Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Urutan Nonton Film Halloween Berdasarkan Tahun Rilis

adegan dalam film Halloween
adegan dalam film Halloween (dok. Universal Pictures/Halloween)
Intinya sih...
  • Halloween (1978) memperkenalkan Michael Myers dan sukses komersial serta berpengaruh.
  • Halloween II (1981) tampil lebih brutal dan berdarah, memperkuat legenda Michael Myers.
  • Halloween III: Season of the Witch (1982) unik dengan tema sihir dan konspirasi korporat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Artikel ini mengandung spoiler bagi yang belum menonton semua judul Halloween!

Waralaba Halloween bisa dibilang salah satu seri film horor paling legendaris dalam sejarah perfilman. Dimulai sejak 1978, kisah teror Michael Myers, si pembunuh bertopeng putih, sudah melewati berbagai dekade, sutradara, hingga timeline yang berbeda-beda. Gak heran kalau banyak penggemar baru, bahkan hardcore fans, sering pusing menentukan urutan nonton yang benar.

Urutan paling sederhana dan mudah diikuti adalah berdasarkan tahun rilis filmnya, yang menjamin kamu mengikuti perkembangan franchise dari awal hingga akhir. Nah, biar kamu bisa mulai maraton tanpa salah langkah, ini dia daftar lengkap urutan nonton film Halloween berdasarkan tahun rilis dari yang pertama kali muncul.

1. Halloween (1978)

adegan dalam film Halloween
adegan dalam film Halloween (dok. Compass International Pictures/Halloween)

Film pertama garapan John Carpenter ini jadi pondasi utama semua film Halloween. Dirilis pada 1978, film ini memperkenalkan dunia pada sosok Michael Myers, pembunuh bertopeng tanpa emosi yang kini jadi ikon budaya pop. Dengan pendapatan mencapai 70 juta dolar AS dari bujet hanya 300 ribu, Halloween gak cuma sukses secara komersial, tapi juga lahir sebagai salah satu film horor paling berpengaruh sepanjang masa.

Ceritanya bermula pada malam Halloween tahun 1963, ketika bocah 6 tahun bernama Michael Myers secara brutal membunuh kakak perempuannya sendiri. Lima belas tahun kemudian, ia kabur dari rumah sakit jiwa dan kembali ke kampung halamannya di Haddonfield, Illinois. Di sana, Michael mulai membuntuti siswi SMA bernama Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) dan teman-temannya, yang tanpa sadar jadi target pembantaian malam itu.

2. Halloween II (1981)

adegan dalam film Halloween II
adegan dalam film Halloween II (dok. Universal Pictures/Halloween II)

Sekuel langsung dari film pertama ini melanjutkan kisah Laurie yang dibawa ke rumah sakit setelah serangan malam Halloween. Namun, ketenangannya gak bertahan lama, karena Michael kembali memburunya ke tempat itu. Di sisi lain, film ini juga mengungkap fakta mengejutkan soal hubungan antara Laurie dan Michael yang jadi dasar banyak sekuel berikutnya.

Berbeda dari pendahulunya yang lebih subtil dan atmosferik, Halloween II tampil lebih brutal dan berdarah. John Carpenter menambahkan adegan gore biar sesuai dengan tren slasher awal 80-an, dan hasilnya bikin film ini terasa lebih intens. Meski sempat dikritik karena kehilangan nuansa suspense-nya, film ini tetap jadi salah satu sekuel horor paling memorable yang memperkuat legenda Michael Myers di dunia perfilman.

3. Halloween III: Season of the Witch (1982)

adegan dalam film Halloween III: Season of the Witch
adegan dalam film Halloween III: Season of the Witch (dok. Universal Pictures/Halloween III: Season of the Witch)

Alih-alih menampilkan Michael Myers seperti dua film sebelumnya, film ketiga ini gak ada hubungannya sama sekali dengan sang pembunuh bertopeng. Halloween III: Season of the Witch mencoba hal berbeda dengan mengangkat tema sihir dan konspirasi korporat. Menariknya, walau kurang diterima penonton pada masanya, Season of the Witch kini justru punya penggemar fanatik karena konsepnya yang unik dan nuansa misteriusnya.

