Jakarta, IDN Times - Shen Entertainment dan RA Pictures bersama Legacy Pictures meluncurkan film terbaru, Marni: The Story of Wewe Gombel. Film ini membawakan cerita mistis dibalut dengan cerita drama dan adegan action.
Para cast film ini, Amanda Rigby, Hannah Al Rashid, dan Frislly Herlinda menceritakan pengalaman mereka di lokasi syuting. Suasananya hingga ada kejadian menyeramkan. Berikut pernyataan langsung dari mereka saat berkunjung ke kantor IDN Media.
Hannah Al Rashid pemeran Rahayu menceritakan keadaan salah satu lokasi syuting yang berupa rumah tua di Sukabumi. Rumah tersebut ternyata berada di pinggir jalan raya dan suasananya cukup ramai.
"Rumah itu memang rumah tua tapi sebenarnya rumah itu berada di pinggir jalan raya di depan bioskop di Sukabumi. Dan suasananya ramai banget di sekitar itu. Tapi kru art itu membuat rumah tua itu menawarkan sensasi yang lebih tua lagi dipercantik untuk look-nya kayak di film," ucapnya saat di kantor IDN Media, pada Selasa (07/05/2024).
Lokasi syuting berikutnya adalah pohon besar yang berada di ujung Sukabumi. Sang sutradara, Billy Christian, mencari pohon yang paling seram.
"Sengaja pohon yang paling seram di Sukabumi itu di mana. Dicari ada beberapa kandidat pohon sampai akhirnya Kak Billy memilih pohon yang di trailer itu. Pohon di Sukabumi yang jauh dan di pinggir," ungkap Frislly.
Aktris yang disebut memiliki kemampuan indera keenam ini, sebut ada penampakan hantu perempuan di pohon tersebut. "Pohonnya memang seram dan ada Wewe (Gombel) asli. Aku tahunya pas dikasih tau lokasinya di mana. Aku lihat di foto sebelum syuting," tambahnya.
Tak begitu jauh dari Sukabumi, film ini juga syuting di sebuah desa terpencil di Lembang. Amanda Rigby pemeran Anisa menceritakan keadaan desa tersebut yang jauh dari pusat kota.
"Lokasi ada yang di Lembang, kayak desa tapi harus melewati hutan selama satu jam. Dan gak ada sinyal di sana. Kalau kita pulang syuting kita jalannya tuh gelap dan nyasar. Desanya memang berpenghuni tapi ya memang jarang ada lampu," ucapnya.
Frislly Herlinda sebagai Popi menceritakan rumah tua di Sukabumi yang memiliki kejadiaan mengerikan. Jauh sebelum digunakan syuting film Marni: The Story of Wewe Gombel, penghuni rumah tersebut meninggal karena dibunuh.
"Rumah itu sendiri punya kejadian naas di mana memang penghuni yang pernah tinggal di sana itu meninggal dibunuh. Lokasi kejadiannya di kamar Ibu Rahayu (Hannah Al Rasyid). Di kamar karakter Annisa juga ada (sosok makhluk halus) tapi tidak terlalu ganggu. Kamar Popi itu ada hantu anak kecil," ucapnya.
Mantan Jordi Onsu ini sempat melihat masa lalu di lokasi syuting tersebut. Frislly pun melihat pembantaian yang dilakukan oleh penjajahan Jepang.
"Kru mengalami gangguan, pas tidur di sana mereka lihat cewek bolak-balik. Mereka dengar suara langkah ramai-ramai. Pas aku lihat ternyata itu pembantaian orang-orang di penjajahan Jepang. Jadi Jepang ngebantai ketika kita sudah dinyatakan merdeka itu di sana. Dan pas aku cari tahu ke masyarakat ternyata memang benar," ucap Frislly.
Cerita lainnya datang dari Amanda Rigby yang sempat izin syuting karena ada urusan di Jepang. Namun, sutradara dan beberapa kru justru mendengar suaranya di lokasi syuting.
"Ada hari di mana aku izin satu hari ada kerjaan di Jakarta. Di grup ada yang bilang di lokasi dengar suara aku, padahal aku di Jakarta. Ada yang dengar juga suara aku lagi nyanyi pas aku kebetulan izin," tambah Amanda.
Lokasi syuting film Marni: The Story of Wewe Gombel memang tak seram, ya. Mereka kompak menyebut scene di desa jadi yang paling seram.