Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tokoh yang Mengalami Trauma Usai Kehilangan Orang Tercinta di Film

Karakter mengalami trauma mendalam di film (instagram.com/hagaipakan | instagram.com/prillylatuconsina96)
Karakter mengalami trauma mendalam di film (instagram.com/hagaipakan | instagram.com/prillylatuconsina96)

Mental dan cara berpikir setiap orang tentunya sangat berbeda-beda, saat menghadapi kehilangan seseorang untuk selama-lamanya. Ada yang bersedih sewajarnya, ada yang berusaha untuk mengikhlaskan, hingga ada juga yang merasa kehilangan yang teramat sangat, sampai menimbulkan rasa trauma yang cukup mendalam.

Rasa trauma saat kehilangan seseorang yang dicintai, rupanya pernah dirasakan oleh beberapa tokoh atau karakter dalam film Indonesia. Misalnya saja, ada film Ketika Berhenti di Sini yang menghadirkan cerita dengan alur yang serupa. Selain itu, ada beberapa karakter lainnya, yang mengalami trauma cukup mendalam. Berikut ulasannya, karena penuh dengan pesan dan makna yang mendalam. So, di simak!

1. Adam di film Berbalas Kejam (2023)

Film Berbalas Kejam (dok. Tiger Wong Entertainment / Berbalas Kejam)
Film Berbalas Kejam (dok. Tiger Wong Entertainment / Berbalas Kejam)

Pertama ada karakter Adami, yang diperankan oleh Reza Rahadian di film Berbalas Kejam (2023). Dia mengalami trauma yang sangat mendalam yang sangat panjang, setelah ditinggalkan istri dan anak, tepat di hari ulang tahunnya. Sang istri dan anaknya, meninggal di depan mata Adam sendiri, dengan cara dibunuh dengan sadis oleh para perampok.

Usaha Adam untuk menyembuhkan rasa trauma yang dia alami, sangatlah tidak mudah. Bertahun-tahun berusaha kembali bangkit, rupanya membuat ingatan Adam kembali melayang ke masa lalu. Hingga akhirnya dia bertemu dengan salah satu psikiater perempuan, yang mampu membuatnya sembuh dan jatuh hati.

Meskipun trauma yang Adam rasakan telah sedikit hilang, namun rasa sakit hati untuk membalaskan dendam, tetap menggebu-gebu. Salah satu pembalasan dendam yang dia lakukan kepada para perampok tersebut, dengan membunuh mereka secara menyakitkan dan sangat kejam. Hal ini, membuat Adam lebih merasa puas untuk melepas kekesalan.

2. Anindita di Ketika Berhenti di Sini (2023)

Ketika Berhenti di Sini (dok. Sinemaku Pictures / Ketika Berhenti di Sini)
Ketika Berhenti di Sini (dok. Sinemaku Pictures / Ketika Berhenti di Sini)

Segera tayang di bulan Juli 2023, ada Anindita yang diperankan Prilly Latuconsina di film Ketika Berhenti di Sini (2023). Dia mengalami trauma, setelah kehilangan kekasih tercintanya, yang meninggal setelah mengalami kecelakaan yang sangat tragis. Hal ini sangat wajar, karena Anandita telah menjalin kasih dengan pria tersebut, selama 4 tahun.

Perlahan-lahan, trauma yang Anandita rasakan berkurang. Hal ini terjadi, ketika Anandita mendapatkan sebuah kacamata ajaib, yang mampu menghadirkan kekasihnya hingga bisa berbicara dan bercengkerama. Meskipun pada akhirnya, Anandita disebut depresi oleh orang-orang di sekitarnya, akibat kehilangan Ed (Bryan Domani).

3. Mbak Pur di Losmen Bu Broto (2021)

Losmen Bu Broto (dok. Paragon Pictures / Losmen Bu Broto)
Losmen Bu Broto (dok. Paragon Pictures / Losmen Bu Broto)

Ketiga ada sosok Mbak Pur di Losmen Bu Broto (2021), yang diperankan Putri Marino. Sebelumnya, Mbak Pur merupakan anggota keluarga yang sangat ceria dan penuh dengan kehangatan. Namun setelah kekasih hatinya meninggal dunia, Mbak Pur menjadi orang yang sangat tertutup. Tidak jarang Mbak Pur juga menjadi lebih sensitif dan mudah marah.

Telah berselang bertahun-tahun, Mbak Pur sepertinya masih belum mampu melupakan kejadian menyedihkan tersebut. Di saat sang kekasih harus menjemput adiknya Mbak Pur, hingga harus mengalami kecelakaan. Alhasil, Mbak Pur mempunyai hubungan yang kurang baik dengan adiknya, hingga tidak jarang menyalahkan dan menuduh yang tidak-tidak.

4. Ajeng di Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020)

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (dok. Visinema Pictures / Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini)
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (dok. Visinema Pictures / Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini)

Sukses mencuri perhatian, ada Ajeng yang diperankan Susan Bachtiar di Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020) . Dia mengalami trauma, setelah kehilangan salah satu anak kembarnya, saat sedang melahirkan. Ibu dari tiga anak ini, dipaksa untuk selalu tutup mulut dari anak-anaknya, hingga harus tegar tentang kematian anak kandungnya.

Tidak jarang, Ajeng menangis sendirian di dalam kamar, sambil mencium dan memeluk pakaian yang sebelumnya harus dipakai anaknya. Padahal, kejadian ini telah berjalan hampir belasan tahun, namun Ajeng belum bisa menerima semuanya. Parahnya, sang suami memaksa Ajeng untuk tidak membagi kesedihan atau bercerita kepada anaknya.

5. Karang di Moga Bunda Disayang Allah (2013)

Moga Bunda Disayang Allah (dok. Soraya Intercine Films / Moga Bunda Disayang Allah)
Moga Bunda Disayang Allah (dok. Soraya Intercine Films / Moga Bunda Disayang Allah)

Terakhir ada karakter Karang di Moga Bunda Disayang Allah (2013), yang diperankan Fedi Nuril. Sebelumnya, Karang merupakan laki-laki yang sangat hangat dan dekat kepada anak-anak. Bahkan tidak jarang, Karang memberikan pelajaran gratis untuk anak-anak di sekitarnya dengan penuh kasih sayang.

Suatu ketika, Karang dan anak-anak asuhannya harus mengalami sebuah kecelakaan di kapal laut. Kejadian tersebut, membuat anak-anak yang ikut, meninggal secara bersamaan. Tentunya, hal ini membuat Karang menjadi trauma dan kehilangan. Kini, Karang berubah menjadi pria penutup yang suka sekali dengan minuman keras.

Rasa kehilangan yang Karang rasakan, sepertinya membuat Karang menjadi malas dan tidak mau menjadi guru anak-anak lagi. Hingga akhirnya, Karang diberikan sebuah misi untuk mengajari anak perempuan yang buta, tuli dan juga bisu. Meskipun caranya terkesan sangat berbeda, namun Karang berhasil mendidik dan menghilangkan rasa traumanya.

Rasa trauma sebenarnya sangat bisa untuk disembuhkan. Segera berkonsultasi kepada para ahli, hingga jangan pernah menutup diri. Yuk kembali bangkit, karena hidup masih panjang dan masih banyak mimpi yang belum digapai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandi Nugraha
EditorSandi Nugraha
Follow Us