Kisahnya mengikuti Dr. Daniel Challis (Tom Atkins) yang menyelidiki kematian misterius pasiennya yang memegang topeng buatan perusahaan bernama Silver Shamrock. Bersama Ellie Grimbridge (Stacey Nelkin), putri korban, ia menelusuri jejak hingga ke kota kecil Santa Mira, tempat pabrik Silver Shamrock beroperasi. Di sana, mereka menemukan rencana jahat sang pemilik pabrik yang ingin mengorbankan jutaan anak lewat siaran televisi pada malam Halloween.

4. Halloween 4: The Return of Michael Myers (1988)

adegan dalam film Halloween 4: The Return of Michael Myers
adegan dalam film Halloween 4: The Return of Michael Myers (dok. Trancas International/Halloween 4: The Return of Michael Myers)

Setelah absen di film ketiga, Michael Myers akhirnya kembali meneror layar lebar lewat Halloween 4: The Return of Michael Myers. Kisahnya dimulai saat Michael terbangun dari koma dan mendengar kalau Laurie Strode, yang telah meninggal dunia, meninggalkan seorang putri bernama Jamie Lloyd (Danielle Harris). Tanpa pikir panjang, ia pun melarikan diri dari rumah sakit jiwa dan memulai perjalanan berdarah menuju Haddonfield.

Film ini membawa waralaba kembali ke akar slasher-nya setelah percobaan unik di Halloween III: Season of the Witch. Nuansa teror khas era 80-an terasa kental, lengkap dengan atmosfer gelap, kota kecil yang panik, dan pengejaran brutal di malam Halloween. Klimaksnya pun punya twist gelap yang siap bikin kamu merinding!

5. Halloween 5: The Revenge of Michael Myers (1989)

adegan dalam film Halloween 5: The Revenge of Michael Myers
adegan dalam film Halloween 5: The Revenge of Michael Myers (dok. Magnum Pictures/Halloween 5: The Revenge of Michael Myers)

Sekuel ini mengambil latar setahun setelah peristiwa berdarah di Halloween 4: The Return of Michael Myers. Michael yang sebelumnya ditembak dan jatuh ke dalam tambang ternyata selamat dan bersembunyi di gubuk seorang pertapa. Setelah terbangun dari koma panjang, ia kembali ke Haddonfield untuk meneror Jamie Lloyd yang kini punya ikatan batin misterius dengannya.

Meski menarik karena memasukkan unsur supernatural, film ini gagal di box office dan jadi salah satu film Halloween dengan pendapatan terendah. Banyak yang mengkritik naskahnya berantakan dan penyelesaian ceritanya menggantung. Walau begitu, salah satu adegannya, yakni laundry chute scene, tetap dikenang sebagai salah satu momen paling intens dalam franchise Halloween.

6. Halloween: The Curse of Michael Myers (1995)

adegan dalam film Halloween: The Curse of Michael Myers
adegan dalam film Halloween: The Curse of Michael Myers (dok. Dimension Films/Halloween: The Curse of Michael Myers)

Siapa sangka, jauh sebelum gabung dengan Marvel Cinematic Universe (MCU), Paul Rudd, aktor pemeran Ant-Man, pernah terlibat dalam waralaba Halloween lewat The Curse of Michael Myers. Di sini, ia memerankan versi dewasa Tommy Doyle, bocah yang dulu dijaga Laurie Strode di film pertama. Film ini jadi debut layar lebarnya sekaligus penampilan terakhir Donald Pleasence sebagai Dr. Sam Loomis, dokter legendaris yang selalu memburu Michael.

The Curse of Michael Myers mencoba menjelaskan asal-usul kejahatan Michael lewat pendekatan mistis. Alkisah, 6 tahun setelah peristiwa di Halloween 5, Jamie Lloyd kabur dari sekte misterius yang disebut The Cult of Thorn sambil membawa bayinya yang baru lahir. Sayang, Michael berhasil menemukannya dan membunuh Jamie, sementara sang bayi berhasil disembunyikan dan akhirnya ditemukan oleh Tommy Doyle.

