Pada masa karantina sekarang ini, aktivitas manusia serba terbatas. Banyak orang yang harus kerja dari rumah. Begitu juga pelajar yang belajar menggunakan sistem online.
Namun ini jadi masalah sendiri bagi orangtua. Oleh karena tugas mereka buat mendampingi anak jadi kian berat. Seorang ibu sampai curhat sedikit emosi tapi kocak kepada pihak sekolah. Seperti apa ya?
Anak sekolah online berarti anak bakal melakukan aktivitas belajar di rumah. Itu juga berarti harus ada orangtua yang membantu dan mendampingi. Tapi sayang gak semua orangtua melek teknologi. Saking bingungnya malah bisa jadi emosi sendiri.
Seperti curhatan seorang ibu yang anaknya sekolah online ini. Dia kesulitan untuk membantu anaknya masuk ke ruangan kelas online yang telah dibuat oleh guru. Curhatannya sih berisi protes kepada gurunya. Tapi punya ending kocak yang tak terduga.
Pada chat WhatsApp yang diunggah oleh akun Twitter @Irenecutemom itu, ibu yang tidak diketahui identitasnya ini mengaku emosi. Dia rasanya ingin membanting laptop karena saking bingungnya.
Ibu itu mengaku kalau sekolah online ini bikin pekerjaan orangtua jadi tambah banyak. Dia pun ngambek dan tak mau meneruskan percobaan untuk masuk ke kelas online anaknya.
Akhirnya ibu ini ngomel panjang lebar kepada perwakilan sekolah di chat WhatsApp. Dia menyalahkan sang guru yang harusnya membuat video tutorial untuk melakukannya.
Ibu ini menjelaskan kalau guru anaknya itu hanya memberikan keterangan sederhana terkait tugas. Itu lah yang membuat dia bingung saat membantu anaknya.
Setelah menulis panjang lebar, perwakilan sekolah pun membalas omelan ibu itu. Katanya saran itu akan mereka tampung dan bakal dibahas ke para guru nantinya.
Tapi namanya orang lagi marah, pasti selalu ngegas. Jawaban pihak sekolah itu pun kembali dapat omelan tapi sedikit kocak.
"Disampaikan sir jangan cuma ditampung, emang situ tempayan tampung-tampung," tulis ibu tersebut.
Akhirnya ibu ini pun mengakhiri omelannya dengan cara yang kocak. Ia mengaku karena saking emosinya, dia mengetik itu sambil melahap enam potong martabak. Ia kembali marah karena khawatir dengan berat badannya yang bakal naik. Waduh bu, kalau masalah berat badan masak yang disalahin pihak sekolah juga.
"Gara-gara emosi sampai martabak habis enam potong. Kalau saya gendut kan repot," tutup dia.
Itu dia curhatan emak yang mulai emosi karena anaknya sekolah online. Tapi setelah baca kisah ini jadi bingung, pengen marah atau ngakak ya?