11 Kemalangan Park Seong A di Head Over Heels, Tak Bisa Hidup Normal

Park Seong A (Cho Yi Hyun) adalah salah satu karakter di drama Head Over Heels. Dia adalah seorang dukun muda yang membuka praktik di rumahnya. Orang-orang mengenalnya dengan nama "Peri Cheonji" atau Peri Surga dan Bumi.
Saat siang hari, Seong A akan menjalani kehidupan sebagai seorang siswa SMA biasa. Namun, ketika malam hari tiba, ia akan bekerja menjadi dukun untuk ibu angkatnya yang juga seorang dukun. Setiap hari Seong A menjalani dua kehidupan yang berbeda itu tanpa pernah mengeluh. Ia selalu tampak ceria dan penuh senyum. Namun, siapa sangka di balik senyumnya itu Seong A menyimpan kesedihan yang mendalam. Hidupnya yang sungguh malang membuat ia pura-pura kuat agar tak terlihat lemah di mata orang lain.
Di bawah ini adalah sebelas nasib malang Park Seong A di Head Over Heels. Yuk, simak!
1. Saat berumur delapan tahun, Park Seong A dititipkan oleh kedua orang tuanya pada orang lain. Namun, mereka tidak pernah kembali sampai ia dewasa

2. Sehingga, Seong A hidup bersama dukun perempuan yang kini ia panggil ibu. Ia menjadi anak adopsi dukun tersebut, tetapi tidak secara resmi

3. Seong A pun tumbuh menjadi dukun sama seperti ibu angkatnya. Meski tak ingin jadi dukun, tetapi Seong A tak bisa tolak permintaan ibu angkatnya

4. Sehingga, Seong A pun harus menjalani dua kehidupan yang berbeda setiap harinya. Pagi hari menjadi siswa SMA dan saat malam tiba ia menjadi dukun

5. Bekerja sebagai dukun di malam hari membuat waktu istirahat Seong A terganggu. Dia kerap tertidur di kelas lantaran kelelahan dan mengantuk

6. Waktu belajar yang tersita saat malam hari juga berpengaruh pada nilai akademik Seong A. Dia sering mendapatkan nilai yang terendah di kelasnya

7. Saat teman-temannya bisa menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk bermain sampai malam, Seong A harus bergegas pulang untuk bekerja jadi dukun

8. Teman-temannya bisa bermimpi tinggi. Tapi, Seong A justru dilarang oleh ibunya untuk kuliah karena ia akan tetap berakhir jadi dukun

9. Hal ini membuat Seong A tak bisa menikmati masa mudanya seperti anak seusianya yang bisa bermimpi tinggi, bermain, dan jatuh cinta juga berkencan

10. Hidupnya yang juga harus fokus pada perdukunan membuat ia jarang bergaul. Akibatnya, Seong A tak punya teman lain selain Pyo Ji Ho

11. Menjadi dukun di usia muda juga tak mudah bagi Seong A. Ia sering menghadapi hal-hal gaib yang bahkan bisa mengancam nyawa

Di usianya, seharusnya Park Seong A bisa menikmati masa muda bersama teman-temannya. Belajar bersama, hangout bareng teman-teman, nongkrong di kafe saat hari libur, dan berkencan bersama orang yang dicintainya. Seharusnya Seong A bisa melakukan itu semua jika ia tak dituntut untuk menjadi dukun.
Mau menolak permintaan sang ibu pun Seong A juga akan segan. Sebab, selama ini ia telah dirawat dan dibesarkan olehnya seperti anak sendiri. Di saat orang tua kandungnya meninggalkannya tanpa kembali, sang ibu angkatnya lah yang merawatnya penuh kasih sayang. Jadi, Seong A harus membaktikan diri padanya walau sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam ia pasti tak menginginkan hidup seperti ini.