7. Halloween H20: 20 Years Later (1998)

adegan dalam film Halloween 20: 20 Years Later
adegan dalam film Halloween 20: 20 Years Later (dok. Dimension Films/Halloween 20: 20 Years Later)

Film ini mengabaikan timeline dari film keempat hingga keenam dan langsung melanjutkan kisah dari Halloween II. Dua puluh tahun setelah malam teror di Haddonfield, Laurie Strode kini hidup dengan identitas baru sebagai Keri Tate, kepala sekolah di sebuah sekolah asrama elit di California Utara, bersama putranya yang beranjak remaja, John (Josh Hartnett). Namun, kedamaian itu pecah ketika Michael akhirnya menemukan jejak Laurie dan mendatangi sekolah tempatnya bekerja.

Kembalinya Jamie Lee Curtis sebagai Laurie Strode jelas jadi daya tarik utama film ini. Gak cuma jadi ajang nostalgia, Halloween H20: 20 Years Later juga berfungsi sebagai “soft reboot” yang memperkenalkan wajah-wajah baru untuk generasi penonton 90-an. Yap, bisa dibilang, film ini terpengaruh kuat oleh Scream (1996) dengan gaya horor remaja yang lebih cepat, penuh jumpscare, dan dialog gaul khas era itu.

8. Halloween: Resurrection (2002)

adegan dalam film Halloween: Resurrection
adegan dalam film Halloween: Resurrection (dok. Dimension Films/Halloween: Resurrection)

Berjarak 4 tahun dari H20: 20 Years Later, hadir Halloween: Resurrection yang menggabungkan slasher dengan tren reality show yang sedang naik daun di awal 2000-an. Film ini melanjutkan nasib tragis Laurie Strode yang ternyata membunuh orang yang salah di film sebelumnya. Kini, Laurie hidup di rumah sakit jiwa, menunggu saat Michael Myers datang untuk menyelesaikan urusan mereka.

Sementara itu, di Haddonfield, sekelompok mahasiswa dikumpulkan oleh dua produser reality show, Freddie Harris (Busta Rhymes) dan Nora Winston (Tyra Banks), untuk berpartisipasi dalam acara bernama Dangertainment. Mereka diminta menghabiskan satu malam di rumah masa kecil Michael Myers yang sudah lama terbengkalai. Awalnya dianggap sebagai atraksi seru bertema horor, tapi suasana berubah mencekam saat Michael yang asli benar-benar pulang ke rumah.

9. Halloween (2007)

adegan dalam film Halloween
adegan dalam film Halloween (dok. Dimension Films/Halloween)

Pada 2007, Rob Zombie, sutradara yang terkenal lewat horor dengan nuansa metal yang kental, melakukan reboot total terhadap Halloween. Beda dari versi klasik garapan John Carpenter, film ini mencoba membedah sisi psikologis Michael Myers sejak kecil. Dengan pendekatan yang lebih gelap, realistis, dan penuh kekerasan, Zombie menciptakan versi Halloween yang terasa lebih grounded dan menyeramkan.

Film ini dibagi jadi dua bagian, masa kecil Michael yang tragis di Haddonfield dan saat dewasa, di mana ia berhasil kabur dari RSJ dan kembali untuk memburu Laurie Strode (Scout Taylor-Compton). Berdurasi lebih panjang (hampir 2 jam), film ini menghadirkan 22 adegan pembunuhan brutal, terbanyak di waralaba Halloween. Meski menuai ulasan yang beragam, Halloween sukses besar di box office dan mencatat rekor pembukaan tertinggi pada akhir pekan kala itu.

10. Halloween II (2009)

adegan dalam film Halloween II
adegan dalam film Halloween II (dok. Dimension Films/Halloween II)

"Darah" dari film pertama belum kering, Rob Zombie kembali dengan sekuel yang jauh lebih muram dan introspektif. Halloween II menyingkirkan formula slasher tradisional demi mengeksplorasi trauma, kesedihan, dan kehancuran mental karakter-karakternya. Hasilnya masih panen kritik dari penonton dan kritikus, tapi harus diakui, film ini adalah salah satu entri paling berani dan personal dalam saga Halloween.

