Tak Hanya Nyentrik, Ini 8 Makna di Balik Kostum Game of Thrones

Perjalanan Daenerys Targaryen dari buron kerajaan sampai menjadi Mother of Dragon tidak pernah sepi dari epik, tetapi yang mungkin tidak selalu diperhatikan oleh penonton adalah busananya yang selaras dengan perjuangan dan kemenangannya. Clapton telah mengungkapkan bahwa kostum pertama yang ia kenakan dimaksudkan berdasarkan ingatan saudara laki-lakinya tentang jenis-jenis gaun sutra yang pernah dilihatnya di tubuh pelayan dan pelacur di kota-kota Westeros.

Menimbang bahwa dia adalah seorang oportunis yang memutuskan untuk menukar Dany dengan Khal Drogo dengan imbalan bantuannya merebut kembali Iron Throne, keputusan untuk mengenakannya dengan pakaian pelacur umum tentu cocok. Setelah dia jatuh cinta dan kemudian kehilangan Khal, Daenerys memimpin kalasar kecil sendiri, tetapi diam-diam meratapinya dengan mengenakan gaun biru.

Seperti yang dijelaskan Clapton kepada Fashionista, "Mereka adalah referensi kembali ke Khal Drogo dan Dothraki, karena biru adalah warna khusus mereka. Itu adalah pigmen alami langka yang tersedia bagi mereka di wilayah mereka." Akhirnya, dia beralih ke nada yang lebih putih dan abu-abu, yang seharusnya menggemakan "rasa kekuasaan dan juga keabadian" yang baru ditemukan Dany.

Dia terus memakai pakaian warna putih dan abu-abu sejak saat itu, dan tampilan "North" dari season 7 dimaksudkan untuk mengekspresikan "Warrior Queen" yang aestetik. Tetapi penggemar mungkin mulai memperhatikan nuansa merah merayap ke dalam kostumnya, yang menurut Elle Magazine adalah isyarat visual bahwa pada akhirnya dia benar-benar siap untuk naik takhta.

Dulu ketika Jon Snow dianggap sebagai anak haram Eddard Stark, dan telah menyerahkan dirinya kepada Night's Watch, ia mengenakan banyak pakaian hitam. Namun, begitu dia dikhianati dan harus dihidupkan kembali dari kematian, pakaiannya mulai memiliki rona kecoklatan yang lebih mirip dengan House-nya selain kulit hitam yang sudah lama dipakainya.

Setelah muncul sebagai pemenang dalam Battle of Bastard, dan merebut kembali Winterfell untuk House Stark, saat itulah ia benar-benar mulai memakai gaya ayah de facto-nya, Ned, bersama dengan beberapa hiasan bulu yang mengingatkan akan waktu yang dihabiskannya saat hidup bersama Wildling.

Jadi, sekarang dia memakai sigil dan palet warna House-nya, bersama dengan beberapa ikat hitam dan beberapa ombak. Clapton mengonfirmasi penggabungan gaya yang terlihat jelas memiliki tujuan tertentu. Ia memberi tahu Uproxx, "Sangat menarik melihatnya mengalami transisi, karena itu memiliki tempat sendiri di perjalanannya. Tiba-tiba orang mengerti bahwa dia cocok untuk peran itu (memimpin). Dia sanggup menarik orang Utara, dan berhasil membawa seluruh kelompok dengan Wildlings dan semua orang bersama-sama."

Sudah lama sekali sejak Cersei terlihat berjalan di sekitar taman dengan gaun merah muda lembut dengan kunci bunga yang mengalir. Bahkan Cersei tidak pernah memakai warna ungu selama ini, bahkan sebelum kehilangan anak terakhirnya. Dia mulai dengan mengenakan sebagian besar merah, yang merupakan ciri House-nya dan kekuatan kekuasaan dari Iron Throne. Begitu anak-anaknya mulai sekarat, perlahan tapi pasti, dia mulai tertarik pada pakaian hitam yang menandakan kesedihan dan kemarahannya. 

Pakaian penobatannya, Clapton menjelaskan, adalah semacam penghormatan langsung kepada almarhum ayahnya, Tywin, yang mengajarinya semua yang dia tahu tentang menjadi pemimpin tangan besi. "Aku ingin potongan kulit yang akan mencerminkan Tywin — itu adalah segalanya yang selalu dia katakan kepada ayahnya, dan dia sekarang bisa melakukannya," katanya. "Jadi harus ada kekuatan itu. Itu harus warna hitam karena dia berkabung, tapi aku ingin jenis baja di balik itu, kekuatan dari dalam."

Bukan kebetulan juga bahwa alih-alih emas Lannister, dia memilih untuk menggunakan lebih banyak logam perak untuk menandakan keberaniannya juga.

Karakter lain yang kostumnya selalu kaya dengan detail adalah Margaery Tyrell, istri dan ratu bagi Renly, Joffrey, dan Tommen Baratheon. Gaun Margaery ini berwarna-warni dan penuh dengan pola dan arsitektur yang menarik, dan yang semua dimaksudkan untuk menyoroti keinginan karakter untuk tidak hanya menyelamatkan rumah Tyrell dari kepunahan, tetapi untuk menjadi "the Queen" dalam prosesnya.

Gaun pernikahannya untuk pernikahannya dengan Joffrey sangat rumit bagi tim kostum. Clapton mengatakan kepada Vanity Fair, pekerjaan itu penting untuk gayanya. "Aku ingin itu cantik, tetapi pada pemeriksaan yang lebih dekat, kuat dan menceritakan kisah dan ambisinya." Memang, sebagian besar gaun Margaery dihiasi dengan desain yang halus, yang berfungsi untuk menyoroti postur dan kegigihannya.

