Kamu Pasti Pernah Main 7 Permainan Kertas Ini Waktu Kecil

Di secarik kertas, peserta membuat gambar arena balap mobil dengan track yang sengaja dibuat berliku-liku, dengan tambahan titik-titik di beberapa sisinya. Nah, titik-titik inilah yang nantinya akan dianggap sebagai mobil.

Permainannya adalah dengan cara masing-masing pemain menghubungkan titik-titik tersebut secara bergantian hingga mencapai garis akhir. Yang mencapai garis finish akan ditetapkan sebagai pemenangnya.

Salah satu peserta membuat gambar kotak-kotak kecil dengan jumlah deret dan baris yang disepakati. Semakin banyak kotak, maka akan semakin seru permainan. Peserta pertama kemudian menuliskan huruf S, peserta yang lain menulis huruf O, dilanjutkan peserta yang pertama lagi, hingga seterusnya, sampai benar-benar ditemukan deretan huruf SOS secara vertikal, horizontal, miring kiri atau kanan. Yang paling banyak menghubungkan huruf SOS adalah pemenangnya.

Meski bukan termasuk jenis permainan, kegiatan iseng zaman dulu ini menjadi hiburan tersendiri yang membuat banyak anak terpingkal-pingkal. Secarik kertas yang sudah ditulisi kata-kata iseng kemudian secara sembunyi-sembunyi ditempelkan di punggung korban.

Saat keluar kelas, si korban iseng akan ditertawai habis-habisan oleh beberapa orang yang sudah membaca tulisan iseng tersebut. Sementara si korban malah pelanga-pelongo tak tahu masalahnya. Hayo, siapa dulu yang begini?

Permainan ini diawali dengan menggambar bentuk telapak tangan anak yang ingin diramal pada secarik kertas. Di masing-masing gambar jari akan ditulis beberapa kategori yang akan menjadi objek ramalan, seperti: calon isteri/suami, jumlah anak, kendaraan, bentuk rumah, dan sebagainya.

Perhitungan merujuk pada tanggal lahir peserta ramalan dengan menunjuk satu demi satu isi dari setiap kategori. Ketika hitungan terakhir mengarah pada satu sub kategori, maka sub kategori tersebut dicoret, begitu seterusnya. Dan sub kategori yang tersisa merupakan ramalan yang akan menjadi hasil dari permainan ini.

Hiburan ini sudah sangat sering kamu dengar ketika kecil. Sambil bernyanyi, tangan akan serta merta menggambar sesuai dengan lirik lagu yang dinyanyikan. “Lingkaran kecil-lingkaran kecil, lingkaran besar. Dikasih pisang-dikasih pisang, lalu dimakan. Enam-enam, berliku-liku. Enam-enam, dikasih sudut,” kata anak-anak dengan riang.

Masing-masing peserta menunjukkan beberapa jari sekehendak hatinya untuk diurut menurut huruf abjad. Saat urutan menuju ke huruf tertentu, para peserta diwajibkan menyetorkan nama-nama yang dimulai dari huruf yang ditetapkan sesuai dengan kategorinya masing-masing.

Para peserta kemudian menuliskan jawaban-jawaban tersebut pada daftar isian dan akan diberi nilai sesuai dengan sama atau tidaknya jawaban anak yang satu dengan anak yang lain. Dari hasil tersebut, akan didapatkan total poin yang didapatkan dari masing-masing peserta permainan.

Nah, ini adalah permainan paling seru yang kerap dilakukan anak-anak SD zaman dulu, khususnya para cowok. Meski belum ada PS atau game online, mereka sudah cukup terhibur dengan permainan sepak bola titik ini. Di secarik kertas, akan digambar lapangan yang dibagi dua. Di masing-masing area, digambar gawang dan gambar orang ‘khas dan unik’ di setiap sisi.

Cara bermainnya adalah dengan cara membuat tanda berupa titik di area sendiri, lalu kertas dilipat menjadi dua sehingga permukaan kedua area saling bertindihan. Ketika terbalik, tebalkan titik tadi dan buka kembali lipatan kertas tadi. Di area lawan, akan ada tanda titik hasil jiplakan yang dibuat sebelumnya.

Jika titik tersebut mengenai salah satu gambar orang, maka akan mengurangi jumlah orang-orang di lapangan tersebut. Begitu seterusnya secara bergantian sampai gambar orang menyisakan satu yang menobatkan pesertanya menjadi pemenang.

Nah, bagaimana? Seru lho jika dicoba.