Setelah peristiwa berdarah di film pertama, Laurie Strode kini hidup dalam trauma dan halusinasi yang semakin parah. Sementara itu, Dr. Samuel Loomis (Malcolm McDowell) berusaha memanfaatkan tragedi tersebut dengan menerbitkan buku sensasional tentang kasus Michael Myers. Di sisi lain, Michael, yang ternyata masih hidup, berkeliaran di hutan dengan dorongan untuk “bersatu kembali” dengan Laurie.

11. Halloween (2018)

adegan dalam film Halloween
adegan dalam film Halloween (dok. Universal Pictures/Halloween)

Sembilan tahun setelah Rob Zombie merilis Halloween II, David Gordon Green hadir membawa napas baru bagi waralaba klasik ini. Di Halloween, Green memilih mengabaikan seluruh sekuel dan menjadikan film ini sebagai kelanjutan langsung dari karya orisinal John Carpenter tahun 1978. Keputusan ini terbukti tepat, karena Halloween berhasil mengembalikan atmosfer menyeramkan khas waralaba sekaligus menghadirkan Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) dalam wujud yang lebih tangguh dan kompleks.

Empat dekade setelah malam pembantaian di tahun 1978, Laurie Strode hidup dalam ketakutan dan trauma mendalam akibat teror Michael. Ia mengubah rumahnya menjadi benteng pertahanan dan menghabiskan hidupnya bersiap menghadapi kemungkinan kembalinya sang pembunuh bertopeng. Saat Michael berhasil melarikan diri dari penahanan setelah kecelakaan bus, mimpi buruk Laurie pun jadi kenyataan.

12. Halloween Kills (2021)

adegan dalam film Halloween Kills
adegan dalam film Halloween Kills (dok. Universal Pictures/Halloween Kills)

Jika Halloween melanjutkan kisah langsung dari film pertama, Halloween Kills bagaikan versi modern dari Halloween II. Laurie yang terluka parah dibawa ke rumah sakit bersama putrinya, Karen (Judy Greer), dan cucunya, Allyson (Andi Matichak). Di sisi lain, para penyintas dari tragedi 1978, termasuk Tommy Doyle (Anthony Michael Hall), memimpin warga Haddonfield untuk memburu sang pembunuh bertopeng yang ternyata masih hidup.

Sebagai bab tengah dari trilogi Halloween, Halloween Kills memperluas fokus ceritanya dari Laurie ke seluruh kota Haddonfield. Film ini memperlihatkan bagaimana kejahatan Michael mampu menciptakan trauma kolektif yang berubah jadi kemarahan membabi buta. Satu-satunya hal yang disayangkan mungkin adalah minimnya peran Laurie, yang harus terbaring di rumah sakit sepanjang film.

13. Halloween Ends (2022)

adegan dalam film Halloween Ends
adegan dalam film Halloween Ends (dok. Universal Pictures/Halloween Ends)

Trilogi Halloween terbaru karya David Gordon Green ini akhirnya ditutup dengan Halloween Ends pada 2022. Empat tahun setelah kejadian berdarah di Halloween Kills, Laurie Strode mencoba memulai hidup baru bersama Allyson. Di sisi lain, seorang pemuda bernama Corey Cunningham (Rohan Campbell) hidup terasing setelah secara tak sengaja menyebabkan kematian seorang anak yang diasuhnya. Konflik pun dimulai ketika Corey bertemu Michael Myers yang bersembunyi di saluran pembuangan.

Film ini memang sempat menuai pro-kontra, karena fokusnya yang beralih ke Corey, bukan Michael. Namun, bagi sebagian penonton, keberanian Green untuk menutup triloginya dengan pendekatan berbeda justru patut diapresiasi. Dengan sentuhan tragic romance, drama psikologis, dan klimaks emosional yang intens, Halloween Ends gak cuma jadi perpisahan yang menegangkan, tapi juga menggugah!

Lewat urutan nonton film Halloween berdasarkan tahun rilis ini, kamu bisa nikmati evolusi teror Michael Myers dari awal hingga akhir tanpa pusing timeline. Jadi, siapin camilan, matiin lampu, dan rasakan ketegangan, teror, serta nostalgia seru dari saga legendaris ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

Biodata dan Profil Harry Vaughan, Pemeran Asmara Gen Z Lagi Naik Daun

20 Okt 2025, 13:06 WIBHype