Dari semua yang telah mengalami beberapa perubahan karakter yang paling signifikan di seluruh Game of Thrones, transformasi Sansa Stark dari bocah naif yang manja menjadi Lady of Winterfell menjadi yang paling signifikan. Kostumnya telah mencerminkan hal itu dengan cara yang benar-benar unik. Sansa sendiri ditakdirkan untuk menjadi penata mode sendiri.

"Dia mengekspresikan dirinya melalui kemampuannya untuk menyulam dan menjahit," kata Clapton kepada Buzzfeed. "Kami selalu menggunakannya sebagai sesuatu yang Sansa ungkapkan melalui perasaannya, bordir dan penggambarannya pada kostumnya, dan melalui naungan dan warna." Pilihan-pilihan itu dikatakan mencerminkan perasaannya tentang House tertentu (ketika dia berpakaian seperti wanita selatan saat mengejar cinta Joffrey di season pertama). 

Setelah melarikan diri dari dan mengalahkan Ramsay Bolton, Sansa mulai mengenakan jubah yang menurut Clapton dimaksudkan untuk menjauhkan kontak yang tidak diinginkan (dari Littlefinger, khususnya). "Dia mengambil kembali kendali atas tubuhnya. Saya merancang itu untuk membungkus di atas gaun sisi-laced-nya untuk mewakili penghapusan mutlak dari setiap sentuhan fisik yang mungkin. Gaunnya juga terikat ketat, sangat sulit untuk dilepaskan."

Perhiasannya juga memiliki beberapa petunjuk halus tentang rencana dan keyakinannya yang dipegang erat, karena beberapa penggemar menghubungkan desain kalung season 7-nya dengan maksud untuk mengakhiri rencana Petyr Baelish untuk selamanya. 

Setelah eksekusi Ned Stark di depan umum, Arya Stark mendapati dirinya dalam pelarian sampai dia berhasil menemukan beberapa kemiripan keselamatan dengan Faceless Men dan mulai melakukan pencarian anonimitas yang berbahaya untuk membunuh orang-orang di daftarnya. Dia menghabiskan banyak musim awal dalam kain cokelat sederhana yang dia tinggalkan, tetapi begitu dia menjadi seorang gadis (yang) tidak memiliki nama, pakaiannya mulai terlihat sangat mirip dengan yang ada di sekitarnya. 

Clapton mengatakan kepada Fashionista bahwa "Tidak seperti Sansa, yang memilih untuk mengubah dan mengekspresikan dirinya, Arya hanya mengadopsi kostum untuk situasi atau tempat dia berada. Ini bukan tentang Arya, ini tentang orang yang dia mainkan." Dengan kata lain, seorang gadis tidak memiliki gayanya sendiri. Sekarang setelah dia akhirnya pergi ke Winterfell dan memperbaiki keadaan dengan saudara-saudaranya yang telah lama hilang, dia kembali mulai mengenakan pakaian yang dipopulerkan oleh orang lain yaitu, kulit cokelat khas almarhum ayahnya, dengan potongan dan pas yang menyerupai instruktur pedang pertamanya, Syrio Forel. 

Meskipun pakaian Jaime Lannister secara konsisten mencerminkan statusnya sebagai seorang Lannister, sebagaimana dibuktikan oleh banyak warna merah dan emas yang digunakan sepanjang seri, aksesori yang paling bertingkat miliknya adalah tangan palsunya. Clapton telah menjelaskan bahwa tangan itu dirancang oleh saudara perempuannya, Cersei, dan bahwa dia ingin hiasan tersebut cukup baik untuk "dibelai" sementara cukup kuat untuk memegang pedang.

Dia juga mengungkapkan bahwa kebutuhan akan keanggunan dan keindahan dalam perangkat itu terinspirasi oleh gagasan bahwa Cersei akan merasa jijik dengan kelainan bentuknya, tetapi kehalusan desainnya secara tidak sengaja diselaraskan dengan pelunakan halusnya sendiri sepanjang musim-musim berikutnya. "Itu menjadi hal yang tepat untuk Jamie," jelasnya. "Dia bukan hanya orang yang brutal, sarkastik, dan tanpa berperasaan. Dia sebenarnya memiliki sisi yang sangat sensitif, sisi yang cukup menarik."

Tepat ketika Jaime mulai menunjukkan tanda-tanda keengganan untuk membela Cersei dan klaimnya pada Iron Throne, datanglah seorang pria buas yang benar-benar bergabung dengan taktik kejamnya. Euron Greyjoy, yang sebelumnya membunuh saudaranya dan menangkap keponakannya untuk memimpin Iron Islands, berlayar ke Westeros dan mengabaikan semua yang pernah dirasakannya tentang Lannisters sebelumnya, dan meminta untuk menikahi Cersei. 

Sementara pemirsa Game of Thrones mungkin terganggu oleh ketidakberesan hatinya, Cersei jelas melihat sesuatu yang disukainya, dan mungkin itu ada hubungannya dengan pesan yang terkandung dalam pakaiannya. Seperti yang dikatakan Clapton kepada  Fashionista, "Kami menginginkan kesombongan. Aku menyukai bentuk bintang yang dipotong yang kami buat. Seharusnya mewakili tipe lelaki yang jelas memiliki masalah. Tebasan, meskipun tampaknya tak ada artinya, itu berulang dan menuntut. Ia juga adalah segala yang Jaime Lannister tidak miliki. Ini adalah permainan pikiran."

Nah itu 8 makna tersembunyi dalam kostum Game of Thrones. Mana yang menjadi favoritmu?