Inggris, Jerman, Prancis, atau Belanda menjadi sederet negara favorit untuk menghabiskan liburan Natal. Tapi Eropa bukan hanya punya beberapa negara di atas. Ada banyak negara keren dengan tradisi Natal yang juga enggak kalah keren, dan Ukraina adalah salah satunya.
Seperti yang dilansir dari ukrainianpeople.us, terletak di Eropa Timur, Ukraina memiliki tradisi Natal yang berbeda dari kebanyakan negara Eropa lainnya. Jadi penasaran kan, seperti apa sih tradisi di Ukraina?
Di Indonesia dan negara lainnya, orang-orang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Namun di Ukraina, Natal justru jatuh pada tanggal 7 Januari. Ini karena sebagian wilayah Ukraina menganut kristen ortodoks dan masih mengikuti kalender Julian. Hal yang sama juga berlaku bagi Tahun Baru, ketika seluruh dunia merayakannya tanggal 1 Januari, orang Ukraina merayakan Tahun Baru tanggal 14 Januari.
Menghabiskan Natal di Ukraina, kamu tidak akan menemukan hidangan berupa daging. Pasalnya, orang Ukraina tidak memakan apa pun yang berhubungan dengan daging, lemak hewan, atau susu. Sebagai gantinya, mereka akan menyajikan menu ikan dan kutya, makanan tradisional yang terbuat dari gandum dan kacang-kacangan.
Biasanya kepala keluarga akan menjadi orang pertama yang mengambil sendok kutya dan mendoakan hal baik-baik. Selain kutya, makanan lain yang disajikan adalah borsch, olahan ikan, dan makanan penutup berupa buah yang direbus, kue Natal dan kacang-kacang. Semua anggota keluarga wajib mengambil makanan ini meski hanya sedikit untuk mendapat keberkahan.
Saat Svyata Vechera atau jamuan makan malam Natal, orang Ukraina akan menyalakan sebuah lilin dan menaruhnya di jendela. Lilin ini dinyalakan bukan hanya sekadar dekorasi melainkan juga undangan bagi mereka yang tidak punya rumah atau jauh dari keluarga sehingga orang-orang ini bisa merayakan Natal bersama dan tidak merasa kesepian.
Untuk memulai jamuan ini, orang-orang Ukraina akan menanti terbitnya bintang timur dan sudah menjadi tugas anak-anak untuk memperhatikan bintang. Ketika bintang itu terbit, maka jamuan makan pun dimulai. Selain itu, orang Ukraina percaya kalau anggota keluarga yang meninggal akan pulang di malam Natal sehingga saat jamuan makan, mereka selalu menyediakan kursi kosong.
Lampu dan aneka hiasan lainnya adalah hal yang umum kita temukan di pohon Natal. Tapi di Ukraina, kamu akan menemukan semua pohon Natal yang dihias dengan jaring lengkap dengan laba-laba. Tradisi ini sendiri bermula dari cerita rakyat tentang janda miskin yang menangis karena tidak punya uang untuk menghias pohon Natal untuk anak-anaknya.
Tangisan itu ternyata didengar oleh seekor laba-laba. Saat janda itu selesai menangis dan pergi tidur, laba-laba itu menghias pohon Natal dengan jaring emas dan membuat keluarga tersebut bahagia ketika pagi tiba.
Perayaan Natal di Ukraina sangat berbeda dengan negara Eropa lainnya. Termasuk untuk urusan lagu sekalipun. Tema lagu Natal Ukraina sangat bervariasi. Sebgaian besar adalah tentang kelahiran Yesus dan lagu lainnya selalu berhubungan dengan pangan. Selain itu ada opera rakyat yang dikenal dengan nama Caroling. Bukan hanya menyanyi, para pemeran akan memainkan sandiwara pendek yang lucu dan melibatkan kambing, petani, dan pangan.
Ukraina memang bukan negara yang jadi destinasi Natal favorit. Tapi tidak berarti perayaan Natal mereka tidak menarik kan?