[REVIEW] Barbarian, Film Horor Paket Lengkap Penuh Plot Twist

2. Alur ceritanya susah ditebak, bikin curiga mulu!

Georgina Campbell dalam film Barbarian (dok. 20th Century Studios/Barbarian)

Meski bukan sepenuhnya film horor bertema haunted house, Barbarian uniknya mengandung hal-hal yang biasa dijumpai dalam film horor berlatar rumah angker. Salah satunya adalah ruang bawah tanah alias basement.

Dalam satu adegan, Tess dikisahkan terjebak di ruang bawah tanah ketika sedang mengambil tisu toilet. Dalam film horor seperti Insidious (2010) atau The Conjuring (2013), adegan tersebut biasanya menjadi waktu yang tepat bagi hantu atau iblis menampakkan diri.

Namun, alih-alih dedemit, Tess justru menemukan sesuatu yang lain di ruang bawah tanah tersebut. "Sesuatu" tersebut berhasil membalikkan kecurigaan penonton yang telah menduga-duga sejak awal. Benar-benar di luar ekspektasi!

3. Pergerakan kamera yang dinamis berhasil mempertebal suasana horor

Justin Long dalam film Barbarian (dok. 20th Century Studios/Barbarian)

Selain naskah garapan Zach Cregger yang susah ditebak, teknis juga menjadi aspek terpenting dalam Barbarian. Salah satu yang berjasa membangun nuansa horor adalah musik gubahan Anna Drubich (Scary Stories to Tell in the Dark, Fear Street Part Three: 1666).

Di awal film, Drubich memasukkan beragam suara aneh yang sanggup bikin penonton tak nyaman. Scoring yang juara tersebut juga dibarengi oleh sinematografi yang dinamis dari Zach Kuperstein.

Kuperstein, sinematografer yang pernah terlibat dalam film-film horor kece macam The Eyes of My Mother (2016) dan The Vigil (2019), tahu cara memanfaatkan camera placement. Kabarnya, saat menggarap Barbarian, ia terinspirasi dari film-film karya David Fincher dan Sam Raimi, lho.

Baca Juga: 5 Film Thriller yang Tayang Tahun 2022, Ada Barbarian!

4. Akting jajaran pemain yang solid. Georgina Campbell badass!

Georgina Campbell dalam film Barbarian (dok. 20th Century Studios/Barbarian)

Harus diakui, menggandeng Bill Skarsgård sebagai salah satu pemain adalah keputusan yang cerdas. Selama ini, penggemar horor telah terbiasa melihat Skarsgård sebagai Pennywise the Dancing Clown dalam seri film It.

Kehadiran sang aktor berhasil membuat penonton curiga kalau Keith (Skarsgård) menyimpan sebuah agenda tersembunyi dalam Barbarian. Selain Skarsgård, Justin Long yang muncul pada paruh kedua juga sukses menciptakan nuansa komedi.

Meski begitu, AJ Gilbride, karakter yang dibawakan Long, juga merepresentasikan isu penting yang marak diberitakan belakangan ini, yakni pelecehan seksual. Namun, pujian sebesar-besarnya layak diberikan pada Georgina Campbell.

Menolak tampil klise ala protagonis film horor pada umumnya, karakter Tess (Campbell) terbilang cerdas. Bahkan, dengan heroik, ia memutuskan kembali ke rumah tersebut untuk menyelamatkan salah satu karakter. Badass pol!

5. Ending yang bakal memuaskan para pencinta gore

Justin Long dan Georgina Campbell dalam film Barbarian (dok. 20th Century Studios/Barbarian)

Sebenarnya, surprise yang diusung Barbarian bukan hal baru dalam perfilman Hollywood. Jauh sebelumnya, konsep serupa diperkenalkan oleh sineas legendaris Alfred Hitchcock lewat Psycho (1960) dan The Birds (1963).

Layaknya film-film karya Hitchcock, Barbarian dibuka dengan drama mengenai dua orang asing yang terlibat suatu kejadian canggung. Kemudian, Zach Cregger dengan cerdik memasukkan elemen haunted house sebelum menghentak penonton lewat sajian gore di babak ketiga.

Yap, percayalah, apabila kamu suka dengan film-film horor macam The Hills Have Eyes (2006) dan Evil Dead (2013), third-act Barbarian dijamin bakal memuaskan dahagamu. Sadisnya gak kaleng-kaleng!

Dengan plot yang gak bisa ditebak dan campuran berbagai elemen horor, rasanya tak berlebihan jika menobatkan Barbarian sebagai film paket lengkap tahun ini. Sudah ada rencana untuk menontonnya? Mumpung dalam suasana Halloween, jangan lupa ajak bestie-mu sesama pencinta horor buat nonton dan teriak bareng, ya.

Baca Juga: 10 Film Horor Terbaik Sepanjang 2022, Scream Gak Ada Matinya!