Tim Sutradara Moana 2 Dibantu Antropolog hingga Ahli Linguistik

Burbank, IDN Times - Moana 2 akhirnya 'berlayar' di bioskop-bioskop berbagai negara, termasuk Indonesia. Sekuel kisah petualangan Disney Princess asal Pulau Motunui ini semakin seru dan 'luas,' baik dari segi karakter maupun perjalanan tokohnya.
Moana 2 dinahkodai oleh tiga sutradara yaitu David Derrick Jr., Jason Hand, dan Dana Ledoux Miller. Kepada IDN Times dan para awak media lainnya, ketiga sineas ini menceritakan sisi istimewa di balik pembuatan Moana 2. Gak sekadar menghibur, ternyata film animasi satu ini disokong oleh riset mendalam dan sejumlah ahli mumpuni, lho!
1. Produksi Moana 2 dibantu tim konsultan tentang Polinesia yang beranggotakan antropolog hingga ahli linguistik

Dalam kesempatan tatap muka dengan awak media di Walt Disney Studios Burbank, David Derrick Jr., Jason Hand, dan Dana Ledoux Miller mengucapkan terima kasih terhadap tim ahli dan konsultan yang menolong pembuatan film mereka.
"(Di film Moana 2) ada kembalinya Oceanic Cultural Trust. Film yang pertama sangat membentuk standar unggulan tentang bagaimana kami harus menjalin kerja sama penuh makna dengan para konsultan, untuk semua film-film kami," ungkap Jason Hand.
Oceanic Trust adalah grup berisi para ahli antropologi, ahli linguistik, ahli sejarah, musisi, ahli botani, penari, dan ahli tato dari seluruh wilayah Pasifik. Banyak di antara mereka yang sudah menjadi bagian dari Moana sejak pembuatan film pertama.
"Grup ini adalah bagian dari Keluarga Moana, yang memberikan nasihat sepanjang proses pembuatan film," sambung sang sutradara.
2. Untuk Moana 2 ada ahli baru, yaitu bidang pelayaran, yang bergabung di tim konsultan Ocean Trust

Di film Moana 2 ada pula ahli baru yang bergabung dalam Oceanic Trust. Mereka adalah Nainoa Thompson dan Polynesian Voyaging Society, para konsultan dari bidang ahli pelayaran.
"Mereka telah berhasil menghidupkan kembali tradisi pelayaran Polinesia. Dan dengan kano ternamanya, Hōkūleʻa, mereka berkeliling dunia membagikan keahlian mereka dalam sejarah," ungkap Dana Ledoux Miller.
Keberadaan ahli pelayaran sejalan dengan tema petualangan Moana di film kedua. Ia diceritakan bertekad menjelajahi lautan sebagai wayfinder setelah mendapat isyarat dari leluhur.
3. Moana 2 bukan sekadar film, tetapi sebuah tanggung jawab budaya

Moana 2 kembali digarap dengan serius dan penuh latar belakang hingga riset budaya mendalam. Dari kerja sama itu, tim produksi merasa punya tanggung jawab untuk membagikan cerita-cerita tentang tradisi Polinesia ke seluruh dunia.
"Masing-masing dari kami memikul kewajiban tersebut sepenuh hati. Moana lebih dari sekadar film bagi kami semua. Kami mendapat kepercayaan untuk menceritakan kisah-kisah dari Pasifik dan setiap hari, kami mengingatnya dan menjadikan pendorong untuk terus maju," tutur David Derrick Jr.
Jadi, apakah kamu sudah nonton Moana 2? Ternyata gak hanya menghibur, film ini juga kaya pesan yang bisa menambah wawasan budaya Polinesia lho!