Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Tweet Reaksi Dosen saat Mengoreksi Tugas Mahasiswa, Kocak!

tweet reaksi dosen (twitter.com/sayasukajenolee)

Tugas menjadi suatu kewajiban bagi para mahasiswa untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah tersebut. Sebab itu, mahasiswa rela melakukan apa saja, asalkan tugas dapat dikumpulkan tepat pada waktunya. 

Nah, untuk menyisatinya, beragam cara pun bakal ditempuh, bahkan sampai cemas, memikirkan tentang bagaimana reaksi dosen saat mengoreksi tugas kita yang terkesan ngawur tersebut. Daripada penasaran, simak jawaban ala netizen yuk.

1. Ini lho, alasan dosen suka kasih nilai seadanya, wong jawaban kamu asal sih!

tweet reaksi dosen (twitter.com/collegemenfess)

2. Pertanda gak beres nih, kalau dosen sudah senyum-senyum sambil lihat jawaban kita

tweet reaksi dosen (twitter.com/sayasukajenolee)

3. Perbedaan kontras antara dosen sabar banget dengan dosen yang anti mentolerir mahasiswanya mencontek, pernah alami?

tweet reaksi dosen (twitter.com/drowsyfee)

4. Prinsip dua orang yang nyontek tadi "yang penting selesai dan ngumpulin, ya, 'kan?"

tweet reaksi dosen (twitter.com/staykidx)

5. Padahal, jawabannya hanya dimengerti oleh kita dan Tuhan saja, terus kenapa dianggap pakai bahasa jin, sih?

tweet reaksi dosen (twitter.com/findrestinhere)

6. Astaga, normalnya 'kan font 12, spasi 1,5. Level kemagerannya mudah sekali terdeteksi mahasiswa satu ini!

tweet reaksi dosen (twitter.com/askiasekarang)

7. Yang dosen killer lakukan ketika sudah mencapai titik puncak emosi kemarahan!

tweet reaksi dosen (twitter.com/catceru)

8. Nah ini, makanya kadang dosen suka sama jawaban yang singkat, tapi nyambung gitu, lho!

tweet reaksi dosen (twitter.com/toujourssvt_)

9. Widih, salut, walaupun jawaban kita ngawur, tetap dapat apresiasi!

tweet reaksi dosen (twitter.com/annntimo)

10. Waduh, saking sudah eneknya ngoreksi, dosen pun akhirnya memberikan sebuah 'keajaiban'!

tweet reaksi dosen (twitter.com/kholik_hasan)

Well, sudah saatnya bagi kamu untuk mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, karena kebaikan itu ‘kan buat diri sendiri juga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us