kali ini, Netflix berhasil menampilkan ketegangan politik yang intens lewat A House of Dynamite. Film ini berhasil membawa penonton ke tengah krisis nuklir yang mendadak datang ke Chicago, Amerika Serikat.

Menariknya, para petinggi hingga tim pertahanan nasional hanya memiliki 18 menit untuk mengambil tindakan sebelum nuklir ini menghantam seluruh kota. Adegan tersebut sangat menarik karena penonton dibuat ikut merasakan panik, ragu, dan ikut merasa bersalah dengan setiap keputusan yang merka ambil. Itulah mengapa film ini akan cocok banget untuk kamu yang menyukai thriller politik dengan ketegangan yang intens.

Salah satu daya tarik utama dari A House of Dynamite adalah bagaimana Kathryn Bigelow mengemas visualnya. Pasalnya, setiap adegan terasa nyata, seolah penonton benar-benar dibawa ke tengah krisis besar.

Pengambilan gambar yang dilakukan Barry Ackroyd memakai kamera genggam atau hand-held yang memberikan kesan seolah peristiwa tersebut sedang terjadi saat ini. Gak hanya itu, penyuntingan adegan antara ruang komando, tampilan satelit, dan ekspresi panik para tokohnya berhasil mendukung suasana tegang dan bikin penonton ikut fokus dengan alur ceritanya.

Meskipun bertemakan politik dan tragedi nuklir, A House of Dynamite tetap terasa relevan dan mudah dipahami. Setiap dialog yang dituturkan oleh karakter terasa lebih hidup dengan pendalaman akting yang luar biasa.

Film ini membuktikan bahwa dalam situasi segenting apapun, tentunya kita harus mengutamakan sisi kemanusiaan. A House of Dynamite juga mengingatkan bahwa kekuasaan dan tanggung jawab sering berjalan berdampingan dengan rasa takut dan keraguan dari seorang pemimpin. Jadi, bagaimana menurutmu tentang film ini?

Setelah membaca review film A House of Dynamite ini, mungkin kamu akan semakin penasaran dengan jalan cerita full dari film ini. Jadi, tunggu apa lagi? Langsung tonton A House of Dynamite di Netflix sekarang!

1. Siapa sutradara film A House of Dynamite?
   Film ini disutradarai oleh Kathryn Bigelow yang dikenal lewat karya-karyanya yang ikonik seperti The Hurt Locker dan Zero Dark Thirty.

2. Apakah film ini diangkat dari kisah nyata?
   Tidak secara langsung, namun kisahnya terinspirasi dari situasi politik global dan dilema moral yang sering dihadapi para pemimpin dunia saat menghadapi krisis.

3. Siapa saja pemain utama A House of Dynamite?
   Film ini dibintangi oleh Idris Elba, Rebecca Ferguson, Gabriel Basso, hingga Jared Harris.