4 Tokoh dengan Kisah Masa Kecil Menyedihkan di Bitter Sweet Hell

Drama Korea Bitter Sweet Hell menayangkan episode terakhirnya pada Sabtu (29/6/2024). Sepanjang penayangan, kasus yang diperlihatkan tidak hanya berpusat pada masalah pemerasan. Namun, juga menceritakan masa kecil para tokoh yang memiliki kisah menyedihkan.
Kisah mereka berbeda-beda, tapi pada akhirnya mereka sama-sama membutuhkan keluarga yang tepat, agar luka mereka bisa terobati. Seperti apa kisah mereka? Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Moon Tae Oh

Moon Tae Oh (Jeong Geon Joo) kecil harus menyaksikan bagaimana ibu dan saudara kembarnya di bunuh oleh ayahnya sendiri. Ayahnya diketahui memiliki kebiasan hidup yang kurang baik, seperti sering mabuk dan suka marah-marah. Tak jarang ayah dan ibunya sering bertengkar dan terjadi tindak kekerasan.
Kebiasaan buruk ini ternyata memberikan dampak negatif pada adik kembarnya. Sang adik tanpa sadar sering melukai dirinya dengan cara memakaikan steples pada bagian tangannya. Merasa khawatir, sang ibu mendatangi dan melakukan konsultasi dengan Noh Young Won (Kim Hee Sun).
Melihat kondisi sang ibu dan adik kembarnya yang sama-sama memiliki luka di bagian tangan. Noh Young Won pun memberikan solusi agar lebih cepat menyelamatkan sang anak dan memutus hubungan dengan sang ayah. Sayangnya, komunikasi orangtua Moon Tae Oh tidak berubah menjadi lebih baik setelahnya dan mereka kembali bertengkar.
Pada waktu yang sama, Moon Tae Oh kecil harus melihat ibunya berniat membunuh sang ayah. Namun, kejadian itu malah berbalik, sang ibu justru yang tewas di tangan ayahnya. Setelahnya, sang ayah juga membunuh adik kembarnya dan menyisakan Moon Tae Oh. Setelahnya, Moon Tae Oh hidup di Panti Asuhan Katredal Yangju dengan nama asli Oh Tae Hwan.
2. Lee Se Na

Lee Se Na juga kehilangan keluarganya saat kecil. Ia jadi salah satu penyintas dari kebakaran yang menimpa rumahnya. Sebelumnya, kakak Lee Se Na juga sempat selamat, tapi hanya bertahan beberapa tahun saja.
Sebelum terjadi kebakaran, Lee Se Na digambarkan memiliki obsesi buruk terhadap kakaknya. Ia bahkan tak suka kakaknya dilukai oleh siapa pun. Oleh karena itu, ia pernah mencelakai siapa pun yang mencelakai kakaknya, seperti dengan membunuh kucing, burung merpati, hingga anak laki-laki tetangganya.
Tindakannya ini membuat sang kakak tak lagi menyukainya. Di saat yang sama, orangtua Lee Se Na juga sering memarahinya dan mengurungnya agar tidak mencelakai orang lain. Sayangnya, hal itu membuat Lee Se Na dendam pada orangtuanya dan membakar rumah yang mereka tinggali.
3. Noh Young Won

Noh Young Won yang ketika dewasa berprofesi sebagai psikolog keluarga, ternyata juga melalui masa kecil yang tidak bahagia. Setelah sang ayah difitnah atas kasus pelecehan seksual dan berakhir bunuh diri, Noh Young Won menggantikannya dalam mencari nafkah.
Noh Young Won kecil pernah bekerja di tempat pencucian mobil. Sampai ia diangkat dan disponsori hidupnya oleh rekan ayahnya, Choi Go Myun (Kwon Hae Hyo) dan istrinya Hong Sa Gang (Lee Hye Young). Selama berada di lingkungan keluarga tersebut, Noh Young Won berusaha untuk mengimbangi kebiasaan keluarga tersebut. Hal ini ia lakukan agar kehidupan keluarganya bisa aman secara finansial.
4. Choi Jae Jin

Choi Jae Jin (Kim Nam Hee) sejak kecil dirawat dengan baik oleh ibunya, Hong Sa Gang. Sayangnya, sikap protektif Hong Sa Gang membuat Choi Jae Jin tertekan dan terpaksa menuruti segala permintaan sang ibu. Seperti saat sang ibu ingin ia masuk sekolah kedokteran dan mengelola klinik rekrontuksi kulit dan wajah. Ia menurutinya meski memiliki fobia terhadap darah.
Choi Jae Jin kecil juga mengetahui bahwa ia bukan anak kandung dari Hong Sa Gang. Namun, karena takut sang ibu akan meninggalkannya saat itu. Ia berpura-pura tidak mengetahuinya dan baru mengungkapkannya pada sang ibu di penayangan episode 11.
Empat tokoh drakor Bitter Sweet Hell di atas memiliki kisah masa kecil yang memilukan. Sayangnya, Lee Se Na dan Moon Tae Oh tidak hidup di lingkungan yang tepat setelah itu. Hingga membuat mereka memiliki dendam sepanjang hidup dan berusaha menjatuhkan orang yang mereka anggap sebagai penyebab kemalangan yang mereka rasakan.